500 Demonstran Unjuk Rasa Damai di Peru Mendesak Undang-undang yang Mengatur LGBT Dihapus

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Mei 2024 09:00 WIB

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno

Ratusan demonstran berunjuk rasa di Ibu Kota Lima pada Jumat, 17 Mei 2024, menuntut penghapusan undang-undang baru yang menggambarkan transgender dan jenis LGBT lainnya masuk kategori sebuah penyakit mental demi bisa mendapatkan akses kesehatan. Sekitar 500 demonstran melakukan aksi jalan secara damai di sejumlah jalanan Ibu Kota Lima sambil membawa spanduk dengan tulisan ‘jangan ada stigma’ dan ‘identitas saya bukan sebuah penyakit’.

Undang-undang soal LGBT masuk penyakit mental itu, disetujui secara administratif pada pekan lalu oleh Presiden Peru Dina Boluarte. Mereka yang mengidentifikasi sebagai transgender, dan jenis penyimpangan identitas gender lainnya dianggap terdiagnosis sebagai penyakit yang berhak mendapat perawatan kesehatan mental baik di fasilitas swasta atau pun negeri.

Dalam unjuk rasa itu, kantor Kementerian Kesehatan Peru menjadi sasaran. Namun untungnya tidak terjadi bentrokan.

“Identitas gender tidak boleh lagi dianggap patologi,” kata aktivis Gahela Cari Contreras, yang menuduh Pemerintahan Boluarte sedang mencoba menginjak-injak hak-hak kalangan LGBT+.

“Kami tidak akan membiarkan mereka (pemerintah) melakukan hal itu,” kata Contreras

Sejumlah kritik menyebut pembaharuan aturan kesehatan dalam PEAS tidak diperlukan. Sebab peraturan yang ada sudah mengizinkan terbukanya akses kesehatan mental untuk siapapun. Sedangkan Lima menilai kontroversi ini sebagai sebuah kesalahfahaman.

Advertising
Advertising

Dalam sebuah pernyataan tertulis setelah undang-undang itu disahkan, Kementerian Kesehatan Peru berkeras menolak stigmatisasi LGBTQ+. Undang-undang ini secara hukum untuk memastikan mereka (LGBTQ) terlindungi kesehatannya secara penuh. “Kementerian Kesehatan menegaskan kembali menghormati martabat seseorang dan kebebasan dalam kerangka HAM, serta memberikan layanan kesehatan untuk kebaikan mereka sendiri,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Peru.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

4 hari lalu

Perempuan Prancis Demo, Dukung Nenek 72 Tahun yang Diperkosa Ratusan Kali

Ratusan perempuan di Prancis memprotes pemerkosaan yang dilakukan terhadap Gisele Picolot, perempuan 72 tahun.

Baca Selengkapnya

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

4 hari lalu

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

Selama tiga hari berlangsungnya INALAC Business Forum di Peru, 11-13 September 2024, terjadi transaksi bisnis senilai Rp16.2 Triliun

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

4 hari lalu

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Peru Alberto Fujimori Meninggal, Pernah Dipenjara karena Kasus HAM

7 hari lalu

Eks Presiden Peru Alberto Fujimori Meninggal, Pernah Dipenjara karena Kasus HAM

Alberto Fujimori meninggal di usia 86 tahun. Ia sempat ingin maju lagi dalam bursa calon presiden Peru 2026.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

Para pengunjung antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional hingga parade pakaian adat

Baca Selengkapnya

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

17 hari lalu

Polres Banda Aceh Pulangkan 16 Demonstran yang Ditangkap di DPR Aceh

Polisi menyebut, para demonstran yang ditangkap telah dijemput oleh keluarga dan wali mereka pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

19 hari lalu

LBH Jakarta Desak Polri Tunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat Hadapi Demonstran

LBH Jakarta mendesak Polri untuk transparan dengan menunjukkan Formulir Penggunaan Kekuatan Saat hadapi demonstran melawan politik dinasti.

Baca Selengkapnya

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

19 hari lalu

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Surati Mabes Polri, Minta Pertanggungjawaban Penggunaan Gas Air Mata saat Bubarkan Demonstrasi

20 hari lalu

Kompolnas Surati Mabes Polri, Minta Pertanggungjawaban Penggunaan Gas Air Mata saat Bubarkan Demonstrasi

Komisioner Kompolnas Poengky mengatakan, gas air mata memang tidak mematikan, tapi polisi tetap harus waspada dalam penggunaannya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya: Pengamanan Aksi Beberapa Hari Terakhir Sesuai SOP

20 hari lalu

Polda Metro Jaya: Pengamanan Aksi Beberapa Hari Terakhir Sesuai SOP

Polda Metro Jaya menyatakan jajarannya tetap menunjukkan sikap humanis terhadap demonstran, bahkan ada polisi yang terluka

Baca Selengkapnya