TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir mengatakan AS siap bekerja sama dengan pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Prabowo dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi presiden RI dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.
Menurut Lakhdir, Amerika Serikat telah bekerja sama dengan Prabowo Subianto saat ia masih menjabat sebagai menteri pertahanan selama lima tahun terakhir. “Jadi kami punya banyak pengalaman bekerja sama dengannya dan kami menantikan hubungan yang lebih erat,” ujar Lakhdir dalam wawancara khusus dengan Tempo pada pertengahan bulan lalu.
Ia mengatakan kedua negara telah meningkatkan kemitraan menjadi kemitraan strategis komprehensif yang disepakati antara Presiden AS Joe Biden dan Preisiden Joko Widodo tahun lalu. “Kedua presiden meminta kami memperluas dan memperdalam kemitraan di banyak sektor,” ujarnya.
Di sektor pendidikan, menurut Lakhdir, AS memiliki 5.000 uniteritas bergengsi yang terdepan dalam penelitian di berbagai bidang. Sektor Pendidikan, merupakan salah satu program Prabowo untuk membangun kapasitas manusia Indonesia. “Kami berupaya memperbanyak jumlah orang Indonesia yang belajar di sana, kami juga berkomitmen meningkatkan jumlah orang Amerika yang belajar dan tinggal di Indonesia karena tak banyak orang Amerika yang memahami Indonesia,” ujarnya.
Tahun ini hubungan Indonesia - Amerika Serikat telah terjalin selama 75 tahun. AS merupakan satu dari lima negara dengan jumlah investasi terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2023, jumlah investasi AS tercatat sebesar US$ 3,3 miliar.
Menurut data BKPM, Singapura merupakan negara investor terbesar di Indonesia pada tahun 2023, dengan nilai investasi mencapai US$ 15,4 miliar. Cina berada di urutan kedua dengan nilai investasi US$ 7,4 miliar, Hong Kong US$ 6,5 miliar, Jepang US$ 4,6 miliar dan Malaysia US$ 4,1 miliar.
Pilihan editor: Mahasiswa National University of Singapore Ditemukan Tewas di Gedung Asrama