Israel Bantah Serangan Kamp Pengungsi Al Mawasi di Dekat Rafah

Rabu, 29 Mei 2024 11:24 WIB

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel membantah melakukan serangan terhadap kamp Al-Mawasi di sebelah barat Rafah pada Selasa, 28 Mei 2024, setelah otoritas kesehatan Gaza melaporkan penembakan tank di sana menewaskan sedikitnya 21 orang. Daerah tersebut sebelumnya telah ditetapkan sebagai zona aman bagi warga sipil untuk melakukan evakuasi.

Israel telah menerjang jantung kota Rafah di Gaza selatan, setelah mengabaikan perintah Mahkamah Internasional (ICJ) pekan lalu untuk segera menghentikan serangannya di kota yang berbatasan dengan Mesir tersebut.

Tim layanan darurat di Rafah mengatakan Israel menyerang daerah Al Mawasi dengan pesawat tempur dan menghujani empat peluru tank ke sekelompok tenda pengungsi di sana pada Selasa, menewaskan lebih dari 21 orang. Al-Mawasi merupakan jalur pantai yang telah ditetapkan oleh Israel sendiri sebagai “zona kemanusiaan” bagi warga sipil di Rafah untuk berlindung dari serangan di daerah Gaza lain.

Setidaknya 12 orang yang tewas dalam serangan itu adalah perempuan, menurut pejabat medis di Gaza, sementara beberapa orang lainnya terluka.

Namun, militer Israel membantah melakukan serangan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Bertentangan dengan laporan beberapa jam terakhir, IDF tidak menyerang di Area Kemanusiaan di Al-Mawasi.”

Amerika Serikat sebagai sekutu terdekat Israel juga mengatakan pihaknya tidak yakin operasi semacam itu sedang dilakukan oleh Israel.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu akan melibatkan “sejumlah besar pasukan dalam kolom dan formasi dalam semacam manuver terkoordinasi terhadap berbagai sasaran di lapangan.”

“Itu adalah operasi darat yang besar,” kata Kirby. “Kami belum melihatnya.”

Israel memerintahkan sekitar satu juta warga sipil Palestina yang mengungsi akibat peperangan sejak 7 Oktober 2023 untuk mengungsi ke Al-Mawasi, ketika pasukannya melancarkan serangan di Rafah pada awal Mei. Banyak warga sipil telah meninggalkan Rafah sejak saat itu, seperti dilaporkan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Selasa.

Militer Israel mengatakan pasukannya kini terus melanjutkan operasi militer di wilayah Rafah, meski menghadapi kecaman meluas dari berbagai negara.

Serangan udara Israel terhadap kamp Al-Mawasi menyusul serangan lainnya di kamp pengungsi di distrik barat Rafah pada Ahad lalu, yang menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina – sebagian besar perempuan dan anak-anak – dan melukai sekitar 250 lainnya. Keresahan internasional pun berubah menjadi kemarahan lantaran Israel terus mengabaikan seruan untuk melindungi warga sipil di Gaza.

Israel mengatakan pihaknya menargetkan dua pejabat senior Hamas dan tidak bermaksud merenggut nyawa warga sipil. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui kesalahan militer dalam serangan tersebut.

“Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar satu juta warga non-kombatan, dan meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga non-kombatan, sayangnya operasi itu tidak berjalan dengan baik,” katanya dalam sebuah pidato di parlemen.

Para pemimpin dari berbagai negara menyuarakan kengerian dan kecaman atas serangan tersebut, di mana media setempat melaporkan anak-anak hingga orang dewasa “dibakar hidup-hidup”.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan kebakaran mematikan itu disebabkan oleh amunisi yang disimpan di dekat kompleks yang menjadi sasaran, sehingga menyulut kobaran api.

REUTERS

Pilihan editor: Paus Fransiskus Minta Maaf atas Laporan Media tentang Penggunaan Kata Homofobik

Berita terkait

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

4 jam lalu

Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

6 jam lalu

Komandan Hamas dan Keluarga Tewas Dibom Israel di Tripoli

Serangan Israel di Lebanon kembali menewaskan komandan Hamas dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

8 jam lalu

Dua Tentara Israel Lagi-lagi Tewas Dihantam Drone dari Irak

Tentara israel kembali tumbang saat dihantam serangan dari Irak. Sebelumnya 8 tentara Israel tewas melawan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

11 jam lalu

Pilot Israel yang Tewaskan Hassan Nasrallah Takut Dituntut Kejahatan Perang

Israel telah menyerang Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah. Pilot Israel yang menyerang Nasrallah kini ketakutan.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

15 jam lalu

Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

17 jam lalu

Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

20 jam lalu

Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal

Baca Selengkapnya

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

20 jam lalu

Dibom Tiap Hari, Dokter Lintas Batas Gambarkan Buruknya Kesehatan Warga Gaza

Dokter Lintas Batas menyebut korban pengeboman di Jalur Gaza berjatuhan setiap hari akibat serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

21 jam lalu

Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.

Baca Selengkapnya