Milisi Houthi Melarang Musik Pop dan Menculik Artis di Pesta Pernikahan di Yaman

Reporter

Rabu, 3 Juli 2024 06:00 WIB

Anggota militan Houthi menaiki bagian belakang truk pick-up selama parade solidaritas Palestina di Sanaa, Yaman 29 Januari , 2024. Militan Houthi melakukan serangan ke kapal-kapal koalisi Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai dukungannya ke Palestina. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata Syiah di Yaman, Houthi, telah menculik lebih dari 15 artis, vokalis, penata suara, dan pemilik gedung pernikahan pada perayaan Idul Adha di Amran, Yaman utara pada Selasa, 2 Juli 2024. Kelompok itu juga menyita alat musik mereka.

Menurut Al-Araby Al-Jadeed, penculikan itu dipimpin dan diawasi oleh pemimpin milisi Houthi, Abu Kharfshah, yang menjadi direktur keamanan di daerah tersebut dan ingin melarang musik pop di pesta pernikahan dan pesta lain dan menggantikannya dengan lagu-lagu Houthi. Houthi menciduk para korban dari rumah mereka, pos pemeriksaan Houthi, dan bahkan ada yang baru pulang dari pesta pernikahan.

Penculikan ini sebagai bagian dari upaya Houthi untuk melarang lagu-lagu populer dibawakan di pesta pernikahan dan upacara. Pada Mei lalu, kelompok ini menculik artis populer Hashem Al-Sharafi, Muhammad Al-Dahimi, dan distributor musik Mabrouk Al-Dahimi dari aula pernikahan dan membawa mereka ke sebuah penjara di Amran, daerah yang mereka kuasai.

Menurut Al-Araby Al-Jadeed, ada sedikitnya 20 artis dan musisi di penjara itu pada Mei lalu dan Houthi menolak untuk melepaskan mereka. Kelompok itu menuntut agar mereka menandatangani perjanjian tertulis untuk tidak lagi menyanyikan lagu populer di pesta pernikahan dan menggantikannya dengan lagu kelompok itu.

Pada Mei lalu, Houthi telah melarang pernikahan massal untuk 160 calon pengantin di Kota Hababa, Amran karena ada artis yang bernyanyi pada upacara tersebut. Pada tahun 2021, mereka menculik artis muda Aseel Abu Bakr setelah menyerbu aula pernikahan tempat dia bernyanyi di area altar di Sanaa, ibu kota Yaman, dan membawanya ke kantor polisi. Polisi membenarkan tindakan tersebut dengan mengatakan bahwa artis itu telah melampaui waktu yang ditentukan untuk merayakan pernikahan, yang seharusnya selesai pada pukul sembilan malam, padahal sudah menjadi kebiasaan masyarakat Yaman untuk merayakan pernikahan hingga dini hari.

Advertising
Advertising

Beberapa hari setelah kejadian ini, orang-orang bersenjata Houthi menculik artis Youssef Al-Badji di depan rumahnya di Sanaa. Ini terjadi setelah siaran program “Tamu Seni” yang dibawakan oleh Youssef ditayangkan di saluran satelit Yemen Shabab.

Pada November 2018, kelompok bersenjata Houthi membunuh seorang pengantin pria bernama Amer Al-Hattabi pada malam pernikahannya di depan ayahnya di Distrik Hamdan, Sanaa.

“Yaman, negara yang kaya akan warisan budaya dan seni, kini mengalami kemerosotan parah di bidang seni akibat praktik milisi Houthi, yang menguasai sebagian besar negara, memberlakukan pembatasan ketat terhadap seni dan seniman, yang menyebabkan keringnya sumber kreativitas dan kegembiraan dalam masyarakat Yaman,” kata penyair Fathi Abu Al-Nasr kepada Al-Arabi Al-Jadeed.

Milisi Houthi juga menutup 14 toko yang menjual DVD film, musik, dan film seri di beberapa wilayah di Sanaa sebagai bagian dari pembatasan kebebasan yang terus dilakukan kelompok tersebut pada Agustus 2023. Menurut Asharq Al Awsat, Houthi melakukannya seusai arahan pemimpin mereka, Abdul-Malik al-Houthi, dalam strategi “soft war”.

Houthi mendorong toko-toko itu untuk menjual “Zawamel”, lagu yang mempromosikan kudeta dan perang yang telah mereka lakukan selama sembilan tahun melawan pemerintah Yaman. Seorang pemilik toko di Sanaa mengatakan bahwa anggota Houthi memaksa mereka untuk membayar royalti sebagai hukuman karena menjual “lagu dan sinetron tidak senonoh” yang mempromosikan hasutan.

Seorang pemilik kafe di Sanaa juga melaporkan bahwa dia mendapat teguran keras dari pemimpin Houthi saat memutar lagu karya Ayoob Tarish Absi, musisi legendaris negeri itu. Ayoob adalah penyanyi dan musisi yang menciptakan “United Republic,” lagu nasional Yaman.

Pilihan editor:

Berita terkait

Houthi Beberkan Senjata Baru Canggihnya yang Bikin Keder Barat, dari Drone Laut hingga Rudal Balistik Hipersonik

58 menit lalu

Houthi Beberkan Senjata Baru Canggihnya yang Bikin Keder Barat, dari Drone Laut hingga Rudal Balistik Hipersonik

Houthi di Yaman mengumumkan tiga senjata baru canggih dan mematikan selama serangan mereka di Laut Merah dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Musik Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia

13 jam lalu

Kolaborasi Musik Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia

Melbourne Symphony Orchestra bersama musisi Indonesia melakukan konser 'Notes of Friendship memperingati Hubungan Diplomatik Australia-Indonesia

Baca Selengkapnya

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

21 jam lalu

Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel

Milisi Houthi di Yaman menyatakan telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kapal Kargo Inggris Dihajar Rudal Balistik Houthi, Hamas Revisi Usulan Gencatan Senjata

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Kapal Kargo Inggris Dihajar Rudal Balistik Houthi, Hamas Revisi Usulan Gencatan Senjata

Kabar tentang tenggelamnya kapal kargo Inggris dihajar rudal balistik Houthi membuka Top 3 Dunia.

Baca Selengkapnya

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

1 hari lalu

Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah

Kapal induk bertenaga nuklir Dwight D. Eisenhower diserang rudal balistik Houthi dan ditarik dari kawasan Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

1 hari lalu

Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer

Tumpahan minyak kapal kargo Rubymar yang tenggelam dihajar rudal Houthi mengancam lingkungan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rudal AS Lawan Houthi hingga Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 5 Juli 2024 diawali oleh kabar kapal perusak Amerika Serikat mencegat kapal-kapal tak berawak Houthi di Laut Merah

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza

2 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Bertemu Delegasi Hamas, Membahas Konflik Gaza

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bertemu dengan delegasi Hamas yang dipimpin oleh wakil ketua di Gaza, Khalil Al-Hayya

Baca Selengkapnya

Menyesal Berhenti Bermusik, Kelly Osbourne Isyaratkan Ingin Kembali

2 hari lalu

Menyesal Berhenti Bermusik, Kelly Osbourne Isyaratkan Ingin Kembali

Putri dari legenda rock Ozzy Osbourne dan Sharon Osbourne, Kelly Osbourne menyesal telah meninggalkan karier musiknya.

Baca Selengkapnya

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

2 hari lalu

Kapal Perusak Amerika Serikat Tembakkan 450 Rudal saat Melawan Houthi di Laut Merah

Kapal Amerika Serikat USS Mason menembakkan 100 peluru kendali dan 350 rudal udara-ke-permukaan untuk melawan Houthi.

Baca Selengkapnya