Netanyahu Larang 150 Anak Palestina Berobat ke Uni Emirat Arab

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 Juli 2024 19:00 WIB

Sorang anak Palestina berbaring di lantai koridor saat mendapatkan perawatan di rumah sakit Nasser, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 8 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melarang sekitar 150 anak Palestina yang sakit dan terluka dari Gaza untuk berobat ke Uni Emirat Arab, lapor media Israel pada Minggu malam.

"Sekelompok anak-anak Palestina yang sakit dan terluka dari Gaza seharusnya berangkat ke UEA melalui Israel besok (Senin). Namun, setelah insiden Majdal Shams (di Dataran Tinggi Golan), Perdana Menteri Netanyahu memerintahkan penundaan keberangkatan mereka," kata lembaga penyiaran milik pemerintah tersebut.

Menurut laporan tersebut, Netanyahu memutuskan melarang pasien anak-anak itu bertolak ke UAE yang seharusnya berangkat pada Senin 29 Juli 2024 melalui Pangkalan Udara Ramon di wilayah Naqab.

Organisasi Physicians for Human Rights telah mengindikasikan bahwa Israel sebelumnya sudah menunda atau tidak menjalankan kewajiban semacam itu pada beberapa pengalaman sebelumnya.

Belum ada komentar dari Uni Emirat Arab terkait masalah ini.

Advertising
Advertising

Sementara itu, menurut sejumlah sumber, sebuah pesawat yang membawa 250 orang sakit dan terluka kemungkinan lepas landas dari Jalur Gaza ke UAE selama pekan ini.

Beberapa sumber di Gaza mengonfirmasi bahwa mereka yang membutuhkan pengobatan sedikitnya berjumlah 100 kali lipat dari jumlah tersebut.

Tercatat ada 25.000 pasien yang perlu dipindahkan dan diharuskan berobat ke luar negeri. Hal itu menunjukkan bahwa jumlah orang sakit dan terluka yang telah meninggalkan Jalur Gaza sejak awal agresi hanya mencapai 5.000 orang.

Physicians for Human Rights dan organisasi hak asasi manusia lainnya telah mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Israel pada Juni lalu. Mereka menuntut agar pasien dan korban luka yang kondisinya mengancam jiwa diizinkan meninggalkan Jalur Gaza untuk menerima pengobatan yang dibutuhkan.

Pada Sabtu, sebuah serangan rudal terjadi di lapangan sepak bola di Kota Majdal Shams di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan, menewaskan 12 orang, termasuk anak-anak.

Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu, tetapi kelompok Lebanon itu membantah terlibat.

Kekhawatiran meningkat tentang perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Eskalasi terjadi dengan latar belakang serangan mematikan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu, menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas. Sebagian besar korban tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

Pilihan Editor: Netanyahu Tolak Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak Gaza di Israel

ANADOLU

Berita terkait

Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

2 jam lalu

Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

Psikolog mengatakan pentingnya orang tua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.

Baca Selengkapnya

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

3 jam lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

4 jam lalu

Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

Perbedaan pendapat orang tua dan anak dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

5 jam lalu

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

Sebanyak 14 negara menolak resolusi PBB yang menyerukan agar Israel pergi dari Palestina. Yang menolak diantaranya Argentina, dan Hungaria,

Baca Selengkapnya

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

5 jam lalu

Film Sang Pengadil Ungkap Carut Marut Dunia Peradilan, Berikut Sinopsis dan Profil Pemerannya

Film Sang Pengadil akan rilis Oktober mendatang, menyorot dunia peradilan hukum di Indonesia. Arifin Putra dan Prisia Nasution pemerannya.

Baca Selengkapnya

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

6 jam lalu

Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

Resolusi PBB menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina paling lambat dalam 12 bulan ke depan.

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

6 jam lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

Olimpiade Catur 2024, di Budapest, Hungaria pada babak ke-8, tim catur putri Indonesia menekuk Lebanon, namun tim putra harus akui keunggulan Uruguay.

Baca Selengkapnya

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

6 jam lalu

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkan tindakan tersebut sebagai 'kejahatan' yang mengungkap 'kebrutalan' militer Israel di Tepi Barat

Baca Selengkapnya

Nikita Mirzani Jemput Paksa Anaknya: Polisi: Hak Ibu

13 jam lalu

Nikita Mirzani Jemput Paksa Anaknya: Polisi: Hak Ibu

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menyatakan Nikita Mirzani berhak menjemput anaknya, LM, karena masih dalam pengasuhan

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

17 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon

Baca Selengkapnya