Pemerintah Jerman Dituding Blokir Upaya Medis bagi Anak-anak Gaza

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 13 Juli 2024 09:00 WIB

Seorang anak Palestina digendong ibunya saat dirawat di koridor rumah sakit Nasser, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 8 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi bantuan Jerman menuduh pemerintah memblokir bantuan medis yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak Palestina yang terluka parah di Gaza, di mana Israel telah menewaskan lebih dari 38.000 orang sejak Oktober lalu.

Sebanyak 40 fasilitas medis sepakat untuk merawat anak-anak Palestina dari Gaza di Jerman dan menanggung biayanya. Namun, kementerian luar negeri dan dalam negeri Jerman menghalangi upaya mereka dengan dalih masalah keamanan, menurut lembaga penyiaran publik ARD.

Organisasi bantuan seperti Refugees Foundation yang berbasis di Cologne, bersama dengan LSM lain dan Perkumpulan Bedah Plastik Jerman, telah berkomitmen memberikan bantuan medis untuk anak-anak Palestina ini selama beberapa bulan.

Mereka mengorganisir sumbangan untuk penerbangan, permohonan visa dan penggantian penuh biaya rumah sakit.

Namun, akhirnya upaya tersebut terhenti sementara karena kementerian-kementerian Jerman tersebut tidak mendukung masuknya satu orang dewasa pendamping untuk satu anak Palestina.

Advertising
Advertising

Kalangan pemerintah Jerman seperti dikutip mengungkapkan bahwa ibu atau ayah dari anak-anak Gaza yang terluka yang menemani mereka untuk perawatan medis dapat menimbulkan potensi risiko keamanan.

Mereka beralasan kerabat anak-anak itu mendukung atau bersimpati dengan Hamas, kelompok Palestina yang terlibat dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober di Israel.

Menanggapi ketakutan pemerintah, Daniela Neuendorf dari Refugees Foundation mengatakan: "Saya tidak bisa menjelaskan mengapa negara-negara lain bisa mengatur hal ini dan mengapa kami di Jerman menyerah dengan membawa 20 anak dengan pendamping selama tiga bulan."

Dia mengatakan negara-negara Eropa lainnya seperti Italia sudah menerima anak-anak dari Gaza beserta orang dewasa pendampingnya.

Organisasi bantuan dan rumah sakit Jerman masih berharap upaya mereka untuk merawat anak-anak Gaza tidak akan gagal.

Mereka mengatakan sedang melakukan pembicaraan dengan kementerian untuk melihat apakah orang yang mendampingi dapat diizinkan memasuki negara tersebut dalam kasus-kasus luar biasa.

Negosiasi dengan pihak berwenang Jerman telah berlangsung selama beberapa bulan, dan daftar anak-anak yang akan dievakuasi telah berubah berulang kali.

Organisasi-organisasi bantuan mengatakan beberapa anak-anak Palestina terluka yang menunggu untuk tiba di Jerman dari Gaza telah meninggal.

Pilihan Editor: UNRWA: Gaza Berpotensi Kehilangan Generasi Anak-anak

ANADOLU

Berita terkait

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

11 menit lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

56 menit lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

Pada babak ke-5 Olimpiade Catur 2024 di Budapest Hungaria, tim catur putri Indonesia kalahkan Palestina, sehari sebelumnya tak bisa imbangi Iran.

Baca Selengkapnya

Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

8 jam lalu

Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

8 jam lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

Top 3 dunia adalah profil Pangeran Hisahito, penerus takhta Jepang hingga pemukim Israel racuni hewan ternak warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Menahan Hungaria C, Tim Catur Putri Takluk dari Iran

19 jam lalu

Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Menahan Hungaria C, Tim Catur Putri Takluk dari Iran

Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria menyelesaikan babak ke-4. Tim catur putra Indonesia menahan Hungaria C, tim catur putri kalah dari Iran.

Baca Selengkapnya

Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

21 jam lalu

Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat

Baca Selengkapnya

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

1 hari lalu

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

Pemukim Israel meracuni dan membunuh puluhan ternak milik warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

PM Israel Benjamin Netanyahu lagi-lagi diprotes warganya yang menuntut diakhirinya perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Run for Palestina di Bandung Gaet 1.400 Peserta Lari Sambil Berdonasi

1 hari lalu

Run for Palestina di Bandung Gaet 1.400 Peserta Lari Sambil Berdonasi

Run for Palestina bertujuan untuk mengingatkan kembali soal isu global kemerdekaan Palestina ke masyarakat.

Baca Selengkapnya