Unjuk Rasa Besar-besaran Anti-Netanyahu Terjadi di Tel Aviv, Apa Tuntutan Mereka?

Senin, 24 Juni 2024 20:37 WIB

Para pengunjuk rasa berkumpul menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di dekat kediamannya, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Yerusalem, 4 November 2023. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak akhir 2023, kemarahan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meluas akibat serangan mematikan pada bulan sebelumnya oleh kelompok bersenjata Hamas terhadap masyarakat di sekitar Jalur Gaza.

Protes tersebut, bertepatan dengan jajak pendapat yang menunjukkan lebih dari tiga perempat warga Israel percaya Netanyahu harus mengundurkan diri, menggarisbawahi meningkatnya kemarahan publik terhadap para pemimpin politik dan keamanan mereka.

Terbaru, puluhan ribu pengunjuk rasa kembali mengibarkan bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan yang menentang pemerintahan Netanyahu di Tel Aviv, pada Sabtu, 22 Juni 2024. Dilansir dari Aljazeera, beberapa pengunjuk rasa melakukan aksi dengan menggeletakkan diri di tanah.

Mereka memprotes kepemimpinan Netanyahu dengan menyatakannya sebagai matinya demokrasi. Salah satu orasi dari mantan Kepala Badan Keamanan Domestik Israel Shin Bet, Yuval Diskin, mengecam Netanyahu sebagai perdana menteri terburuk Israel.

Protes besar terjadi di kota Israel setiap minggu yang memprotes cara Netanyahu menangani perang. Protes ini telah berlangsung hampir sembilan bulan di Gaza yang dimulai oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.

Advertising
Advertising

Mereka menuntut pemilihan umum baru dan pengembalian sandera yang ditahan di Gaza. Banyak pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan “Menteri Kejahatan” dan “Hentikan Perang”.

Salah seorang pengunjuk rasa menyebutkan, “Saya sangat berharap pemerintah runtuh. Jika kita memilih tanggal pemilu semula pada 2026, maka pemilu tersebut tidak akan menjadi pemilu yang demokratis.”

Jajak pendapat yang pernah dilakukan oleh Channel 13 Television Israel pada 2023 menunjukkan bahwa 76 persen warga Israel berpendapat bahwa Netanyahu, yang kini menjabat perdana menteri untuk keenam kalinya, harus mengundurkan diri dan 64 persen mengatakan negara tersebut harus mengadakan pemilu segera setelah perang.

Ketika ditanya siapa yang paling bersalah atas serangan itu, 44 persen warga Israel menyalahkan PM Israel Netanyahu, sementara 33 persen menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior IDF, dan 5 persen menyalahkan Menteri Pertahanan, menurut jajak pendapat tersebut.

MICHELLE GABRIELA I YUDONO YANUAR | REUTERS | ALJAZEERA

Pilihan Editor: Demo Anti-Netanyahu Digelar Survei 75 Persen Responden Tuntut PM Israel Mundur

Berita terkait

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

6 jam lalu

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Iran pada Sabtu memperingatkan bahwa "semua Front Perlawanan," sebuah kelompok yang terdiri atas Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel

Baca Selengkapnya

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

6 jam lalu

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

Otoritas Bahrain pada Sabtu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi gencatan senjata di Lebanon

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

12 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

12 jam lalu

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres AS membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

13 jam lalu

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

Pihak berwenang Maroko mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier., setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Spanyol

Baca Selengkapnya

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

15 jam lalu

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

16 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

18 jam lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

1 hari lalu

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Berikut beberapa poin menarik dalam debat Joe Biden Vs Donald Trump pada pemilihan Presiden AS, mulai soal stamina hingga seperti orang Palestina.

Baca Selengkapnya

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

1 hari lalu

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

Survei lain menunjukkan ketua Partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz, mengalahkan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri

Baca Selengkapnya