Sederet Alasan Joe Biden Undur Diri untuk Pilpres AS 2024

Reporter

Khumar Mahendra

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 24 Juli 2024 01:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan mundur sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.

"Saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya kepada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," kata Biden lewat kanal media sosial X resminya @JoeBiden pada Minggu, 21 Juli 2024, dikutip dari Antara.

Berikut alasan Joe Biden undur diri dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024

1. Dibawah Tekanan

Keputusan Biden untuk mengundurkan diri menyusul seruan dari Partai Demokrat. “Saya pikir apa yang menyebabkan dia keluar dari pencalonan adalah tekanan yang dia terima baik dari donor partai maupun elit partai,” kata ilmuwan politik Daniel Cassino, profesor pemerintahan dan politik di Universitas Fairleigh Dickinson, dikutip dari Channelnewsasia

Advertising
Advertising

Dikutip Antara, Joe Biden mengundurkan diri sebagai calon presiden setelah penampilan buruknya dalam debat melawan Donald Trump, dari Partai Republik. Pada 27 Juni, Biden, yang berusia 81 tahun tersebut terlihat bingung. Serta tidak koheren sepanjang debat pertamanya dengan Donald Trump, yang berusia 78 tahun. Alhasil, kinerja buruknya menyebabkan beberapa politisi Demokrat dan donatur menyerukan agar dia dihapus dari daftar calon presiden AS.

“Kami bahkan memiliki mantan Ketua DPR Nancy Pelosi yang mengatakan bahwa dia harus mundur, dan sangat sulit baginya untuk menentukan jalan ke depan dalam pemilu jika dia tidak mendapat dukungan dari para elit partai dan terutama dari para donor partai besar,” tambah Cassino.

2. kesalahan memperkenalkan Nama

Keluarnya Biden juga disebabkan kesalahan memperkenalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan puncak NATO. Hal itu terjadi ketika Biden hendak mempersilakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pernyataannya di podium setelah dirinya. Ia justru menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin, bukannya Zelenskyy.

"Saya akan serahkan kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang sangat tinggi. Bapak dan ibu, Presiden Putin!" kata Biden dalam konferensi pers menjelang penutupan pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Washington D.C., Kamis, 11 Juli 2024, dikutip dari Antara.

Tak sampai di situ, Biden salah mengucapkan nama Wakil Presiden AS, yang seharusnya Kamala Harris, justru menjadi Trump. "Saya tak akan memilih Wakil Presiden Trump sebagai wakil saya jika dia tak memenuhi kualifikasi sebagai presiden," ucap Biden, padahal sedang merujuk kepada Harris.

Kedua kesalahan ini menimbulkan pertanyaan apakah ia layak untuk menjabat selama empat tahun lagi. Terlebih, insiden tersebut terjadi di tengah polemik mengenai pencalonan kembali Biden sebagai presiden AS. Ditambah, penampilannya yang kurang memuaskan saat menghadapi Donald Trump dalam debat perdana pilpres akhir Juni lalu.

3. Alasan Kesehatan

Alasan kesehatan Presiden berperan dalam keputusan Biden mundur dari pilpres AS. Seperti dikutip dari AP, Keputusan Biden ini diambil saat Biden menjalani isolasi mandiri di rumah pantainya di Delaware setelah didiagnosis mengidap COVID-19 pekan lalu. Selain itu, Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan Biden harus segera mengundurkan diri jika dia tidak cukup sehat untuk mencalonkan diri.

Berbicara kepada ABC News, Saudara laki-laki Joe Biden, Frank Biden mengatakan keputusan saudaranya itu diambil setelah beberapa anggota keluarga mengadakan diskusi selama seminggu terakhir, dipimpin oleh Ibu Negara Jill Biden. “Intinya adalah: ini berkaitan dengan kesehatan dan vitalitasnya secara keseluruhan.

Frank lebih lanjut mengkonfirmasi kepada CBS News bahwa kesehatan Biden “tentu saja” merupakan salah satu faktor dalam keputusan tersebut. "Joe mempunyai satu hal yang paling penting dalam pikirannya. Itu bukan dia, bukan egonya, bukan ambisinya. Dia benar-benar telah mencapai titik di mana satu-satunya hal yang penting baginya adalah kesehatan bangsa ini," paparnya.

4. Jumlah Jajak Menurun

Jajak pendapat sebelumnya menunjukkan ketidakpuasan yang luas di kalangan warga Amerika atas pertarungan ulang Biden-Trump. Dikutip dari Al Jazeera, jajak pendapat baru-baru ini dari The Associated Press dan NORC Center for Public Affairs Research menemukan bahwa 65 persen anggota Partai Demokrat yakin bahwa Biden harus mundur dari pencalonan n. Hanya tiga dari 10 orang yang menyatakan keyakinannya bahwa ia memiliki ketajaman mental yang diperlukan untuk menjabat sebagai presiden secara efektif.

Para pendukung Partai Demokrat di distrik-distrik kongres pun khawatir bahwa ketidakpopuleran Biden akan menghambat para kandidat dalam perolehan suara. Hal ini tentunya menurunkan peluang mereka dalam pemilu. Ditambah, The Wall Street Journal melaporkan bahwa jajak pendapat yang dilakukan oleh Blue Rose Research menunjukkan bahwa lebih dari separuh pemilih tetap yakin Partai Demokrat telah berbohong tentang kesehatan mental Joe Biden.

KHUMAR MAHENDRA | ANTARA | ABCNEWS | AP | ALJAZEERA | CHANNELNEWSASIA
Pilihan editor: 7 Fakta Pencalonan Kamala Harris di Pilpres AS November 2024

Berita terkait

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

4 jam lalu

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

Dukungan AS atas serangan-serangan Israel di Gaza menjauhkan calon Partai Demokrat, Kamala Harris, dari para pemilih Arab-Amerika dan Muslim.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

7 jam lalu

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

Kamala Harris calon presiden Amerika Serikat mendapat dukungan dari Billie Eilish dan Taylor Swift

Baca Selengkapnya

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

10 jam lalu

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

Meskipun sempat tersandung pada beberapa isu di awal, Kamala Harris mampu mengendalikan sebagian besar dalam debat.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

14 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

1 hari lalu

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

Gedung Putih mengutuk postingan Elon Musk di X sebagai hal yang 'tidak bertanggung jawab'.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

2 hari lalu

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

Anting-anting yang dikenakan Kamala Harris viral di media sosial pasca-debatnya melawan Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

2 hari lalu

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

Setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham pada 2020, secara keseluruhan ada lima negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam

2 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam

Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump kembali terjadi. Pelaku mengaku kecewa terhadap Trump.

Baca Selengkapnya