Donald Trump Tampil Pertama Kali di Depan Umum setelah Selamat dari Penembakan

Selasa, 16 Juli 2024 15:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) di Milwaukee, Wisconsin pada Senin, 15 Juli 2024. Ini adalah penampilan pertamanya di depan umum setelah penembakan di acara kampanye akhir pekan.

Pada penampilan perdana itu, terlihat daun telinga Trump diperban karena terkena peluru. Dalam acara itu, Trump secara resmi dicalonkan menjadi kandidat presiden Partai Republik.

“Lawan! Lawan! Lawan!” teriak massa di konvensi itu sambil mengepalkan tinju, meniru reaksi Trump beberapa saat setelah dia diserempet tembakan. Trump tampak melambai dari sebuah kotak tempat dia duduk bersama calon wakil presidennya yang baru dilantik, Senator J.D. Vance.

Delegasi Partai Republik bersorak gembira ketika Trump terlihat di layar di belakang panggung dan kemudian muncul di arena, bersamaan dengan lantunan “God Bless the USA” oleh musisi Lee Greenwood.

Trump tidak berpidato di sana – karena pidato penerimaan resminya dijadwalkan pada Kamis, 18 Juli 2024 – tetapi ia tersenyum dan sesekali melambaikan tangan saat Greenwood bernyanyi. Dia akhirnya bergabung dengan Vance untuk mendengarkan sisa pidato di acara itu.

“Kita harus bersatu sebagai sebuah partai, dan kita harus bersatu sebagai sebuah bangsa,” kata Ketua Partai Republik Michael Whatley yang membuka sesi konvensi pada Senin, seperti dikutip AP. “Kita harus menunjukkan kekuatan dan ketahanan yang sama seperti Presiden Trump dan memimpin bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.”

Trump, 78 tahun, sedang mengadakan kampanye di Pennsylvania – salah satu negara bagian penting dalam pemilu presiden AS pada 5 November mendatang – ketika tiba-tiba terdengar tembakan, dan telinga kanannya terluka sehingga membuat wajahnya terciprat darah. Tim kampanye Trump mengatakan ia baik-baik saja.

Seorang pendukung Trump yang menghadiri kampanye tersebut tewas, dua lainnya terluka dan satu orang tersangka ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS. Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penembakan itu sebagai upaya pembunuhan dan potensi terorisme dalam negeri.

Insiden penembakan itu terjadi ketika Trump sedang berada dalam masa kampanye dan bersiap untuk melawan Presiden AS Joe Biden dari Partai Demokrat. Keduanya akan bersaing untuk kedua kalinya dalam memperebutkan kursi di Gedung Putih, setelah Trump kalah dari Biden pada pilpres 2020.

REUTERS | ARAB NEWS

Pilihan editor: Komnas HAM Sesalkan Putusan Bebas Eks Bupati Langkat di Perkara TPPO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

9 jam lalu

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

Central Intelligence Agency (CIA) sering disamakan dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

14 jam lalu

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

Meskipun sempat tersandung pada beberapa isu di awal, Kamala Harris mampu mengendalikan sebagian besar dalam debat.

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

14 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

17 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

20 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

1 hari lalu

5 Saran Pakar untuk Jaga Kesehatan Telinga

Berikut saran dokter untuk menjaga kesehatan telinga dan apa saja yang mereka biasa hindari, jangan sampai kehilangan pendengaran pula.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

1 hari lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya