Israel Vs Hizbullah Kian Sengit, Druze Takut Jadi Gaza Jilid Dua

Reporter

Tempo.co

Selasa, 30 Juli 2024 09:48 WIB

Sebuah helikopter militer Apache Israel menunggu sebelum mengevakuasi orang-orang yang terluka setelah roket diluncurkan melintasi perbatasan Lebanon dengan Israel yang, menurut layanan ambulans Israel, melukai banyak orang di lapangan sepak bola di Majdal Shams, sebuah desa Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, di luar Majdal Shams, 27 Juli 2024. REUTERS/Ayal Margolin

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Druze yang mendiami Dataran Tinggi Golan kini ketakutan. Tewasnya 12 anak dan remaja akibat serangan rudal pada akhir pekan lalu membuat mereka amat terkejut.

Meski sudah berbulan-bulan Israel dan Hizbullah saling menembakkan roket, serangan pada akhir pekan lalu adalah yang terburuk. Saat roket terbang di tempat lain, masyarakat merasa sebagian besar aman, kata Raya Fakher Aldeen, penduduk Majdal Shams. Di desa itu, anak-anak dan remaja Druze tewas akibat serangan rudal ketika mereka sedang bermain sepak bola.

"Itu mengejutkan karena tidak sekali pun dalam sembilan bulan terakhir, bahkan ketika sirene berbunyi, kami merasa menjadi sasaran," katanya.

Israel menuduh kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon melakukan serangan itu. Selama kunjungan ke Majdal Shams, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjanjikan akan membalasnya.

Hizbullah membantah telah membunuh anak-anak muda tersebut. Kelompok militan dari Lebanon ini mengatakan telah melancarkan serangan terhadap target militer di daerah terdekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Advertising
Advertising

Sebagai anggota minoritas Arab yang tinggal di Israel, Lebanon, Yordania, Suriah, dan Dataran Tinggi Golan, Druze, yang mempraktikkan ajaran Islam dan menempati tempat khusus dalam politik rumit di wilayah tersebut.

Tidak seperti kebanyakan warga Palestina Israel, banyak orang Druze di Israel yang bertugas di militer dan polisi, termasuk selama perang di Gaza. Beberapa di antara suku Druze ini telah mencapai pangkat tinggi.

Namun di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang direbut dari Suriah dalam perang Timur Tengah tahun 1967, banyak masyarakat Druze yang masih mengidentifikasi diri sebagai warga Suriah dan menolak kewarganegaraan Israel.

Ketidakjelasan posisi Druze tercermin dalam pemakaman yang sama sekali tidak bernuansa politik. Ribuan orang berduka di Majdal Shams pada hari Minggu, tetapi tidak ada tanda-tanda bendera Israel atau Suriah dan pembicaraan politik sebagian besar tidak ada.

"Banyak warga Druze merasa marah dan tidak ingin menjadi bahan bakar dalam perang ini bagi pihak mana pun," kata Fakher Aldeen.

Sultan Abu Jabal, seorang pria berusia 62 tahun yang bekerja dan tinggal di Majdal, kehilangan cucunya dalam serangan itu. Ia mengecam tembakan rudal itu sebagai perang gila.

"Mereka semua orang yang tidak bersalah. Mengapa menjadi masalah saya jika ada masalah antara Hizbullah dan Israel?"

Usai penembakan itu, tak ada pihak yang mengaku telah melakukannya. Meski warga Druze tak memiliki kewarganegaraan Israel, para pejabat Israel termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyatakan mereka adalah warganya.

"Seorang anak Yahudi yang dibunuh di perbatasan Gaza pada 7 Oktober dan seorang anak Druze yang dibunuh di Dataran Tinggi Golan adalah orang yang sama. Mereka adalah anak-anak kita," kata Gallant saat berkunjung ke Majdal Shams.

Di pihak Suriah, Sheikh Druze Yousef al-Jarbou menyampaikan doa bagi mereka yang tewas. Ia menuduh Israel melakukan pembantaian harian dalam pidato yang diterbitkan oleh media pemerintah Suriah.

REUTERS

Pilihan editor: Kim Jong Un Dilaporkan Cari Obat terkait Obesitas hingga Keluar Negeri

Berita terkait

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

12 jam lalu

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

15 jam lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

19 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

22 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

1 hari lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

1 hari lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

1 hari lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

1 hari lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

1 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya