Kaledonia Baru, Apa yang Diharapkan Warga Lokal dari Presiden Macron?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 22 Mei 2024 18:25 WIB

Sebuah bangunan yang rusak terlihat saat perusuh memprotes rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024. Lilou Garrido Navarro Kherachi/via REUTERS

Mengapa ketegangan meledak baru-baru ini?

Di bawah ketentuan Perjanjian Noumea, pemungutan suara dalam pemilihan provinsi dibatasi hanya untuk orang-orang yang telah tinggal di Kaledonia Baru sebelum 1998, dan anak-anak mereka.

Langkah ini bertujuan untuk memberikan perwakilan yang lebih besar kepada suku Kanak yang merupakan suku minoritas, namun Paris kemudian menganggapnya sebagai langkah yang tidak demokratis.

Para pemimpin lokal mengatakan bahwa reformasi baru tersebut, yang masih membutuhkan pemungutan suara gabungan akhir dari dua majelis parlemen di Versailles, akan melemahkan suara masyarakat adat Kanaka.

Macron telah mengatakan bahwa ia tidak akan mengadakan pemungutan suara sebelum akhir Juni untuk memungkinkan dialog, tetapi kerusuhan terus berlanjut.

Apa yang dikatakan warga setempat?

Macron akan bertemu dengan para pejabat terpilih dan perwakilan lokal untuk melakukan pembicaraan yang berfokus pada politik dan rekonstruksi.

Partai-partai pro-independen ingin Macron membatalkan reformasi pemilu, dan telah memperingatkan bahwa kunjungannya hanya akan mengobarkan ketegangan.

"Kami berharap jika dia pergi ke Kanaka, dia akan membuat pengumuman yang kuat bahwa dia menarik RUU pemilu ini," kata Jimmy Naon, dari Front Pembebasan Nasional Kanaka et Socialist (FLANKS) Kaledonia Baru, yang menggunakan nama asli pulau itu. "Tapi jika dia datang ke sini hanya sebagai provokasi - itu mungkin akan menjadi buruk."

Beberapa sekutu lokal Macron mendesaknya untuk menghentikan reformasi. Sonia Lagarde, wali kota ibu kota Kaledonia Baru, Noumea, yang berasal dari partai Renaisans Macron, menyatakan harapannya agar Macron menunda penandatanganan amandemen tersebut menjadi undang-undang untuk mempertahankan "kota yang sedang dikepung."

"Kita harus berhenti sejenak dan menenangkan diri. Banyak hal telah berjalan terlalu jauh," kata Lagarde kepada televisi France 2.

REUTERS

Pilihan Editor: Ali Khamenei Pimpin Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Dihadiri Petinggi Hamas

Berita terkait

Menjelang Pemilu, Emmanuel Macron Ingatkan Ancaman Perang Sipil di Prancis

2 hari lalu

Menjelang Pemilu, Emmanuel Macron Ingatkan Ancaman Perang Sipil di Prancis

Menurut Emmanuel Macron, ada kelompok-kelompok di Prancis yang mendorong pada perpecahan supaya diselenggarakan pemilu.

Baca Selengkapnya

Serial Anime Totally Spies Akan Dibuat dalam Live Action

4 hari lalu

Serial Anime Totally Spies Akan Dibuat dalam Live Action

Serial anime dari Prancis, Totally Spies akan segera dibuatkan dalam bentuk adaptasi aksi langsung. Kabar gembira ini tentunya sangat dinantikan fans.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Perjanjian Schengen, Berikut Kilas Balik Kelahiran Visa Schengen

12 hari lalu

39 Tahun Perjanjian Schengen, Berikut Kilas Balik Kelahiran Visa Schengen

Pada 14 Juni tepatnya 39 tahun lalu 5 negara menandatangani sebuah perjanjian Schengen yang melahirkan Visa Schengen. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Tangguhkan Reformasi Pemilu di Kaledonia Baru

15 hari lalu

Presiden Prancis Tangguhkan Reformasi Pemilu di Kaledonia Baru

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan menunda rencana reformasi pemilu di wilayah luar negerinya di Kaledonia Baru.

Baca Selengkapnya

Jadwal, Daftar Skuad, Peta Persaingan Grup D Piala Eropa 2024: Prancis, Belanda, Polandia, dan Austria

15 hari lalu

Jadwal, Daftar Skuad, Peta Persaingan Grup D Piala Eropa 2024: Prancis, Belanda, Polandia, dan Austria

Dua mantan juara Eropa, yakni Prancis dan Belanda, menjadi penghuni Grup D Euro 2024 atau Piala Eropa 2024. Apakah akan mudah lolos dari grup?

Baca Selengkapnya

Macron Ingin Bubarkan Parlemen Prancis Usai Partainya Kalah di Pemilu Uni Eropa

17 hari lalu

Macron Ingin Bubarkan Parlemen Prancis Usai Partainya Kalah di Pemilu Uni Eropa

Partai yang dipimpin Emmanuel Macron kalah dari partai sayap kanan dalam pemilu Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Museum Keju di Prancis Ajak Pengunjung Melihat Pembuatan Keju Tradisional

17 hari lalu

Museum Keju di Prancis Ajak Pengunjung Melihat Pembuatan Keju Tradisional

Museum keju di Paris akan dibuka pada 1 4 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Toko Milik WNI di Prancis Dapat Penghargaan The Best Fine Grocery Store 2024

19 hari lalu

Toko Milik WNI di Prancis Dapat Penghargaan The Best Fine Grocery Store 2024

Toko yang menjual makanan dan minuman milik WNI di Prancis mendapat penghargaan The Best Fine Grocery Store 2024

Baca Selengkapnya

Prancis Akan Kirim Jet Tempur Mirage 2000 ke Ukraina

20 hari lalu

Prancis Akan Kirim Jet Tempur Mirage 2000 ke Ukraina

Emmanuel Macron mengumukan pihaknya akan mengirimkan ke Kyev jet tempur Mirage 2000 dan melatih beberapa pilot asal Ukraina

Baca Selengkapnya

Turis Cina Keluarkan Uang Paling Banyak untuk Liburan Selama 2023, Total Rp3.197 Triliun

21 hari lalu

Turis Cina Keluarkan Uang Paling Banyak untuk Liburan Selama 2023, Total Rp3.197 Triliun

Angka tersebut masih lebih kecil dibandingkan pengeluaran turis Cina sebelum pandemi

Baca Selengkapnya