Mengapa Beberapa Negara, termasuk Indonesia, Tolak Komunike Perdamaian Ukraina?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 18 Juni 2024 18:26 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara saat wawancara dengan Reuters, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 20 Mei 2024. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 delegasi dari berbagai negara dan organisasi internasional menghadiri KTT Perdamaian yang diselenggarakan oleh Swiss di Ukraina akhir pekan lalu, yang bertujuan untuk menyusun sebuah jalan yang menurut banyak peserta dapat membuka jalan untuk mengakhiri perang Rusia Ukraina.

Meskipun sebagian besar peserta menandatangani komunike singkat yang dikeluarkan pada akhir KTT, beberapa negara kunci tidak. KTT diplomatik selama dua hari ini berlangsung di resor Burgenstock di Stansstad, Swiss, dan dihadiri oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris bersama dengan para pemimpin dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang, serta para diplomat dari berbagai negara lainnya.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai komunike perdamaian Ukraina dan mengapa beberapa negara tidak ikut menandatangani.

Apa isi komunike perdamaian Ukraina?

Komunike tersebut menjabarkan apa yang disebut sebagai "visi bersama" tentang "aspek-aspek krusial", termasuk di dalamnya:

Advertising
Advertising

Semua instalasi nuklir, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, harus aman sesuai dengan prinsip-prinsip Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan di bawah pengawasan IAEA. Pembangkit listrik ini, yang terbesar di Eropa, telah menjadi pusat pertempuran Rusia-Ukraina sejak awal perang, sehingga memicu kekhawatiran tentang potensi kecelakaan nuklir.

Aliran bebas produk pertanian Ukraina harus diizinkan untuk negara-negara ketiga yang tertarik. "Ketahanan pangan global bergantung pada produksi dan suplai produk makanan yang tidak terganggu," kata komunike tersebut. Dokumen tersebut menggambarkan serangan-serangan terhadap kapal-kapal dagang dan infrastruktur pelabuhan sipil di Laut Hitam dan Laut Azov sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima".

Semua tahanan harus ditukar dan semua warga sipil Ukraina yang telah mengungsi secara tidak sah harus dikembalikan ke Ukraina. Secara khusus, komunike tersebut mengatakan, "semua anak-anak Ukraina yang dideportasi dan mengungsi secara tidak sah, dan semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara tidak sah, harus dikembalikan ke Ukraina". Menurut Ukraina, 20.000 anak telah diambil oleh pihak berwenang Rusia selama perang.

Siapa saja yang menandatangani komunike bersama tentang Ukraina?

Secara keseluruhan, 82 delegasi menandatangani untuk mendukung komunike tersebut. Presiden Swiss Viola Amherd mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa "sebagian besar" peserta menyetujui dokumen tersebut.

Beberapa di antaranya termasuk: Australia, Austria, Kanada, Chile, Kosta Rika, Pantai Gading, Komisi Eropa, Dewan Eropa, Parlemen Eropa, Prancis, Georgia, Jerman, Ghana, Yunani, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Kenya, Kosovo, Latvia, Norwegia, Palau, Qatar, Serbia, Turki, Ukraina, Inggris, dan Amerika Serikat.

Berita terkait

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

16 jam lalu

Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

1 hari lalu

Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina

Baca Selengkapnya

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

2 hari lalu

Donald Trump Curiga Ukraina Ingin Kamala Harris Menangkan Pilpres AS

Volodymyr Zelensky meragukan klaim-klaim Donald Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

2 hari lalu

Bom-bom Berpemandu Rusia yang Membawa Petaka di Ukraina

Rusia semakin sering menggunakan bom-bom berpemandu yang sangat merusak dalam invasinya di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

2 hari lalu

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

Produksi telur ayam lokal di Eropa sangat terpukul oleh gelombang impor telur-telur ayam dari Ukraina yang 30 persen lebih murah.

Baca Selengkapnya

Polisi Swiss Tangkap Sejumlah Orang setelah Kapsul Bunuh Diri Pertama Kali Digunakan

3 hari lalu

Polisi Swiss Tangkap Sejumlah Orang setelah Kapsul Bunuh Diri Pertama Kali Digunakan

Polisi Swiss mengatakan pada Selasa menangkap beberapa orang setelah seorang wanita AS menggunakan kapsul atau ruang khusus untuk bunuh diri

Baca Selengkapnya

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

3 hari lalu

Zelensky Klaim Ukraina Kian Dekat Akhiri Perang dengan Rusia, Minta Dukungan AS

Zelensky mendesak AS agar kembali memberi dukungan untuk Ukraina. Ia yakin bisa segera mengakhiri perang dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

4 hari lalu

Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

Para pemimin dunia akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-79 yang membahas krisis Gaza, Ukraina hingga Haiti

Baca Selengkapnya

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

6 hari lalu

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

Larangan diterbitkan karena diduga Rusia bisa memata-matai pesan-pesan yang dikirimkan dan identitas pengguna Telegram.

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

9 hari lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya