Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen Alami Penyerangan

Reporter

Sabtu, 8 Juni 2024 12:00 WIB

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen berbicara selama kebaktian Parlemen Denmark untuk memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, di Gereja Holmen di Kopenhagen, Denmark 24 Februari 2023. Ida Marie Odgaard/Ritzau Scanpix/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen segera meninggalkan wilayah tengah Kopenhagen setelah ada seorang laki-laki melakukan penyerangan padanya, Jumat, 7 Juni 2024. Seorang warga lokal mengatakan pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda berbahaya.

“Perdana Menteri Mette Frederiksen dipukul pada Jumat pagi, 7 Juni 2024, di alun-alun Kultorvet di Ibu Kota Kopenhagen. Pelaku adalah seorang laki-laki dan sudah ditahan. Perdana Menteri terlihat terkejut dengan kejadian ini,” demikian keterangan kantor perdana menteri Denmark tanpa memberikan keterangan lebih detail.

Kepolisian Denmark di media sosial X mengungkap telah menahan pelaku dan menginvestigasi insiden tersebut. Kepolisian enggan memberikan detail lebih lanjut.

“Dia (Mette Frederiksen) tampaknya sedikit stres,” kata Soren Kjergaard, barista yang bekerja di alun-alun Kultorvet setelah melihat Perdana Menteri dikawal keluar dari tempat kejadian menyusul terjadinya penyerangan.

Serangan pada Perdana Menteri Denmark ini terjadi dua hari sebelum warga Denmark melakukan pemilu untuk memilih wakil di Uni Eropa. Sebelumnya tiga pekan lalu, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengalami luka serius dalam sebuah upaya pembunuhan.

Menteri Lingkungan Denmark Magnus Heunicke menulis di media sosial X kalau Perdana Menteri Frederiksen secara alami terkejut dengan serangan yang dialaminya. “Saya harus katakan kejadian ini mengejutkan kami semua yang dekat dengannya,” kata Heunicke.

Advertising
Advertising

Motif penyerangan hingga berita ini diturunkan belum dipublikasi.

Sebelumnya pada Mei 2024, Parlemen Denmark menolak proposal untuk mengakui negara Palestina. Parlemen mendukung pandangan pemerintah bahwa kondisi yang diperlukan belum terpenuhi. Denmark menolak mengikuti langkah yang sudah dilakukan tiga negara Eropa lainnya yaitu Spanyol, Irlandia dan Norwegia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen sebelumnya mengatakan pemerintah Denmark tidak dapat mengakui negara Palestina. Rasmussen beralasan bahwa Palestina tidak memiliki satu otoritas atau kendali yang berfungsi atas wilayahnya sendiri.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Surat Kabar Haaretz dari Israel Diteror

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

PM Pakistan Sarankan Putin Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

8 jam lalu

PM Pakistan Sarankan Putin Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

PM Pakistan Shehbaz Sharif menyarankan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjalankan perdagangan secara barter untuk hindari sanksi Barat

Baca Selengkapnya

Belanda Resmikan Kabinet Baru dengan 16 Menteri

1 hari lalu

Belanda Resmikan Kabinet Baru dengan 16 Menteri

Belanda akan mempunyai perdana menteri baru setelah 14 tahun. Kabinetnya terdiri dari 16 menteri dan 13 sekretaris negara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Usulan Hukuman Mati di Rusia, Denmark Bantah Tuduhan Putin

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Usulan Hukuman Mati di Rusia, Denmark Bantah Tuduhan Putin

Usulan untuk menghidupkan kembali hukuman mati di Rusia menjadi berita teratas dalam Top 3 Dunia.

Baca Selengkapnya

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

3 hari lalu

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

Kementerian Pertahanan Denmark pada akhir pekan menolak tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kepemilikan rudal jarak menengah.

Baca Selengkapnya

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

4 hari lalu

Prancis Gelar Pemilu, Kubu Sayap Kanan Diprediksi Menang Besar

Para pemilih di Prancis memberikan suara mereka yang dapat melahirkan pemerintahan ekstremis sayap kanan pertama di negara itu sejak Perang Dunia II

Baca Selengkapnya

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward akan Tetap Dorong Demokratisasi di Thailand

7 hari lalu

Terancam Dibubarkan, Partai Move Forward akan Tetap Dorong Demokratisasi di Thailand

Dalam wawancara khusus dengan Tempo, juru bicara Move Forward Party (MFP) memastikan mereka akan terus memperjuangkan demokrasi di Thailand.

Baca Selengkapnya

Profil Benazir Bhutto, Perdana Menteri Wanita Pertama di Pakistan dan Kematiannya yang Tragis

11 hari lalu

Profil Benazir Bhutto, Perdana Menteri Wanita Pertama di Pakistan dan Kematiannya yang Tragis

Benazir Bhutto lahir pada 21 Juni 1953, ia adalah perdana menteri wanita pertama di Pakistan, sebuah negara Islam. Kenapa kematiannya tragis?

Baca Selengkapnya

Sempat Mandek, Qatar Lanjutkan Upaya Mediasi Gencatan Senjata Hamas dan Israel

12 hari lalu

Sempat Mandek, Qatar Lanjutkan Upaya Mediasi Gencatan Senjata Hamas dan Israel

Perdana Menteri Qatar mengatakan upaya negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel berlanjut tanpa gangguan selama beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Kanada Umumkan Program Makanan Sekolah Nasional

13 hari lalu

Kanada Umumkan Program Makanan Sekolah Nasional

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan kebijakan pemerintah federal untuk melaksanakan Program Makanan Sekolah Nasional

Baca Selengkapnya

Hasil Euro 2024: Inggris Ditahan Imbang Denmark 1-1

13 hari lalu

Hasil Euro 2024: Inggris Ditahan Imbang Denmark 1-1

Inggris menyia-nyiakan peluang memenangkan dua pertandingan pembuka mereka di turnamen Euro 2024.

Baca Selengkapnya