Alasan Donald Trump Memilih J.D. Vance sebagai Wakil Presidennya
Editor
Ida Rosdalina
Kamis, 18 Juli 2024 15:30 WIB
Pendekatan kepada Kaum Pekerja Miskin
Sama seperti pencalonan Trump sebagai presiden pada tahun 2016 yang menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Partai Republik, posisi Vance di tiket 2024 telah memicu perdebatan tentang apakah kaum konservatif menjauh dari posisi yang telah lama ada.
Vance adalah penulis memoar 2016, Hillbilly Elegy, yang menelusuri pengalamannya tumbuh besar di Ohio bersama sebuah keluarga dari pedesaan Kentucky. Buku ini berkisar pada tema keterasingan sosial dan ekonomi di antara kaum miskin yang bekerja.
Sementara Partai Republik yang beraliran konservatif telah lama menyatakan dukungannya terhadap perdagangan bebas dan deregulasi perusahaan, Vance sendiri mencerca kesepakatan perdagangan bebas yang menyebabkan kemunduran industri di wilayah-wilayah seperti Rust Belt, di Ohio.
Sementara saingan Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, juga berasal dari kota Scranton, Pennsylvania, Vance mengatakan bahwa nilai-nilai Trump lebih sesuai dengan wilayah tersebut.
"Orang yang benar-benar terhubung dengan para pekerja di negara ini bukanlah Scranton Joe yang palsu. Ia adalah Presiden Donald Trump yang sesungguhnya," kata Vance dalam pidato baru-baru ini di hadapan para donatur partai.
Namun, para pengkritik Vance tetap mempertanyakan bonafiditasnya sebagai kelas pekerja: Calon wakil presiden ini pernah kuliah di Yale Law School dan memiliki hubungan dekat dengan miliarder sayap kanan yang pernah berkecimpung di sektor teknologi.
Mereka juga menunjukkan bahwa, selama masa jabatannya di Senat, Vance enggan menandatangani undang-undang pro-buruh.