Pendiri WikiLeaks Julian Assange Bebas dari Penjara

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 25 Juni 2024 10:13 WIB

Pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang dokumen di lokasi yang disebutkan di London, Inggris, dalam gambar diam dari video yang dirilis 25 Juni 2024. "@wikileaks" via X/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri WikiLeaks Julian Assange telah dibebaskan dari penjara di Inggris dan menempuh perjalanan kembali ke negara asalnya di Australia pada Senin, 24 Juni 2024 setelah mencapai kesepakatan dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat agar ia setuju untuk mengaku bersalah melanggar undang-undang spionase AS.

“Julian Assange bebas. Dia meninggalkan penjara keamanan maksimum Belmarsh pada pagi hari tanggal 24 Juni, setelah menghabiskan 1901 hari di sana. Dia diberikan jaminan oleh Pengadilan Tinggi di London dan dibebaskan di bandara Stansted pada sore hari, di mana dia naik pesawat dan berangkat dari Inggris,” kata WikiLeaks di media sosial X, Senin.

Assange, 52 tahun, telah setuju untuk mengaku bersalah atas satu tuduhan pidana yaitu berkonspirasi untuk mendapatkan dan mengungkapkan dokumen rahasia pertahanan nasional AS, menurut dokumen di Pengadilan Distrik AS untuk Kepulauan Mariana Utara yang terungkap pada Senin.

Kesepakatan itu berarti Assange pada akhirnya akan bebas setelah menghabiskan lebih dari satu dekade di penjara sambil berusaha menghindari penuntutan oleh AS. Selama lima tahun terakhir, aktivis itu dibui di penjara Belmarsh di London, salah satu penjara paling dijaga di Inggris, saat ia berjuang melawan upaya ekstradisi AS.

Assange akan mengaku bersalah di pengadilan federal AS di Kepulauan Mariana Utara. Ia akan diadili dalam sidang di pulau Saipan pada pukul 09.00 pagi waktu setempat pada Rabu, 26 Juni 2024, dan dijatuhi hukuman 62 bulan penjara yang telah dijalaninya.

WikiLeaks mengunggah video Assange, yang mengenakan kemeja biru dan celana jeans, dalam perjalanan di mobil menuju Bandara London Stansted. Ia kemudian terlihat menandatangani sebuah dokumen sebelum menaiki pesawat pada pukul 17.00 waktu setempat.

“Ini adalah hasil kampanye global yang mencakup aktivis akar rumput, aktivis kebebasan pers, legislator dan pemimpin dari berbagai spektrum politik, hingga PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),” kata pernyataan WikiLeaks.

Stella Assange, pengacara dan pembela hak asasi manusia yang dinikahi Assange saat berada di Belmarsh, turut merayakan kebebasan pasangannya.

“Julian bebas!!!! Kata-kata tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada ANDA- ya ANDA, yang telah melakukan mobilisasi selama bertahun-tahun untuk mewujudkan hal ini. TERIMA KASIH. Terima kasih. TERIMA KASIH,” tulisnya di X.

Stella dan Julian Assange dikaruniai dua anak yang lahir saat pendiri WikiLeaks itu bersembunyi di kedutaan Ekuador di London pada 2012 – 2019.

<!--more-->

Platform Pelapor

Assange menjadi terkenal setelah peluncuran WikiLeaks pada 2006 silam. Dengan WikiLeaks, ia menciptakan platform pelapor daring bagi orang-orang untuk mengirimkan materi rahasia seperti dokumen dan video secara anonim.

WikiLeaks pada 2010 merilis ratusan ribu dokumen rahasia militer AS mengenai perang Washington di Afghanistan dan Irak, bersama dengan sejumlah kabel diplomatik. Cuplikan tahun 2007 yang menunjukkan helikopter Apache AS di Bagdad, Irak menembaki belasan orang hingga tewas, termasuk dua jurnalis, mengangkat profil platform tersebut.

Assange didakwa pada masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump atas pelepasan dokumen rahasia AS secara massal oleh WikiLeaks, yang dibocorkan oleh Chelsea Manning, mantan analis intelijen militer AS yang juga dituntut berdasarkan undang-undang spionase.

Kampanye internasional untuk membebaskan Assange telah berlangsung selama bertahun-tahun, diikuti oleh para selebritas dan pendukung kebebasan pers. Para pendukungnya di seluruh dunia berpandangan bahwa Assange sebagai pendiri WikiLeaks tidak seharusnya dibebani tuduhan yang biasanya ditujukan kepada pegawai pemerintah federal yang membocorkan informasi. Stella Assange membantu memimpin kampanye tersebut.

Banyak pendukung kebebasan pers mengatakan bahwa tuntutan pidana terhadap Assange merupakan ancaman terhadap kebebasan berpendapat.

Assange pertama kali ditangkap di Inggris pada 2010 berdasarkan surat perintah penangkapan Eropa, setelah pihak berwenang Swedia mengatakan mereka ingin menginterogasinya atas tuduhan kejahatan seksual yang kemudian dibatalkan. Dia melarikan diri ke kedutaan Ekuador, di mana dia tinggal selama tujuh tahun, untuk menghindari ekstradisi ke Swedia.

Dia diseret keluar dari kedutaan Ekuador pada 2019 dan dipenjara karena melewatkan prosedur hukum jaminan. Sejak saat itu, dia mendekam di penjara dengan keamanan tinggi di Belmarsh London, dan selama hampir lima tahun dia berjuang melawan ekstradisi ke AS.

REUTERS | ABC NEWS

Pilihan Editor: Korea Utara Kirim Balon Sampah Lagi, Berisi Parasit Kotoran Manusia dan Baju Mickey Mouse

Advertising
Advertising

Berita terkait

Lika-liku Julian Assange Bebas: Pendiri WikiLeaks yang Bolak-balik Terancam Ekstradisi

4 hari lalu

Lika-liku Julian Assange Bebas: Pendiri WikiLeaks yang Bolak-balik Terancam Ekstradisi

Julian Assange pendiri WikiLeaks yang merupakan situs web di mana orang bisa memberikan atau membocorkan dokumen atau informasi rahasia.

Baca Selengkapnya

Profil Julian Assange, Pendiri Wikileaks, dan Pertarungan Hukum

5 hari lalu

Profil Julian Assange, Pendiri Wikileaks, dan Pertarungan Hukum

Julian Assange akan mengaku bersalah karena melanggar hukum spionase AS dalam sebuah kesepakatan yang akan mengakhiri masa tahanannya.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

40 hari lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

55 hari lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

57 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

27 Maret 2024

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

5 Maret 2024

Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

Jack Teixeira, penyebar dokumen rahasia militer AS tentang perang Ukraina, dihukum 16 tahun 8 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

22 Februari 2024

Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.

Baca Selengkapnya

Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

20 Februari 2024

Rusia Tangkap Wanita Warga Negara AS-Rusia, Dituduh Kumpulkan Dana untuk Militer Ukraina

Rusia menangkap seorang wanita berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat- Rusia yang dicurigai mengumpulkan dana untuk militer Ukraina

Baca Selengkapnya

Cina Tangguhkan Hukuman Mati untuk Penulis Australia, PM Albanese: Itu Kebiadaban

6 Februari 2024

Cina Tangguhkan Hukuman Mati untuk Penulis Australia, PM Albanese: Itu Kebiadaban

Penangguhan hukuman mati yang ditangguhkan oleh pengadilan Cina bagi penulis Australia merupakan sebuah "kebiadaban".

Baca Selengkapnya