Jerman Janji Tangkap Netanyahu, Jika Surat Penangkapan ICC Keluar

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Mei 2024 10:12 WIB

Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Ukraina di markas besar PBB di New York, 20 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid

TEMPO.CO, Jakarta-- Jerman mengatakan akan menahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika dia menginjakkan kaki di tanah Jerman.

Janji ini diucapkan pemerintah Jerman jika Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas perannya dalam perang mematikan di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina.

Juru bicara Kanselir Olaf Scholz mengatakan Jerman “tentu saja” akan melaksanakan surat perintah ICC terhadap Netanyahu, dan menambahkan bahwa Berlin “akan mematuhi hukum” ICC, dalam sebuah pernyataan yang dibuat pada Rabu.

Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit menambahkan bahwa Jerman adalah pendukung “fundamental” ICC.

Pada Senin, Karim Khan, jaksa ICC, meminta surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tindakan mereka dalam serangan militer negara tersebut di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh bulan.

Advertising
Advertising

Jaksa juga meminta surat perintah tersebut untuk tiga pemimpin Hamas yakni Yahya Sinwar, Mohammed Deif dan Ismail Haniyeh.

Khan, pengacara kelahiran Inggris yang juga politikus Partai Konservatif, mengatakan bahwa dia yakin tokoh-tokoh Israel dan Palestina bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Israel dan Jalur Gaza yang hancur.

Setelah pengumuman tersebut, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pihaknya “menghormati independensi dan prosedur” ICC.

Namun, Berlin mengkritik publikasi tuduhan terhadap pemimpin Israel dan Hamas secara bersamaan, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut "menciptakan kesan yang salah tentang kesetaraan".

Jerman dengan gigih mendukung Israel selama genosida di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 35.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Partai oposisi Jerman CDU mengecam pernyataan kanselir tersebut dan menyebutnya sebagai "skandal", lapor The Times.

Jerman telah memberikan senjata kepada Israel dan menindak aktivisme pro-Palestina dan tokoh-tokoh Palestina dalam beberapa bulan terakhir.

Ahli bedah Inggris-Palestina, Ghassan Abu Sittah, dilarang memasuki negara itu pada April sebelum ia dijadwalkan berbicara di Kongres Palestina. Larangan ini diperluas ke Zona Schengen sehingga Abu Sittah dilarang masuk ke Prancis juga. Belakangan, larangan ini dicabut atas perintah pengadilan Uni Eropa.

Pada April, polisi Jerman dengan kekerasan membubarkan kamp protes di luar gedung Kanselir setelah para aktivis menjadi sasaran pelecehan setiap hari oleh polisi dan larangan berbicara dalam bahasa selain Jerman dan Inggris.

Pada Selasa, Duta Besar Israel untuk Berlin,Ron Prosor, mengatakan Jerman memiliki “tanggung jawab untuk menyesuaikan kembali” “kompas moral” Khan dalam sebuah postingan di media sosial, menyusul keputusan jaksa untuk meminta surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 35.800 warga Palestina dan melukai 80.000 lainnya. Serangan besar-besaran Israel tersebut telah menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.

Pilihan Editor: Dilema Permintaan Surat Penangkapan ICC untuk Israel bagi Jerman

NEW ARAB

Berita terkait

Trump Sebut Joe Biden sebagai Warga Palestina dalam Debat Capres AS 2024, Ini Alasannya

15 jam lalu

Trump Sebut Joe Biden sebagai Warga Palestina dalam Debat Capres AS 2024, Ini Alasannya

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan mantan presiden Donald Trump saling mengoceh dan melontarkan hinaan dalam debat calon presiden AS

Baca Selengkapnya

Foto Viral Tentara Israel Injak Bendera Saudi Memicu Kecaman

16 jam lalu

Foto Viral Tentara Israel Injak Bendera Saudi Memicu Kecaman

Beredar foto yang memperlihatkan sekelompok tentara Israel mengibarkan bendera Israel sambil berdiri di atas bendera Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Disebut Kesulitan Lacak Senjata yang Dikirim ke Ukraina

23 jam lalu

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Disebut Kesulitan Lacak Senjata yang Dikirim ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dilaporkan tidak dapat menemukan senjata-senjata yang pernah diberikan pada Ukraina

Baca Selengkapnya

Mantan Kepala Shin Bet: Israel Tidak Menang bahkan jika Yahya Sinwar Terbunuh

1 hari lalu

Mantan Kepala Shin Bet: Israel Tidak Menang bahkan jika Yahya Sinwar Terbunuh

Mantan kepala Shin Bet, Ami Ayalon, juga mengutuk "kepemimpinan beracun" Netanyahu yang membawa Israel kehilangan identitas.

Baca Selengkapnya

Diundang ke AS untuk Pidato, Netanyahu Takut Ditangkap ICC atas Kejahatan Gaza

1 hari lalu

Diundang ke AS untuk Pidato, Netanyahu Takut Ditangkap ICC atas Kejahatan Gaza

Meskipun AS bukan anggota ICC, menerima Netanyahu meskipun ada surat perintah penangkapan internasional dapat membuat AS dikritik.

Baca Selengkapnya

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

2 hari lalu

8 Anggota Kongres Demokrat Boikot Pidato Netanyahu

Belasan anggota Partai Demokrat menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap rencana pidato Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Cerita Hafvid Fachrizza Lulus Beasiswa LPDP di Jerman Jurusan Astrofisika

2 hari lalu

Cerita Hafvid Fachrizza Lulus Beasiswa LPDP di Jerman Jurusan Astrofisika

Beragam seleksi dijalani Hafvid Fachrizza, penerima beasiswa LPDP 2024 yang kini berkuliah di Munchen, Jerman.

Baca Selengkapnya

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

2 hari lalu

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

Wakil Menlu Rusia mengatakan bahwa posisi negaranya tegas dalam isu Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Hizbullah dan Israel Meningkat, Erdogan: Turki Berdiri bersama Lebanon

2 hari lalu

Ketegangan Hizbullah dan Israel Meningkat, Erdogan: Turki Berdiri bersama Lebanon

Presiden Tayyip Erdogan sudah menyatakan Turki berdiri dalam solidaritas dengan Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Empat Orang Ditangkap Polisi Inggris karena Protes Simbolis Buang Air Besar di Halaman Rumah Rishi Sunak

2 hari lalu

Empat Orang Ditangkap Polisi Inggris karena Protes Simbolis Buang Air Besar di Halaman Rumah Rishi Sunak

Kelompok Youth Demand memasuki properti PM Rishi Sunak di Inggris untuk memprotes perizinan minyak dan gas serta jual-beli senjata dengan Israel.

Baca Selengkapnya