Matthew Crook Tembak Donald Trump Pakai Senapan AR-15, Ini Spesifikasinya
Reporter
Andika Dwi
Editor
Sita Planasari
Senin, 15 Juli 2024 17:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal (FBI) mengungkap jenis senjata yang digunakan oleh pelaku penembakan terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump. Kejadian tragis itu terjadi dalam sebuah rapat umum kampanye di Butler County, Pennsylvania pada Sabtu, 13 Juli 2024.
FBI melaporkan bahwa senapan jenis AR-15 digunakan dalam percobaan pembunuhan kepada Trump. Thomas Matthew Crook, 20 tahun, diidentifikasi sebagai pelaku penembakan. Ia ditembak mati oleh Secret Service setelah serangan tersebut.
“Crooks menggunakan senapan AR-data-style 556 yang dibeli secara legal,” ungkap Kevin Rojek, agen khusus FBI yang bertanggung jawab di Kantor Lapangan Pittsburgh, dilansir dari AP News, Senin, 15 Juli 2024.
Rojek mengatakan senjata itu ditemukan di sebelah Crooks di tempat kejadian perkara. Selain itu FBI yakin senapan jenis AR yang digunakan dalam serangan itu dibeli secara sah oleh ayah pelaku penembakan.
Lebih lanjut, Rojek mengaku pihak berwenang belum mengetahui bagaimana penembak bisa mendapatkan senjata tersebut, dan apakah dia mengambilnya tanpa sepengetahuan ayahnya. “Ini adalah fakta yang akan kami klarifikasi saat melakukan wawancara,” kata Rojek.
Menurut France24, senapan AR-15 adalah salah satu senjata yang paling populer di Amerika Serikat. Senjata ini sering terlibat dalam beberapa penembakan massal terburuk di negara tersebut.
AR-15 mampu menembakkan peluru berkecepatan tinggi yang melaju tiga kali lebih cepat daripada peluru pistol. Senapan ini juga memiliki akurasi pada jarak jauh, dan menyebabkan luka yang luas dan parah pada jaringan lunak dan organ dalam.
Motif Penembakan Trump Masih Diselidiki
Pejabat FBI mengatakan kepada wartawan bahwa mereka belum menentukan motif Crooks nekat menembak Trump. Para pejabat juga mengatakan tidak ada indikasi Crooks mengalami masalah kesehatan mental.
“Saat ini kami belum mengetahui motifnya,” kata Rojek dalam keterangannya pada Ahad, 14 Juli 2024.
Kendati begitu, pejabat penegak hukum mengatakan bahwa saat ini Dinas Rahasia dan FBI sedang menyelidiki latar belakang tersangka dan berbicara dengan keluarganya.
Keluarga penembak pun disebut sangat kooperatif dengan penyelidik. FBI juga telah mengamankan rumahnya dan penegak hukum federal sedang menggeledah kediaman keluarganya di pinggiran kota Pittsburgh.
Selain memeriksa keluarganya, FBI juga sedang menyelidiki latar belakang dan aktivitas media sosial Crooks sambil berupaya mendapatkan akses ke teleponnya. Salah satu media sosial yang diselidiki adalah Aplikasi obrolan Discord.
Namun, Crooks tampaknya jarang menggunakannya dan tidak dalam beberapa bulan terakhir.
Sebagai informasi, tersangka penembakan Trumpa adalah Thomas Crooks, seorang penduduk Bethel Park di Pennsylvania. Ia melepaskan tembakan ke arah panggung di mana Trump berbicara pada rapat umum pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 beberapa hari sebelum konvensi Partai Republik.
Trump terluka di bagian telinga dalam insiden tersebut dan satu penonton dinyatakan tewas. Korban tewas dalam aksi tersebut diidentifikasi sebagai Corey Comperatore, mantan kepala pemadam kebakaran dari daerah tersebut.
Kemudian dua orang lainnya terluka yakni David Dutch, 57 tahun, dari New Kensington, Pennsylvania dan James Copenhaver, 74 tahun, dari Moon Township, Pennsylvania.
Dalam pernyataan barunya, Trump berterima kasih kepada masyarakat atas pesan dukungan mereka. “Terima kasih kepada semuanya atas pemikiran dan doa kalian kemarin, karena hanya Tuhan yang mencegah terjadinya hal yang tidak terpikirkan.”
Pilihan Editor: Melania Trump Mengutuk Upaya Pembunuhan Suaminya
RIZKI DEWI AYU | ABC NEWS | ALJAZEERA | FRANCE24