Orang Dekat Bocorkan Detik-detik Sebelum Joe Biden Mundur dari Capres AS
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 22 Juli 2024 11:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden memutuskan mundur dari pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat. Ia memberi tahu sebagian besar ajudannya sesaat sebelum mengumumkan keputusan itu pada Minggu, 21 Juli 2024.
Keputusannya itu diambil setelah 48 jam yang melelahkan. Biden meneliti data jajak pendapat yang menunjukkan jalannya menuju kemenangan semakin dekat, kata dua sumber.
Sehari sebelumnya, Biden memberi tahu banyak ajudannya bahwa ia akan terus berkampanye untuk mengalahkan pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump, pada bulan November. Menurut salah satu sumber yang dilansir dari Reuters, pesannya adalah teruskan semuanya, dengan kecepatan penuh.
Setelah mencerna data jajak pendapat pada Sabtu malam, Biden berubah pikiran. Ia mengumpulkan tim senior Gedung Putih dan tim kampanyenya untuk menelepon sesaat sebelum Minggu siang pukul 1:45. Beberapa saat kemudian ia mengumumkan pengunduran dirinya kepada publik melalui surat kepada seluruh warga Amerika.
Satu sumber mengatakan para pembantu utamanya menunjukkan jajak pendapat internal Biden dengan berita yang mengagetkan pada Sabtu malam. Ia tidak hanya tertinggal di keenam negara bagian penting yang dapat menentukan hasil pemilu tetapi juga terpuruk di tempat-tempat seperti Virginia dan Minnesota.
Biden menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Rehoboth Beach, Delaware, sejak dinyatakan positif COVID-19 pada hari Rabu. Masih menderita batuk, ia menghabiskan sebagian besar akhir pekan dengan memikirkan tekanan Demokrat untuk memaksanya meninggalkan pencalonan, kata para ajudannya.
Ia ditemani pembantu senior lama Annie Tomasini, Steve Ricchetti, dan Mike Donilon serta pembantu utama ibu negara Jill Biden, Anthony Bernal.
Setelah mantap, ia menyampaikan keputusannya melalui panggilan tersebut dengan membacakan surat yang akan segera dirilisnya ke publik.
"Dia membacakan surat itu kepada kami dan ingin kami memahami pemikirannya. Dia mengatakan bahwa dia telah bergumul dengan hal itu selama 48 jam terakhir," kata seorang pejabat.
Segera setelah panggilan itu, Kepala Staf Gedung Putih Jeff Zients memanggil staf senior Gedung Putih untuk memberi tahu mereka tentang keputusan tersebut. "Ini benar-benar rahasia," kata pejabat itu. "Hal ini mengejutkan sebagian besar staf Gedung Putih."
Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah berbicara beberapa kali pada hari Minggu, kata seseorang yang mengetahui percakapan mereka. Pada pukul 1:46 siang, Biden membuat pengumuman mengejutkan.
Keputusan itu menyusul perdebatan buruk antara Biden dengan Trump yang menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman mental presiden Demokrat berusia 81 tahun itu. Setelah debat, Biden mulai kehilangan kepercayaan dirinya guna melawan Trump.
"Hal itu menjadi sulit dengan semakin kuatnya oposisi di dalam partai. Kita harus bersatu memasuki bulan November. Itulah salah satu faktornya," kata pejabat senior Gedung Putih.
Biden sangat kesal dengan mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, yang menurut para penasihat Biden sedang mengatur kampanye tekanan untuk membuatnya mundur.
Pengunduran diri Biden disambut beragam. Bekas Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji keputusan itu dengan menyebut Biden sebagai serang patriot. Bill dan Hillary Clinton juga menyambut rencana Biden dan menyatakan siap mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
NDTV | REUTERS
Pilihan editor: Setelah Houthi, Kini Hizbullah Hujani Israel dengan Roket dan Drone