Mengapa Beberapa Negara, termasuk Indonesia, Tolak Komunike Perdamaian Ukraina?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 18 Juni 2024 18:26 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara saat wawancara dengan Reuters, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 20 Mei 2024. REUTERS/Gleb Garanich

Negara mana saja yang tidak menandatangani?

India, Meksiko, Arab Saudi, Afrika Selatan, Thailand, Indonesia, dan Uni Emirat Arab menghadiri KTT, diwakili oleh para menteri luar negeri dan utusan, tetapi termasuk di antara mereka yang tidak menandatangani komunike bersama.

Brasil menghadiri KTT Ukraina sebagai pengamat, tetapi tidak mendukung komunike tersebut.

Rusia tidak diundang ke KTT tersebut, yang dianggap oleh Moskow sebagai "sia-sia". Cina juga tidak menghadiri acara dua hari tersebut. Pakistan, yang menganggap Cina sebagai sekutu terdekatnya, diundang tetapi memilih untuk tidak hadir.

Mengapa mereka tidak menandatangani?

India: Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris (Barat) Kementerian Luar Negeri India Pavan Kapoor mengatakan bahwa New Delhi memutuskan untuk menghindari hubungan dengan komunike bersama karena ketidakhadiran Rusia dalam pertemuan tersebut. Ia mengatakan bahwa India percaya bahwa perdamaian di Ukraina membutuhkan penyatuan "semua pemangku kepentingan dan keterlibatan yang tulus dan praktis antara kedua belah pihak yang berkonflik".

Arab Saudi: Pangeran Faisal bin Farhan al Saud, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, menyampaikan keprihatinan yang sama ketika menyampaikan pernyataannya pada pertemuan tersebut. "Kami percaya bahwa penting bagi komunitas internasional untuk mendorong setiap langkah menuju negosiasi yang serius, yang akan membutuhkan kompromi yang sulit sebagai bagian dari peta jalan menuju perdamaian," katanya. "Dan di sini, penting untuk menekankan bahwa setiap proses yang kredibel akan membutuhkan partisipasi Rusia."

Afrika Selatan: Alasan Afrika Selatan untuk tidak mendukung komunike itu berbeda. Penasihat Keamanan Nasional negara itu, Sydney Mufamadi, menulis dalam sebuah pernyataan bahwa "sangat mengejutkan bahwa dalam konferensi ini, Israel hadir dan berpartisipasi", lima hari setelah sebuah komisi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh Israel melakukan kejahatan perang terhadap Palestina. Mufamadi mempertanyakan keabsahan komunike yang menurut para sponsornya didorong oleh "penghormatan terhadap hukum internasional", sementara Israel dituduh oleh banyak pejabat PBB melanggar hukum internasional. Afrika Selatan telah menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dalam sebuah kasus di Mahkamah Internasional.

Sementara itu, Indonesia menilai bahwa konflik antara Ukraina dan Rusia hendaknya diselesaikan melalui kesepakatan dan negosiasi yang melibatkan seluruh pihak dalam konflik, demikian menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara II Kemlu RI Rolliansyah Sumirat untuk menjelaskan keputusan Indonesia tidak ikut menandatangani komunike bersama dari konferensi tingkat tinggi (KTT) perdamaian di Ukraina baru-baru ini.

“Indonesia menilai bahwa Komunike Bersama akan lebih efektif bila disusun secara inklusif dan berimbang,” demikian menurut Roy dalam pernyataan singkatnya yang diterima di Jakarta, Senin.

AL JAZEERA | ANTARA

Pilihan Editor: Hasil Akhir KTT Perdamaian Desak Ukraina Mau Buka Pintu Dialog

Berita terkait

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

14 jam lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

1 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

2 hari lalu

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

Volodymyr Zelensky meragukan klaim-klaim Donald Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

2 hari lalu

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

Rusia semakin sering menggunakan bom-bom berpemandu yang sangat merusak dalam invasinya di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

2 hari lalu

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

Produksi telur ayam lokal di Eropa sangat terpukul oleh gelombang impor telur-telur ayam dari Ukraina yang 30 persen lebih murah.

Baca Selengkapnya

Polisi Swiss Tangkap Sejumlah Orang setelah Kapsul Bunuh Diri Pertama Kali Digunakan

2 hari lalu

Polisi Swiss Tangkap Sejumlah Orang setelah Kapsul Bunuh Diri Pertama Kali Digunakan

Polisi Swiss mengatakan pada Selasa menangkap beberapa orang setelah seorang wanita AS menggunakan kapsul atau ruang khusus untuk bunuh diri

Baca Selengkapnya

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

3 hari lalu

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

Zelensky mendesak AS agar kembali memberi dukungan untuk Ukraina. Ia yakin bisa segera mengakhiri perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

4 hari lalu

Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

Para pemimin dunia akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-79 yang membahas krisis Gaza, Ukraina hingga Haiti

Baca Selengkapnya

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

6 hari lalu

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

Larangan diterbitkan karena diduga Rusia bisa memata-matai pesan-pesan yang dikirimkan dan identitas pengguna Telegram.

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

9 hari lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya