Ebrahim Raisi: Garis keras dalam Moralitas, Unjuk Rasa, dan Perundingan Nuklir
Reporter
Tempo.co
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 20 Mei 2024 09:50 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2024/05/20/id_1303494/1303494_720.jpg)
Pilar Sistem
Sebagai seorang jaksa muda di Teheran, Raisi duduk di sebuah panel yang mengawasi eksekusi ratusan tahanan politik di ibu kota Iran pada 1988, kata kelompok-kelompok HAM. Ketika itu, perang delapan tahun Iran dengan Irak akan segera berakhir.
Penyelidikan yang dikenal sebagai "komite kematian" dibentuk di seluruh Iran yang terdiri dari hakim agama, jaksa penuntut, dan pejabat kementerian intelijen. Mereka memutuskan nasib ribuan tahanan dalam pengadilan sewenang-wenang yang berlangsung hanya beberapa menit, demikian menurut laporan Amnesty International.
Meskipun jumlah orang yang terbunuh di seluruh Iran tidak pernah dikonfirmasi, Amnesty mengatakan bahwa perkiraan minimumnya mencapai 5.000 orang.
Ditanya tentang tuduhan bahwa dia berperan dalam hukuman mati, Raisi mengatakan kepada wartawan pada tahun 2021: "Jika seorang hakim, seorang jaksa, telah membela keamanan rakyat, dia harus dipuji ... Saya bangga telah membela hak asasi manusia di setiap posisi yang saya pegang selama ini."
Dia naik melalui jajaran ulama Syiah Iran dan ditunjuk oleh Khamenei untuk menduduki jabatan penting sebagai kepala kehakiman pada 2019. Tak lama setelah itu, ia juga terpilih sebagai wakil ketua Majelis Ahli, badan ulama beranggotakan 88 orang yang bertanggung jawab untuk memilih Pemimpin Tertinggi berikutnya.
"Raisi adalah pilar sistem yang memenjarakan, menyiksa, dan membunuh orang karena berani mengkritik kebijakan negara," kata Hadi Ghaemi, direktur eksekutif kelompok advokasi yang berbasis di New York, Pusat Hak Asasi Manusia di Iran (CHRI). Iran membantah menyiksa tahanan.