Kuasa Usaha Kedubes AS Sempat Singgung Kondisi Gaza di Tengah Perayaan Hari Kemerdekaan
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 12 Juni 2024 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan kedutaan besar Amerika Serikat (AS) disela perayaan hari kemerdekaan AS ke-248, sekilas menyinggung situasi di Jalur Gaza yang kini masih diserang oleh Israel. AS belakangan ini telah mendapat tekanan internasional dan domestik karena peran pemerintahnya dalam memberi dukungan politik dan finansial kepada Israel, bahkan di tengah serangan terhadap Gaza.
“Meski kita merayakan pencapaian besar ini, saya tahu ada hal lain yang juga ada dalam pikiran dan hati kita, yaitu situasi di Israel-Gaza,” kata Michael F. Kleine, kuasa usaha Kedubes AS di Indonesia, kepada wartawan, Selasa malam, 11 Juni 2024.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 37.164 orang dan melukai lebih dari 84.832 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.
Kampanye militer itu dilancarkan Israel setelah Hamas menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya dalam penyerbuan mendadak di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.
Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang sebagian diperintah oleh PA, sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.
Kleine berujar, “Kepada semua teman-teman Indonesia saya dan orang-orang di komunitas ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa kami melihat Anda. Kami mendengar Anda. Dan kami setuju dengan Anda, bahwa sudah waktunya perang mengerikan ini dihentikan.”
Ia mengatakan Presiden AS Joe Biden telah menguraikan proposal gencatan senjata pada 31 Mei lalu yang terdiri dari tiga fase. Biden menggambarkan rencana itu sebagai inisiatif pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun mengadopsi sebuah resolusi pada Senin, 10 Juni 2024 yang mendukung proposal tersebut. Hampir semua negara anggota dewan mendukung resolusi tersebut, dengan 14 negara memberi suara “ya” dan satu negara yaitu Rusia memutuskan untuk abstain.
Kleine mengatakan langkah selanjutnya dari rencana ini tergantung pada Hamas. “Langkah selanjutnya adalah Hamas mengatakan ‘ya’. Hamas mengatakan ‘ya’, pertempuran akan berhenti,” ujarnya.
Hamas menyambut baik implementasi rencana tersebut setelah resolusi Dewan Keamanan disahkan, dengan mengatakan bahwa mereka siap bekerja sama dengan para mediator dalam menerapkan prinsip-prinsip rencana itu.
Sebagai sekutu utama Israel, AS mengucurkan bantuan militer dalam jumlah miliaran setiap tahunnya kepada negara tersebut. Pada 1999, pemerintah AS menandatangani komitmen untuk memberi bantuan militer kepada Israel setidaknya sebesar US$2,7 miliar setiap tahun selama sepuluh tahun. Pada 2019, jumlah tersebut telah ditingkatkan menjadi minimal US$3,8 miliar.
Baru-baru ini, Departemen Luar Negeri AS telah memasukkan paket bantuan senjata senilai US$1 miliar untuk Israel ke dalam proses peninjauan kongres, menurut laporan kantor berita Reuters yang mengutip dua pejabat AS, 14 Mei 2024.
Masyarakat AS telah memprotes kebijakan negaranya perihal agresi Israel dengan mendirikan kamp-kamp unjuk rasa di berbagai kampus di seluruh negeri, menginspirasi gerakan serupa di negara-negara lain.
Sementara itu, masyarakat Indonesia telah berulang kali menggelar demonstrasi di depan gedung Kedubes AS yang beralamat di Gambir, Jakarta Pusat sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023. Masyarakat juga memboikot beberapa perusahaan yang terafiliasi dengan Israel hingga merk-merk yang dianggap mendukung Israel, seperti Starbucks dan McDonald’s.
Boikot terhadap Starbucks, misalnya, dimulai setelah perusahaan kedai kopi itu menggugat serikat pekerjanya di pengadilan Iowa atas sebuah unggahan pro-Palestina di media sosial yang kata Starbucks membuat marah ratusan pelanggan dan merusak reputasinya.
Starbucks terlihat membuka gerai di acara Kedubes AS kemarin, bersamaan dengan rantai makanan cepat saji Amerika lainnya seperti Subway, Dunkin’ Donuts dan Taco Bell.
Pilihan editor: Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini