Top 3 Dunia: Tanggapan atas Serangan Houthi, Marvel Hapus Israel di Film Baru
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 19 Juli 2024 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari serangan kapal-kapal di Laut Merah oleh militan Houthi yang belum berakhir. Perusahaan-perusahaan yang berlayar di Laut Merah akhirnya buka suara.
Berita kedua top 3 dunia adalah Israel yang terus menyerang Gaza di tengah perundingan damai dengan Hamas. Berita terakhir yaitu Marvel yang menghilangkan Israel di film terbarunya Captain America. Berikut selengkapnya:
Serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh militan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah mengganggu rute pelayaran yang penting bagi perdagangan timur-barat, dengan pengalihan rute yang berkepanjangan yang mendorong kenaikan tarif pengiriman dan menyebabkan kemacetan di pelabuhan-pelabuhan Asia dan Eropa.
Di bawah ini adalah tindakan yang diambil oleh beberapa perusahaan pelayaran (sesuai urutan abjad):
CMA CGM
Grup pelayaran Prancis telah menangguhkan sebagian besar pelayaran Laut Merah tetapi masih mengirimkan beberapa kargo berdasarkan kasus per kasus ketika pengawalan angkatan laut Prancis memungkinkan, demikian kata Chairman dan CEO Rodolphe Saade pada 29 Februari.
Perusahaan ini memperkirakan gangguan pada pelayaran komersial akan berlangsung selama beberapa bulan.
Diana Shipping
Kapal-kapal perusahaan menghindari Terusan Suez.
"Transit Terusan Suez berjalan sekitar 40% di bawah yang terlihat selama paruh pertama Desember tahun lalu. Hal ini sebagian disebabkan oleh beberapa operator termasuk kami yang menghindari daerah tersebut," kata Presiden Anastasios Margaronis pada 23 Februari.
Baca di sini selengkapnya.
<!--more-->
Sembilan puluh orang tewas dan 300 lainnya terluka dalam serangan Israel ke daerah Al-Mawasi di Khan Younis, sebuah daerah yang seharusnya menjadi zona aman di Jalur Gaza selatan. Sedikitnya delapan sekolah yang dikelola PBB telah dihantam oleh militer Israel dalam 10 hari terakhir.
Serangan Israel ke Gaza telah meningkat baru-baru ini meskipun ada pembicaraan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Doha dan Kairo. Laporan-laporan mengatakan bahwa pembicaraan tersebut menunjukkan tanda-tanda kemajuan menuju gencatan senjata dan pemulangan para tawanan Israel yang ditahan di Gaza sebelum serangan Sabtu lalu.
Diskusi yang melibatkan mediator Arab dan Amerika Serikat dimulai pada bulan Mei, namun mendapat tentangan keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hamas membantah laporan pada Minggu, 14 Juli 2024, bahwa mereka telah menarik diri dari pembicaraan mengenai serangan terhadap al-Mawasi. Namun, Izzat al-Reshiq, anggota politbiro Hamas, mengatakan bahwa Israel berusaha menggagalkan upaya untuk mencapai gencatan senjata dengan mengintensifkan serangan di Jalur Gaza.
Israel sebenarnya telah berkali-kali meningkatkan perang ketika pembicaraan untuk mengakhirinya telah berada dalam tahap lanjut, menurut para analis. Mereka mengatakan ini adalah taktik yang terus digunakan Israel untuk memberikan tekanan kepada lawan-lawannya. Israel melakukannya dengan impunitas karena dukungan yang kuat dari Amerika Serikat.
Simak selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Marvel Hapus Identitas Israel dari Karakter 'Mossad' dalam Sekuel Captain America
Marvel telah menulis ulang karakter kontroversial Sabra untuk film terbarunya, Captain America: Brave New World, sebagai seorang "pejabat tinggi pemerintah AS", dengan menghilangkan latar belakang Israel dan alur cerita di tengah-tengah genosida "Israel" di Gaza.
Dalam komik aslinya, Sabra awalnya adalah seorang agen Mossad yang bertugas di IOF, serta mantan Black Widow dalam program pembunuh fiksi Cinematic Universe. Rekonstruksi Sabra menawarkan biografi yang berbeda dengan kisah asal karakter tahun 1980-an karena identitas Israel-nya telah dihilangkan. Karakter ini telah dirancang ulang sebagai alter-ego bernama Ruth Bat Seraph, yang akan diperankan oleh aktris Israel, Shira Haas.
"Meskipun karakter dan cerita kami terinspirasi dari komik, mereka selalu dibayangkan secara segar untuk layar dan penonton masa kini, dan para pembuat film mengambil pendekatan baru dengan karakter Sabra yang pertama kali diperkenalkan dalam komik lebih dari 40 tahun yang lalu," kata Marvel dalam sebuah wawancara dengan Variety pada 2022, saat itu studio menghadapi reaksi keras karena menyertakan karakter yang berafiliasi dengan Israel dalam film mereka yang akan datang.
Institute for Middle East Understanding, sebuah organisasi pro-Palestina yang berbasis di Amerika Serikat, mengeluarkan pernyataan pada 2022 yang mengecam penggambaran karakter tersebut karena "mengagungkan tentara dan polisi Israel."
Baca di sini berita selengkapnya.