Boeing Akui Bersalah Soal Jatuhnya Pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines

Reporter

Senin, 8 Juli 2024 18:15 WIB

Seorang karyawan bekerja di sayap pesawat patroli maritim Boeing P-8 Poseidon di jalur produksi di pabrik Boeing 737 di Renton, Washington, 18 November 2021. REUTERS/Jason Redmond

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pesawat Boeing mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS terkait dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX. Menurut dokumen pengadilan, raksasa penerbangan itu mengaku bersalah atas penipuan.

Kesepakatan tersebut muncul setelah jaksa menyimpulkan Boeing mengabaikan penyelesaian sebelumnya yang menyebabkan 346 orang tewas di Ethiopia dan Indonesia lebih dari lima tahun lalu. Di Indonesia, kecelakaan terjadi pada penerbangan Lion Air dari Jakarta menuju Padang pada 2018.

"Kami telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai ketentuan resolusi dengan Departemen Kehakiman, tergantung pada memorialisasi dan persetujuan ketentuan tertentu," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.

Dokumen pengadilan yang diajukan di Texas pada hari Minggu mengatakan Boeing telah setuju untuk mengaku bersalah atas konspirasi untuk menipu Amerika Serikat selama sertifikasi pesawat MAX. Boeing akan didenda berdasarkan kesepakatan tersebut dan harus membayar minimal US$ 455 juta atau setara Rp 7,4 triliun dalam "program kepatuhan dan keselamatan." Sementara kompensasi untuk keluarga korban Lion Air dan Ethiopian Airlines akan ditentukan oleh pengadilan.

Masalah hukum terbaru Boeing dipicu oleh keputusan pengadilan pada pertengahan Mei lalu. Pengadilan menyatakan bahwa perusahaan mengabaikan perjanjian penuntutan tangguhan pada 2021 karena tidak memenuhi persyaratan untuk meningkatkan program kepatuhan dan etika setelah kecelakaan 737 MAX.

Advertising
Advertising

Keluarga korban jatuhnya pesawat Boeing ini mengaku sangat kecewa dengan kesepakatan yang dicapai antara Boeing dan pengadilan, menurut seorang pengacara di Clifford Law yang mewakili mereka.

"Banyak bukti yang telah diajukan selama lima tahun terakhir yang menunjukkan bahwa budaya Boeing yang mengutamakan keuntungan daripada keselamatan tidak berubah. Perjanjian pembelaan ini hanya akan memperkuat tujuan perusahaan yang bias itu," kata mitra senior Robert A. Clifford dalam sebuah pernyataan.

Menurut penentangan yang diajukan oleh tim hukum, keluarga akan meminta pengadilan untuk menolak kesepakatan pembelaan pada sidang mendatang.

Kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines menewaskan 346 orang. Kecelakaan ini mendorong keluarga korban menuntut agar Boeing menghadapi tuntutan hukum.

Seorang juru bicara Boeing mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai ketentuan resolusi dengan Departemen Kehakiman.

REUTERS | NDTV

Pilihan editor: Wakil Menteri Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

21 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

1 hari lalu

Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Bisnis dan Politik Rusdi Kirana: Bos Lion Air Group, Masuk PKB, Wantimpres, Dubes RI untuk Malaysia, Wakil Ketua MPR

1 hari lalu

Bisnis dan Politik Rusdi Kirana: Bos Lion Air Group, Masuk PKB, Wantimpres, Dubes RI untuk Malaysia, Wakil Ketua MPR

Perjalanan politik bos Lion Air Group, Rusdi Kirana hingga kini menjadi Wakil MPR. Katanya, ia akan fokus di parlemen dan pensiun dari bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Wings Air Buka Rute Baru Ternate - Kao Tobelo Halmahera Utara

2 hari lalu

Wings Air Buka Rute Baru Ternate - Kao Tobelo Halmahera Utara

Penerbangan perdana Wings Air rute Ternate - Kao Tobelo ini sudah dijadwalkan sejak 22 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Sumber Kekayaan Rusdi Kirana, Bos Lion Air Group yang Jadi Wakil Ketua MPR

2 hari lalu

Sumber Kekayaan Rusdi Kirana, Bos Lion Air Group yang Jadi Wakil Ketua MPR

Mengintip sumber kekayaan Bos Lion Air Group, Rusdi Kirana yang memilih mundur dan menjadi Wakil Ketua MPR RI

Baca Selengkapnya

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

2 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Bos Lion Air Rusdi Kirana Ungkap Rencananya Usai Dilantik Jadi Pimpinan MPR

2 hari lalu

Bos Lion Air Rusdi Kirana Ungkap Rencananya Usai Dilantik Jadi Pimpinan MPR

Rusdi Kirana dilantik menjadi pimpinan MPR. Bos Lion Air ini mengungkapkan rencana ke depannya.

Baca Selengkapnya

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

2 hari lalu

Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

Pembunuhan dua tentara Lebanon memicu serangan pertama terhadap pasukan Israel sejak invasi dimulai

Baca Selengkapnya