Begini Alasan Norwegia, Spanyol, dan Irlandia Akui Negara Palestina

Jumat, 24 Mei 2024 14:24 WIB

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika orang-orang melakukan protes pada hari sidang publik yang diadakan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memungkinkan para pihak memberikan pandangan mereka mengenai konsekuensi hukum pendudukan Israel di wilayah Palestina sebelum akhirnya mengeluarkan keputusan yang tidak mengikat. pendapat hukum, di Den Haag, Belanda, 21 Februari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Norwegia, Spanyol, dan Irlandia untuk secara resmi mengakui Negara Palestina telah menjadi sorotan global. Salah satunya karena reaksi oleh Israel yang naik pitam dengan menarik dubesnya dari ketiga negara tersebut.

Langkah-langkah ini, yang menggambarkan kompleksitas dan sensitivitas konflik Israel-Palestina, telah menimbulkan berbagai pertanyaan tentang alasan di balik pengakuan Negara Palestina. Juga respons yang diberikan oleh Israel.

Negara-negara Eropa telah mengambil pendekatan yang berbeda terhadap masalah ini. Beberapa negara, seperti Swedia, telah mengakui Negara Palestina lebih dari satu dekade yang lalu, sementara Prancis menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati dan tidak akan mengambil langkah serupa kecuali jika itu dapat membantu memajukan proses perdamaian.

Norwegia mengumumkan pengakuan terhadap Negara Palestina dengan harapan bahwa tindakan ini dapat berkontribusi pada terciptanya perdamaian dengan Israel, demikian disampaikan Perdana Menteri Jonas Gahr Stoere pada Rabu, 22 Mei 2024. Spanyol dan Irlandia menyusul.

Anggota Uni Eropa, seperti Slovenia dan Malta, juga telah menunjukkan kecenderungan untuk mengakui Negara Palestina dalam beberapa minggu terakhir. Mereka menganggap solusi dua negara sebagai kunci untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

“Di tengah-tengah perang, dengan puluhan ribu orang tewas dan terluka, kita harus tetap mempertahankan satu-satunya hal yang dapat memberikan rumah yang aman bagi warga Israel dan Palestina: dua negara yang dapat hidup damai satu sama lain,” ujar Stoere dalam sebuah konferensi pers.

Advertising
Advertising

Menurut Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, pengakuan resmi Negara Palestina oleh Norwegia, Spanyol, dan Irlandia yang merdeka akan mulai berlaku pada tanggal 28 Mei 2024.

Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, juga menyatakan bahwa Irlandia, Norwegia, dan Spanyol akan mengakui Negara Palestina pada hari tersebut.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris menghadiri konferensi pers pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

“Masing-masing dari kita sekarang akan mengambil langkah nasional apa pun yang diperlukan untuk mewujudkan keputusan tersebut. Saya yakin bahwa negara-negara lain akan bergabung dengan kami dalam mengambil langkah penting ini dalam beberapa minggu mendatang,” jelasnya dalam sebuah konferensi pers.

Anggota Uni Eropa, termasuk Irlandia, Spanyol, Slovenia, dan Malta, telah menunjukkan niat mereka untuk mengakui Negara Palestina dalam beberapa minggu terakhir. Mereka mungkin akan melakukan pengumuman secara terkoordinasi, karena mereka meyakini bahwa solusi dua negara sangat penting untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut. Sebelum pengumuman ini, sekitar 143 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina.

Berkaitan dengan keputusan negara-negara ini untuk mendukung Palestina, Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan pada Rabu, 22 Mei 2024, bahwa mereka telah memerintahkan pemanggilan pulang duta besarnya di Irlandia dan Norwegia sebagai respons terhadap keputusan kedua negara tersebut untuk mengakui Negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina telah dianggap merusak hak Israel untuk melakukan pertahanan diri, serta mengganggu upaya-upaya untuk memulangkan 128 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

“Hari ini, saya mengirimkan pesan yang tajam kepada Irlandia dan Norwegia: Israel tidak akan melakukan hal ini dalam diam,” kata Katz dalam sebuah pernyataan.

“Saya baru saja memerintahkan kembalinya duta besar Israel dari Dublin dan Oslo ke Israel untuk melakukan konsultasi lebih lanjut di Yerusalem. Israel tidak akan tinggal diam. Kami bertekad untuk mencapai tujuan kami: memulihkan keamanan bagi warga negara kami dan menyingkirkan Hamas serta mengembalikan para sandera. Tidak ada tujuan yang lebih benar daripada ini,” tambahnya.


SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | IDA ROSDALINA
Pilihan editor: Arab Saudi Sambut Pengakuan Negara Palestina Oleh Tiga Negara Eropa

Berita terkait

Alasan Diplomat Indonesia Walk Out Saat Benjamin Netanyahu Pidato

5 hari lalu

Alasan Diplomat Indonesia Walk Out Saat Benjamin Netanyahu Pidato

Delegasi RI dan sejumlah negara lainya walk out ketika Benjamin Netanyahu pidato di Sidang Umum PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

8 hari lalu

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

Hamas mendesak para pemimpin negara yang hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk walk out pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Norwegia Buru Warganya yang Terkait Ledakan Pager Lebanon

9 hari lalu

Norwegia Buru Warganya yang Terkait Ledakan Pager Lebanon

Polisi Norwegia mengeluarkan permintaan pencarian internasional untuk Rinson Jose, pria Norwegia-India yang terkait penjualan pager kepada Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

10 hari lalu

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

Perang antara Israel Hamas menyebabkan pertumbuhan ekonomi Israel terjun bebas.

Baca Selengkapnya

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

10 hari lalu

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

PM Denmark Mette Frederiksen menegaskan solusi dua negara mungkin harus dipaksakan agar konflik Israel-Palestina berakhir

Baca Selengkapnya

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

14 hari lalu

Norwegia Selidiki Perusahaan Milik Warganya di Bulgaria terkait Ledakan Pager di Lebanon

Menteri Luar Negeri Norwegia mengatakan tindakan Israel di Lebanon merupakan 'ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional

Baca Selengkapnya

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

15 hari lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Finlandia Enggan Mengakui Palestina dan Tetap Membeli Senjata Israel

17 hari lalu

Ini Alasan Finlandia Enggan Mengakui Palestina dan Tetap Membeli Senjata Israel

Presiden Finlandia Alexander Stubb membela keputusan negaranya untuk membeli senjata dari Israel meskipun ada perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

17 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

19 hari lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya