TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumukan pihaknya akan mengirimkan ke Kyev jet tempur Mirage 2000 dan melatih beberapa pilot asal Ukraina agar bisa mengemudikan jet-jet termpur tersebut. Micron tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak jet tempur yang akan dikirim atau bagaimana metode pengirimannya.
“Besuk kami akan meluncurkan sebuah kerja sama baru dan pengiriman jet tempur Mirage 2000-5 ke Ukraina buatan manufaktur asal Prancis Dassault, dan melatih ke Prancis pilot-pilot asal Ukraina,” kata Macron dalam wawancara dengan stasiun televisi TF1, Kamis, 7 Juni 2024.
Kyev sudah lama meminta jet tempur Mirage 2000 bersama dengan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat. Dalam unggahan di media sosial pada Januari 2024, Kepala Angkatan Udara Ukraina mengatakan jet-jet tempur ini kira-kira sebanding dengan F-16, namun dianggap lebih bernuver yakni bisa meningkatkan potensi serangan tempur armada Ukraina.
Menurut rangking World Air Forces, Prancis punya sekitar 26 unit jet tempur Mirage 2000-5 dan 65 unit jet tempur Mirage 2000-D yang usianya lebih tua tetapi masih dalam kondisi aktif. Masih belum jelas apakah Presiden Macron berniat menyisihkan salah satu armada Angkatan Udaranya atau apakah akan mengirimkan jet tempur yang sedang tidak dipakai ke Kyev.
Belgia, Denmark, Belanda dan Norwegia sudah berjanji akan mengirim ke Ukraina jet tempur F-16, namun belum ada satu pun unit yang dikirimkan. Sedangkan pada bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan Belgia akan mengirimkan 30 uni jet tempur F-16 yang diproduksi pada 1980-an. Dengan begitu, total ada 85 unit yang dijanjikan akan dikirim ke Ukraina.
Sebelumnya pada Februari 2024, Macron mengatakan sudah waktunya bagi sekutu Ukraina untuk mengambil tindakan melawan Rusia. Ia menambahkan sudah saatnya sekutu agar tidak menjadi pengecut.
Macron menghadapi reaksi keras dari banyak sekutu Barat setelah ia mengusulkan mengirim pasukan ke Ukraina. Para pejabat Prancis kemudian menjelaskan bahwa niat Macron adalah untuk merangsang perdebatan dan bahwa gagasan yang sedang dibahas melibatkan pasukan non-tempur dalam peran seperti penghapusan ranjau, perlindungan perbatasan, atau pelatihan pasukan Ukraina.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: AS Dorong Rencana Gencatan Senjata Biden Jadi Resolusi PBB, Rusia dan Cina Keberatan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini