Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Mei 2024 12:30 WIB

Polisi berdiri di antara pengunjuk rasa dan perkemahan protes mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas McGill di Montreal, Quebec, Kanada 2 Mei 2024. REUTERS/Peter McCabe

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hakim di Quebec, Kanada pada Rabu menolak memberikan perintah untuk membubarkan perkemahan pro-Palestina dari Universitas McGill di Montreal, menurut laporan media.

Hakim Marc St.-Pierre mengatakan Universitas McGill tidak dapat membuktikan argumennya bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memindahkan kamp demonstran pro-Palestina dari halaman depannya.

Hakim St.-Pierre mengatakan ini adalah kasus kebebasan berekspresi pengunjuk rasa yang bertentangan dengan hak milik universitas. Ia mengatakan perlu ada perdebatan apakah “pendudukan damai” termasuk dalam kebebasan berekspresi, demikian yang dilaporkan surat kabar Globe and Mail.

“Pertanyaan ini penting selain rumit, jadi diperlukan analisis yang lebih mendalam daripada yang biasanya dilakukan dalam konteks perintah sementara,” kata St.-Pierre dalam keputusannya.

Pengacara Universitas McGill, Jacques Darche, berpendapat bahwa universitas tidak dapat memastikan kampusnya aman karena pengunjuk rasa tidak mengizinkan personel universitas masuk untuk memeriksa kamp.

Advertising
Advertising

Namun, hakim mencatat bahwa McGill “tidak dapat melaporkan insiden serius atau kekerasan apa pun sejak tenda pertama didirikan di lokasi kampus.”

Pengunjuk rasa pro-Palestina mendirikan kamp pada 27 April dan menuntut universitas tersebut mengungkapkan dan melepaskan investasi apa pun yang mendukung tindakan brutal Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Hakim mengatakan para pengunjuk rasa menjawab permintaan perintah Universitas McGill dengan memberikan pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa perkemahan tersebut tidak menimbulkan bahaya dan bahwa argumen universitas bahwa sesuatu mungkin terjadi adalah hal yang tidak masuk akal.

“Yang bertanda tangan di bawah ini (St.-Pierre), dalam hal apa pun, tidak mengeluarkan perintah pengadilan sebagai tindakan pencegahan jika terjadi sesuatu yang murni hipotetis di masa depan,” tulis hakim.

Pilihan Editor: Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

ANADOLU

Berita terkait

Geledah Kantor Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Sita Rekaman CCTV

11 jam lalu

Geledah Kantor Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Sita Rekaman CCTV

Polres Jakarta Pusat menyatakan belum bisa mengambil rekaman CCTV di kantor Brandoville Studios meskipun telah melakukan penggeledahan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

12 jam lalu

Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

Kuasa hukum Rizieq Shihab membenarkan soal peristiwa kekerasan yang terjadi di Pondok Pesantren Markaz Syariah.

Baca Selengkapnya

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

12 jam lalu

4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.

Baca Selengkapnya

Geledah Kantor Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Sita Beberapa Barang Bukti

12 jam lalu

Geledah Kantor Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Sita Beberapa Barang Bukti

Polres Jakarta Pusat menggeledah kantor Brandoville Studios di kawasan Menteng, untuk mengumpulkan bukti soal kekerasan terhadap salah satu karyawan.

Baca Selengkapnya

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

13 jam lalu

TAUD Sebut Ada 254 Korban Brutalitas Aparat di Demonstrasi Kawal Putusan MK

TAUD menyatakan berhasil mengidentifikasi 254 korban kekerasan fisik yang dilakukan aparat saat demonstrasi Kawal Putusan MK.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kekerasan oleh Cherry Lai, Polres Metro Jakarta Pusat Olah TKP di Kantor Brandoville Studios

16 jam lalu

Dugaan Kekerasan oleh Cherry Lai, Polres Metro Jakarta Pusat Olah TKP di Kantor Brandoville Studios

Penyidik melakukan olah TKP di kantor Brandoville Studios untuk mencari bukti tambahan soal dugaan kekerasan bos perusahaan game animasi itu.

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

17 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Cherry Lai Diduga Buka Bisnis Game Lailai Studios di Hong Kong, Setelah Kasus Kekerasan Brandoville Studios Viral

17 jam lalu

Cherry Lai Diduga Buka Bisnis Game Lailai Studios di Hong Kong, Setelah Kasus Kekerasan Brandoville Studios Viral

Kabar rencana pembukaan Lailai Studios itu dikonfirmasi eks karyawan Brandoville Studios yang menjadi korban kekerasan Cherry Lai.

Baca Selengkapnya

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

17 jam lalu

Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

Aksi kekerasan antar santri kembali terjadi. Kali ini, seorang santri tewas diduga karena penganiayaan oleh seniornya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kekerasan Bos Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Periksa 3 Eks Karyawan

18 jam lalu

Dugaan Kekerasan Bos Brandoville Studios, Polres Metro Jakarta Pusat Periksa 3 Eks Karyawan

Pemeriksaan tiga saksi ini untuk melengkapi keterangan mantan karyawan yang telah diperiksa sebelumnya soal kekerasan oleh bos Brandoville Studios.

Baca Selengkapnya