Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Jumat, 3 Mei 2024 08:30 WIB

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/ David Swanson

TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi atau gangguan operasional kampus, seperti dilaporkan media setempat pada Kamis, 2 Mei 2024.

Situasi tersebut berbeda dari cara Universitas Columbia menangani protes mahasiswa, yaitu dengan memanggil polisi New York City untuk menggusur tenda-tenda yang didirikan para mahasiswa di kampus dan menangkap para demonstran yang mengambil alih ruang-ruang kelas. Mahasiswa telah diskors dan diancam akan dikeluarkan, sedangkan polisi kini ditempatkan sepanjang waktu di kampus.

Perbedaan kontras terjadi antara dua universitas bergengsi tersebut, meski keduanya memiliki sejarah panjang aktivisme mahasiswa. Bahkan di Universitas California, Los Angeles (UCLA), universitas yang merupakan bagian dari sistem yang sama dengan Berkeley, polisi bersiap pada Rabu malam untuk membersihkan kamp yang didirikan mahasiswa setelah kamp tersebut diserang oleh pengunjuk rasa pro-Israel.

Masih di Los Angeles, polisi dengan perlengkapan lengkap pekan lalu mengerumuni kampus swasta Universitas Southern California dan menangkap puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina. Tindakan keras serupa terjadi di perguruan tinggi di seluruh negeri, dari Arizona State hingga Virginia Tech dan Ohio State hingga Yale.

Saat ini, polisi dari berbagai negara bagian telah menangkap lebih dari seribu pelajar yang berunjuk rasa. Namun, beberapa universitas termasuk UC Berkeley, Northwestern dan Brown berhasil menghindari konfrontasi antara polisi dan mahasiswa.

Rektor UC Berkeley Carol Christ telah mengizinkan mahasiswa untuk melakukan protes di kampus sejak mereka mulai mendirikan tenda pada 22 April 2024 di tangga Sproul Hall, tempat Martin Luther King memberikan pidato hak-hak sipil pada 1967.

Juru bicara universitas Dan Mogulof mengatakan hal itu masih terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024, beberapa jam setelah UCLA dan Columbia memanggil polisi. “UC Berkeley memiliki pengalaman panjang dalam protes politik tanpa kekerasan,” kata Mogulof.

Zach Greenberg dari Yayasan Hak Individu dalam Pendidikan menilai bahwa meski pidato demonstrasi di kampus penuh kebencian dan menyinggung, hal itu tetap tidak bisa menjadi pembenaran untuk melakukan tindakan keras oleh polisi.

“Selalu lebih baik untuk melawan pidato yang tidak Anda sukai dengan lebih banyak pidato,” kata Greenberg selaku pemimpin program di kelompok advokasi hak kampus.

Menurut pantauan surat kabar mahasiswa UC Berkeley The Daily Californian, administrasi UC Berkeley telah memulai negosiasi dengan Koalisi Divestasi UC Berkeley dan Perkemahan Palestina Merdeka, yang telah menempati kompleks kampus sejak 22 April 2024. Mereka bernegosiasi untuk membahas tuntutan koalisi agar universitas melakukan divestasi dari Israel, serta tuntutan diakhirinya perkemahan tersebut.


REUTERS

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pelaku Pencungkil Mata di Gunung Putri Menyerahkan Diri Ke Polisi

1 jam lalu

Pelaku Pencungkil Mata di Gunung Putri Menyerahkan Diri Ke Polisi

Pelaku pencungkil mata di Gunung Putri menyerahkan diri ke polres Bogor pada Jumat (20/9/2024) pada pukul 23.30 WIB

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Usung Terapi Kanker Payudara Memanfaatkan Daun Teh di Pimnas

2 jam lalu

Mahasiswa Unair Usung Terapi Kanker Payudara Memanfaatkan Daun Teh di Pimnas

Inovasi tersebut disiapkan untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 di Unair, Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

3 jam lalu

IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Polisi mengungkapkan tersangka IS telah mengaku membunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

18 jam lalu

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

18 jam lalu

Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

Seorang mahasiswa asal Sumatera Selatan ditangkap atas kasus penipuan karena meretas Google Business Profile polsek hingga call center bank.

Baca Selengkapnya

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

1 hari lalu

USAID Menyelenggarakan Pameran Magang dan Kerja

USAID akan menyelenggarakan Pameran Magang dan Karier di Ritz-Carlton Pacific Place dan @america di Jakarta

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unimal Mengaku Diinjak, Polres Banda Aceh Bantah Lakukan Kekerasan

1 hari lalu

Mahasiswa Unimal Mengaku Diinjak, Polres Banda Aceh Bantah Lakukan Kekerasan

Polres Banda Aceh membantah tuduhan melakukan kekerasan saat memeriksa mahasiswa Universitas Malikussaleh terkait aksi Kawal Putusan MK

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

1 hari lalu

Rencana Pertemuan Donald Trump dan Presiden Polandia Dikabarkan Batal

Jika rencana ini terwujud, maka ini akan menjadi kejadian langka kepala negara asing muncul bersama calon presiden Amerika Serikat dalam masa kampanye

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

1 hari lalu

Komnas HAM Sebut Kepolisian Aktor Paling Sering Muncul di Kasus Dugaan Pelanggaran HAM

Komnas HAM kembali menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian selama aksi Peringatan Darurat Kawal Putusan MK pada akhir Agustus lalu

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara Pencabulan Anak Panti Asuhan oleh Polisi P21, Brigadir Achmal Subakti Dijerat UU Perlindungan Anak

1 hari lalu

Berkas Perkara Pencabulan Anak Panti Asuhan oleh Polisi P21, Brigadir Achmal Subakti Dijerat UU Perlindungan Anak

Anggota Polsek Tanjung Pandang, Brigadir Achmal Subakti, yang menjadi tersangka kasus pencabulan anak panti asuhan segera menjalani persidangan.

Baca Selengkapnya