Maduro Menang Lagi di Pemilu Venezuela, Panama Tangguhkan Hubungan Diplomatik

Selasa, 30 Juli 2024 13:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan mitranya dari Venezuela, Nicolas Maduro, di Kremlin, Moskow, Rusia, pada 25 September 2019. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Panama menangguhkan hubungan diplomatik dengan Venezuela dan akan menarik personel diplomatiknya dari negara itu hingga dilakukan tinjauan menyeluruh atas hasil pemilihan umum presiden yang diumumkan pada Ahad lalu, kata Presiden Jose Raul Mulino pada Senin, 29 Juli 2024.

Kemarin, Panama bergabung dengan delapan negara Amerika Latin lainnya yang menyerukan pertemuan darurat dewan tetap Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) akibat kekhawatiran tentang pemilu Venezuela. Presiden Nicolas Maduro dan pesaingnya dari oposisi, Edmundo Gonzalez, sama-sama mengklaim kemenangan dalam pemilu.

“Kami menangguhkan hubungan diplomatik hingga tinjauan lengkap atas catatan pemungutan suara dan sistem komputer pemungutan suara dilakukan,” kata Mulino dalam konferensi pers, seperti dikutip oleh Reuters

Mulino mengatakan penarikan personel diplomatik biasanya memakan waktu sekitar 72 jam, tetapi kementerian luar negeri akan memutuskan apa yang tepat.

Otoritas pemilu nasional Venezuela telah mengumumkan Maduro sebagai pemenang pemilu, yang berarti ia akan menjalankan masa jabatan ketiga dan memperpanjang 25 tahun pemerintahan partai sosialis.

Namun, lembaga-lembaga survei independen menyebut hasil itu tidak masuk akal, dan para pemimpin oposisi serta pengamat asing mendesak otoritas pemilu untuk merilis penghitungan suara.

Sementara itu, pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado mengatakan kemarin bahwa kubunya telah memperoleh 73,2 persen dari penghitungan suara. Penghitungan suara yang dimiliki oposisi menunjukkan total 2,75 juta suara untuk Maduro dan 6,27 juta untuk Gonzalez, kata Machado.

Angka tersebut jauh berbeda dengan 5,15 juta suara yang menurut otoritas pemilu dimenangkan Maduro, dibandingkan dengan 4,45 juta suara untuk Gonzalez.

Jajak pendapat independen menunjukkan 65 persen dukungan untuk Gonzalez dan sekitar 14 persen hingga 31 persen dukungan untuk Maduro.

Otoritas pemilu mengatakan bahwa tepat setelah tengah malam, Maduro telah memenangkan 51 persen suara. Kemudian, otoritas tersebut mengumumkan Maduro sebagai presiden untuk periode 2025 hingga 2031, dengan menambahkan bahwa ia telah memenangkan “mayoritas suara yang sah.”

Pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara lain meragukan hasil pemilu Venezuela dan menyerukan penghitungan suara penuh.

REUTERS

Pilihan editor: Presiden Iran Ancam Israel agar Tidak Serang Lebanon: Atau Hadapi Konsekuensi Serius!

Berita terkait

Enam Warga Asing Ditangkap di Venezuela, Dituduh Hendak Bunuh Presiden Maduro

4 hari lalu

Enam Warga Asing Ditangkap di Venezuela, Dituduh Hendak Bunuh Presiden Maduro

Venezuela menangkap enam warga asing, termasuk warga Amerika Serikat atas tuduhan rencana pembunuhan Maduro.

Baca Selengkapnya

Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

8 hari lalu

Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia

Pemerintah Ukraina mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, jika Rusia menggunakan rudal balistik yang dipasok oleh Teheran

Baca Selengkapnya

Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

11 hari lalu

Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

Mantan kandidat presiden Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia, telah meninggalkan negaranya dan memperoleh suaka di Spanyol

Baca Selengkapnya

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

15 hari lalu

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

Amerika Serikat menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat sedang digunakan.

Baca Selengkapnya

Dubes: Kunjungan Paus Fransiskus untuk Apresiasi Kebebasan Beragama

20 hari lalu

Dubes: Kunjungan Paus Fransiskus untuk Apresiasi Kebebasan Beragama

Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

28 hari lalu

Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

Indonesia dan Kamboja memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dengan membahas lima topik kerja sama.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Venezuela Memblokir Signal, Mengenali Aplikasi Percakapan Ini

37 hari lalu

Rusia dan Venezuela Memblokir Signal, Mengenali Aplikasi Percakapan Ini

Signal merupakan aplikasi percakapan pesan yang memusatkan privasi pengguna

Baca Selengkapnya

Mantan Ketua KPU Filipina Hadapi Dakwaan di AS, Terima Suap Mesin Pemungutan Suara

41 hari lalu

Mantan Ketua KPU Filipina Hadapi Dakwaan di AS, Terima Suap Mesin Pemungutan Suara

Mantan ketua KPU Filipina Andres "Andy" Bautista didakwa oleh juri agung federal Amerika Serikat di Florida terkait suap mesin pemungutan suara

Baca Selengkapnya

Nicolas Maduro Tutup Media Sosial X Selama 10 Hari

41 hari lalu

Nicolas Maduro Tutup Media Sosial X Selama 10 Hari

Untuk menekan sengketa pemilu presiden, Nicolas Maduro menutup sementara media sosial X

Baca Selengkapnya

Nicolas Maduro Uninstall WhatsApp

43 hari lalu

Nicolas Maduro Uninstall WhatsApp

Nicolas Maduro mengatakan WhatsApp sudah dieksploitasi oleh fasisme untuk menghasut kekerasan.

Baca Selengkapnya