Konsulat RI Tangani Kasus Nelayan Merauke yang Ditangkap Otoritas Australia

Kamis, 27 Juni 2024 12:35 WIB

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.

TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat RI di Darwin, Australia tengah menangani kasus 15 orang nelayan asal Merauke, Papua Selatan yang ditangkap otoritas Australia pekan lalu, kata Kementerian Luar Negeri. Kelima belas nelayan tersebut bekerja di kapal motor nelayan (KMN) Nurlela dan KMN Putra Ikhsan Jaya. Judha Nugraha, Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri, mengatakan Konsulat RI di Darwin telah melakukan akses kekonsuleran untuk menemui para nelayan.

“Mereka dalam kondisi sehat dan masih dalam masa karantina,” kata Judha kepada wartawan, Kamis, 27 Juni 2024.

Konsulat di Darwin juga dikatakan sedang mempersiapkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Bukan hanyanotu, Konsulat RI juga akan memberikan pendampingan hukum dan memastikan terpenuhinya hak-hak para nelayan sesuai hukum Australia.

Sebelumnya, Konsul RI di Darwin Bagus Hendraning Kobarsyih mengatakan pemulangan 15 nelayan itu masih menunggu kelengkapan dokumen. Diketahui hingga kini dokumen untuk mendukung penerbitan SPLP belum diterima Konsulat RI di Darwin.

“Bila dokumen itu sudah diterima maka akan langsung diterbitkan SPLP sehingga para nelayan itu dapat dipulangkan ke Merauke,” kata Bagus pada Rabu malam, 26 Juni 2024, seperti dikutip ANTARA.

Advertising
Advertising

Awalnya, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Merauke Rekianus Samkakai mengungkap Otoritas Australia Border Force menangkap KMN Nurlela yang berawak delapan orang nelayan pada Selasa, 18 Juni lalu, dan KMN Putra Ikhsan Jaya beserta tujuh orang nelayan pada Jumat, 21 Juni 2024.

Penangkapan itu terjadi ketika kedua kapal itu memasuki wilayah perairan Arafura untuk menangkap ikan.

Delapan awak kapal KMN Nurlela yang ditangkap bernama Hendra Seputra, Andreas, Nelson Djutay, Demitrius Mangar, Muhamad Wahyudin, Kores Lefuray dan Wifney Warkey. Sementara tujuh anak buah kapal (ABK) di KMN Putra Ikhsan Jaya yaitu Ahmad, Rudi, Janneng, Nangda, Jemnisi, Herman dan Suristo, menurut keterangan dari Rekianus.

ANTARA

Pilihan editor: Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Destinasi Favorit dan Minat Baru Wisatawan Premium di Asia Pasifik

7 jam lalu

Destinasi Favorit dan Minat Baru Wisatawan Premium di Asia Pasifik

Studi yang dilakukan Marriott International Luxury Groupmengidentifikasi ekspektasi dan preferensi wisatawan berpenghasilan tinggi di Asia Pasifik

Baca Selengkapnya

Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

12 jam lalu

Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

Australia sejak 2020 bekerja sama dengan Indonesia menjalankan program seperti SiapSiaga, Inovasi, Inklusi dan Koneksi di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Puluhan WNA Diselundupkan ke Pulau Natal Australia dari Cilacap, Lalu Dipaksa Balik Lagi ke Indonesia

15 jam lalu

Puluhan WNA Diselundupkan ke Pulau Natal Australia dari Cilacap, Lalu Dipaksa Balik Lagi ke Indonesia

Puluhan WNA terdampar di Pantai Keusikurug Sukabumi. Hendak diselundupkan di Pulau Natal, tapi tertangkap oleh patroli laut Australia.

Baca Selengkapnya

Sulit Selamatkan WNI yang Terancam Hukuman Mati Karena RI juga Terapkan Hukuman yang Sama

1 hari lalu

Sulit Selamatkan WNI yang Terancam Hukuman Mati Karena RI juga Terapkan Hukuman yang Sama

Imparsial menilai tak mudah bagi pemerintah selamatkan WNI yang terancam hukuman mati karena juga masih menerapkan hukuman yang sama.

Baca Selengkapnya

165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Migrant Care: Perlu Berbenah dalam Perlindungan

1 hari lalu

165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Migrant Care: Perlu Berbenah dalam Perlindungan

Data Kementerian Luar Negeri menyebutkan mayoritas WNI yang terancam hukuman mati berada di Malaysia.

Baca Selengkapnya

PM Australia Anthony Albanese Ungkap Ancaman dari Remaja Terduga Teroris

1 hari lalu

PM Australia Anthony Albanese Ungkap Ancaman dari Remaja Terduga Teroris

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengungkapkan bahwa dia dan keluarganya menerima ancaman dari seorang remaja terduga teroris.

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

1 hari lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Investment Authority Bermitra untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Investasi di Indonesia

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Investment Authority Bermitra untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Investasi di Indonesia

MoU INA dan Australia ini merupakan langkah penting dalam menarik dan meningkatkan investasi Australia di Indonesia

Baca Selengkapnya

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

2 hari lalu

Menilik Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, Cina

Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan kuat di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

Museum Australia Pamerkan Lukisan Picasso di Toilet Wanita, Kenapa?

3 hari lalu

Museum Australia Pamerkan Lukisan Picasso di Toilet Wanita, Kenapa?

Sebagai pernyataan tegas untuk melawan diskriminasi gender, tiga karya seni Picasso kini tersedia untuk dilihat di toilet wanita.

Baca Selengkapnya