Netanyahu: Perang Tetap Lanjut meski Ada Gencatan Senjata

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 24 Juni 2024 10:08 WIB

Tentara Israel memberi isyarat saat berada di dalam kendaraan militer, di tengah konflik Israel-Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel, 23 Juni 2024. REUTERS/Amir Cohe

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengindikasikan bahwa ia terbuka terhadap kesepakatan "parsial" yang akan memfasilitasi kembalinya beberapa tawanan yang masih ditahan di Gaza, meskipun tidak semuanya.

Namun, dia menegaskan kembali bahwa dia tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun yang menetapkan penghentian perang Israel di Gaza, meskipun sebelumnya Amerika Serikat mengklaim bahwa proposal Israel akan menjadi jalan untuk mengakhiri serangan tersebut.

"Tujuannya adalah untuk mengembalikan orang-orang yang diculik dan mencabut rezim Hamas di Gaza," katanya dalam sebuah wawancara dengan media Israel Channel 14 pada hari Minggu.

Puluhan ribu warga Israel secara konsisten berunjuk rasa menentang Netanyahu dan pemerintahannya, menuntut pemilihan umum dini dan kesepakatan untuk mengembalikan para tawanan.

Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan sebuah proposal gencatan senjata, yang akan memberikan jeda selama enam minggu dalam pertempuran serta pembebasan beberapa tawanan Israel di Gaza dan para tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Pertukaran ini kemudian akan memungkinkan negosiasi untuk gencatan senjata permanen.

Advertising
Advertising

Sementara para pejabat AS bersikeras bahwa Israel yang mengajukan proposal tersebut, berbagai pejabat Israel, termasuk Netanyahu, telah berjanji untuk terus bertempur hingga Hamas tersingkir, dan menolak untuk secara terbuka mendukung proposal tersebut.

Netanyahu juga mengatakan kepada Channel 14 bahwa serangan militer Israel yang "intens" di kota Rafah, Gaza selatan, hampir berakhir.

"Fase intens pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir," katanya. "Ini tidak berarti bahwa perang akan berakhir, tetapi perang dalam fase intensnya akan berakhir di Rafah."

Pemerintahan Sipil

Netanyahu, dalam wawancara pertamanya dengan sebuah media Israel sejak perang di Gaza dimulai, sekali lagi menolak gagasan bahwa Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat yang diduduki menjalankan Gaza menggantikan Hamas.

"Kami juga ingin membentuk pemerintahan sipil, jika memungkinkan dengan warga Palestina setempat dan mungkin dengan dukungan eksternal dari negara-negara di kawasan ini, untuk mengelola pasokan kemanusiaan dan kemudian, urusan sipil di Jalur Gaza," katanya.

"Pada akhirnya, ada dua hal yang harus terjadi: kami membutuhkan demiliterisasi yang berkelanjutan oleh [militer Israel] dan pembentukan pemerintahan sipil."

Jalur Gaza telah dilanda perang selama lebih dari delapan bulan sejak serangan yang dipimpin Hamas ke Israel yang mengakibatkan kematian 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

Serangan militer Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 37.598 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pasukan akan bergerak menuju Lebanon

Netanyahu mengatakan bahwa pasukan akan segera dikerahkan ke perbatasan utara dengan Lebanon, namun untuk "tujuan pertahanan".

"Setelah fase intens selesai, kami akan memiliki kemungkinan untuk memindahkan sebagian pasukan ke utara. Dan kami akan melakukan ini. Pertama dan terutama untuk tujuan pertahanan. Dan kedua, untuk membawa pulang warga [yang dievakuasi] ke rumah," kata Netanyahu kepada Channel 14.

"Jika kami bisa, kami akan melakukannya secara diplomatis. Jika tidak, kami akan melakukannya dengan cara lain. Tapi kami akan membawa pulang [warga]," katanya.

Puluhan ribu warga sipil telah mengungsi dari Israel utara dan Lebanon selatan, yang telah menyaksikan baku tembak hampir setiap hari antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah Lebanon sejak perang di Gaza dimulai.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Serangan Udara Israel Tewaskan 8 Orang di Fasilitas UNRWA Gaza

Berita terkait

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

4 jam lalu

Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!

Iran pada Sabtu memperingatkan bahwa "semua Front Perlawanan," sebuah kelompok yang terdiri atas Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel

Baca Selengkapnya

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

5 jam lalu

Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

Otoritas Bahrain pada Sabtu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi gencatan senjata di Lebanon

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

10 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

11 jam lalu

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres AS membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

12 jam lalu

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

Pihak berwenang Maroko mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier., setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Spanyol

Baca Selengkapnya

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

14 jam lalu

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

15 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

16 jam lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

1 hari lalu

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Berikut beberapa poin menarik dalam debat Joe Biden Vs Donald Trump pada pemilihan Presiden AS, mulai soal stamina hingga seperti orang Palestina.

Baca Selengkapnya

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

1 hari lalu

Survei: 66% Warga Israel Berharap Netanyahu Pensiun

Survei lain menunjukkan ketua Partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz, mengalahkan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri

Baca Selengkapnya