Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Reporter

TEMPO

Jumat, 17 Mei 2024 21:00 WIB

Ilustrasi pesawat (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis, 16 Mei 2024, menanda-tangani rancangan undang-undang penerbangan yang diharapkan bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara, menambah pendanaan untuk mencegah insiden-insiden di landasan pacu dan mempercepat pengembalian dana untuk penerbangan-penerbangan yang dibatalkan.

Rancangan undang-undang yang baru disahkan Biden itu, akan mengucurkan pendanaan USD105 miliar (Rp 1.677 triliun) untuk autorisasi ulang Administrasi Penerbangan Amerika Serikat (FAA) selama lima tahun ke depan. Rancangan undang-undang itu juga melarang maskapai mengubah biaya tambahan bagi anggota keluarga yang ingin duduk berdekatan di pesawat, mewajibkan maskapai melengkapi pesawat dengan alat perekam kokpit 25 jam, menaikkan penalti untuk pelanggaran oleh penumpang dari USD25 ribu per pelanggaran menjadi USD75 ribu serta meningkatkan pengawasan produksi pesawat.

“Menyusul adanya sejumlah gangguan penerbangan, landasan yang ditutup dan penumpang yang frustrasi, maka aturan ini dibuat untuk memberikan keamanan, dan sistem penerbangan yang bisa diandalkan di dunia. Produsen pembuat pesawat terbang jadi lebih memperhatikan pengawasan keamanan saat proses pembuatan di pabrik dan memperketat standar keamanan dari FAA,” kata Ketua Senat Komite Perdagangan Maria Cantwell.

Biden telah berulang kali silang pendapat dengan perusahaan penerbangan, di mana Biden menyerukan agar dibuat aturan baru yang lebih tegas soal penumpang dan mengkritik maskapai karena membebankan biaya-biaya pada karyawan. Pemerintah Amerika Serikat juga telah secara agresif memblokir konsolidasi lebih lanjut soal penumpang dalam industri penerbangan, di antaranya menjembati aliansi antara JetBlue dan American Airlines.

Rancangan undang-undang ini juga menambah lima slot bagi pesawat untuk lepas landas dan pendaratan di banara internasional Washington yang dikenal sibuk, di mana hal ini sebelumnya sudah dilobi oleh Delta Air Lines. Aturan ini juga secara langsung mengarahkan FAA untuk menerapkan teknologi permukaan bandara agar mencegah tabrakan.

Advertising
Advertising

Upaya untuk mendorong keamanan penerbangan di Amerika Serikat telah naik ke level darurat setelah serangkaian insiden nyaris kecelakaan, di antaranya pada Januari 2024 penutup darurat udara pada sebuah penerbangan Alaska Airlines mengalami masalah

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Lalu Lintas Penumpang Tumbuh 7,4 Persen, Indonesia Diprediksi Butuh 1.000 Pesawat Baru

7 menit lalu

Lalu Lintas Penumpang Tumbuh 7,4 Persen, Indonesia Diprediksi Butuh 1.000 Pesawat Baru

Airbus memperkirakan bahwa Indonesia akan membutuhkan setidaknya 1.000 pesawat baru dalam 20 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

15 jam lalu

Ketahui Perbedaan Antara CIA dan FBI, Apa Tugas Keduanya di Amerika Serikat?

Central Intelligence Agency (CIA) sering disamakan dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI). Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

20 jam lalu

Sean Diddy Combs, Ikon Hiphop yang Kontroversial

Sean Diddy Combs, rapper, musisi hiphop, produser, sekaligus pengusaha ini tengah menghadapi berbagai kontroversi.

Baca Selengkapnya

Ngeri, Penerbangan ke Australia Tiba-tiba Anjlok 20.000 Kaki dalam 6 Menit

20 jam lalu

Ngeri, Penerbangan ke Australia Tiba-tiba Anjlok 20.000 Kaki dalam 6 Menit

Maskapai Qantas tiba-tiba terjun bebas dalam waktu enam menit, menambah daftar horor di dunia penerbangan.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

23 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

1 hari lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

1 hari lalu

Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

Insiden tersebut terjadi setelah pesawat mengalami masalah tekanan kabin di tengah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

1 hari lalu

Traveler Bagikan Tips Menghindari Penerbangan Delay atau Batal

Menurut studi, lebih dari 80 persen penerbangan yang berangkat dari pukul 6 pagi hingga 9 pagi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

1 hari lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya