Hizbullah Akui Serangan Udara Israel Tewaskan Komandan Senior di Lebanon

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Juni 2024 17:10 WIB

Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Lebanon menuju Israel melewati perbatasan Israel-Libanon, seperti yang terlihat dari Israel utara, 12 April 2024. REUTERS/Ayal Margolin

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Hizbullah Lebanon pada Rabu 12 Juni 2024 mengumumkan kematian empat anggotanya, termasuk seorang komandan senior, dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah menyebutkan komandan seniornya adalah Taleb Abdullah, 55 tahun, dari Kota Aadchit di selatan Lebanon. Ia menjadi komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak 7 Oktober.

Pada Januari, Israel juga membunuh Wissam al-Tawil, seorang komandan militer seorang komandan tinggi Hizbullah di unit Radwan, dalam serangan udara.

Sebagai bentuk pengakuan atas senioritas Abdallah, Hizbullah membuat langkah langka dengan merilis foto dirinya bersama Wissam Hassan al-Tawil.

Kematian baru ini menambah jumlah pejuang Hizbullah yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel sejak 8 Oktober 2023 menjadi 340 orang, menurut penghitungan Anadolu.

Advertising
Advertising

Serangan udara Israel yang menewaskan anggota Hizbullah terjadi di Kota Jouaiyya di Lebanon selatan pada Selasa malam.

Pada Selasa, Hizbullah mengumumkan melakukan 10 operasi terhadap sasaran militer Israel dan permukiman di dekat perbatasan dengan Lebanon.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel. Ini terjadi ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 37.200 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas.

Hizbullah—milisi dan gerakan politik Lebanon yang kuat yang didukung oleh Iran—dan Israel telah saling membombardir melintasi perbatasan selama delapan bulan terakhir, dengan lebih dari 150.000 orang di kedua sisi perbatasan terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Namun, intensitas serangan meningkat bulan ini di tengah ancaman dari para pejabat Israel di tingkat tertinggi untuk melakukan tindakan militer lebih lanjut.

Israel telah menargetkan para komandan Hizbullah dengan tujuan mendorong kelompok tersebut ke utara Sungai Litani di Lebanon, dengan harapan dapat mencegah serangan lintas batas. Mereka berharap pada akhirnya memungkinkan warga sipil Israel yang mengungsi akibat pertempuran tersebut untuk kembali ke rumah mereka.

Beberapa ahli menyatakan keraguannya mengenai apakah pembunuhan yang ditargetkan dapat mencapai tujuan ini.

Pekan lalu, saat berkunjung ke Israel utara setelah rentetan roket Hizbullah yang memicu kebakaran hutan yang berkobar selama berhari-hari, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan ancaman “tindakan yang sangat intens” untuk “memulihkan keamanan di utara.”

Sebagai tanda meningkatnya konflik, Israel minggu ini menyerang lebih dalam ke Lebanon dibandingkan sejak perang di Gaza dimulai, dengan menargetkan wilayah di sepanjang perbatasan timur laut negara itu dengan Suriah.

“Siapa pun yang berpikir dia dapat menyakiti kami dan kami akan menanggapinya dengan berdiam diri adalah kesalahan besar,” kata Netanyahu, menurut pemerintah Israel.

Dalam beberapa minggu terakhir, Hizbullah untuk pertama kalinya mulai menargetkan sistem pertahanan rudal Iron Dome yang dibanggakan Israel.

Menjawab seruan Hamas untuk membuka front kedua sehari setelah serangan mematikannya terhadap Israel, Hizbullah melancarkan serangan ke Israel pada 8 Oktober. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa kelompoknya berusaha untuk menahan pasukan Israel di sepanjang perbatasan dan membatasi pergerakan mereka. kapasitasnya untuk menyerang Hamas di Gaza.

Hizbullah mengatakan lebih dari 300 pejuang telah tewas dalam pertempuran terbaru dengan Israel. PBB mengatakan sekitar 80 warga sipil Lebanon tewas. Di Israel, pihak berwenang mengatakan 19 personel keamanan dan sedikitnya delapan warga sipil tewas.

Pilihan Editor: Konflik Hizbullah-Israel, Mengapa Mereka Berperang?

REUTERS | ANADOLU

Berita terkait

PBB Serukan Semua Orang 'Sadar' mengenai Kekejaman Israel di Gaza

1 jam lalu

PBB Serukan Semua Orang 'Sadar' mengenai Kekejaman Israel di Gaza

Pelapor khusus PBB untuk Palestina geram karena evakuasi untuk anak-anak yang luka parah dalam perang Gaza dipersulit untuk berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Polisi India Tangkap 6 Orang Setelah 121 Tewas Terinjak-injak

3 jam lalu

Polisi India Tangkap 6 Orang Setelah 121 Tewas Terinjak-injak

Empat pria dan dua wanita yang ditangkap polisi India merupakan ajudan pandita dalam acara keagamaan Hindu

Baca Selengkapnya

Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

3 jam lalu

Palestina Bidik Posisi Kepemimpinan di PBB, Ingin Buktikan Kemampuan sebagai Negara

Perwakilan Tetap Palestina untuk PBB mengatakan Palestina ingin menduduki berbagai posisi kepemimpinan di PBB, menyusul resolusi yang memberinya hak-hak istimewa.

Baca Selengkapnya

Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

4 jam lalu

Update Korban Perang Gaza: 28 Tewas dalam 24 Jam

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan ada 28 korban tewas pada 3 Juli 2024, dalam sejumlah serangan Israel ke Nuseirat dan Gaza City.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser

5 jam lalu

Serangan Israel ke Selatan Lebanon Diklaim Menewaskan Komandan Hizbullah Mohammed Nasser

Serangan Israel di selatan Lebanon diklaim menewaskan seorang komandan Hizbullah bernama Mohammed Nasser. Amerika memperingatkan deskalasi.

Baca Selengkapnya

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

5 jam lalu

Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI

Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB mengatakan Malaysia dan Indonesia memiliki sikap yang konsisten mengenai isu Palestina.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

5 jam lalu

Indonesia dan Malaysia Ingin Kirim Pasukan Perdamaian, Palestina: Belum Saatnya

Duta Besar Palestina di PBB Riyad H. Mansour menjelaskan sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengirim pasukan perdamaian PBB ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

7 jam lalu

Komite PBB untuk Palestina Kunjungan Kerja ke Indonesia, Temui Ma'ruf Amin dan Prabowo

Komite bentukan PBB khusus isu Palestina melakukan kunjungan ke Jakarta untuk menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas dukungannya terhadap Palestina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

13 jam lalu

5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

15 jam lalu

Mantan Jenderal Israel: Netanyahu, Gallant, Halevi Membawa Israel ke Jurang

Mantan Mayor Jenderal Israel menggambarkan keputusan Netanyahu, Gallant dan Halevi, sebagai "kegilaan yang sangat parah".

Baca Selengkapnya