Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Kamis, 25 April 2024 11:30 WIB

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman pada Rabu, 24 April 2024, mengumumkan akan melanjutkan kerja sama dengan badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) setelah sebelumnya menangguhkan pendanaan pada Januari lalu bersama belasan negara pendonor lainnya.

Penangguhan dana secara bersama-sama tersebut menyusul tuduhan Israel ada 12 dari 13 ribu staf UNRWA di Gaza diduga terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas. Tuduhan Israel itu menyebabkan 16 negara, termasuk Amerika Serikat sebagai donor terbesar, menghentikan pendanaan sebesar US$450 juta ke UNRWA. Keputusan itu telah menghambat operasional UNRWA di Palestina saat Israel masih membombardir Gaza.

Sebuah evaluasi yang dipimpin mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna terhadap prosedur UNRWA diterbitkan pada Senin lalu. Tinjauan yang dilakukan untuk memastikan kepatuhan UNRWA terhadap prinsip-prinsip netralitas itu juga memberi beberapa rekomendasi. Beberapa di antaranya yaitu UNRWA perlu memperkuat fungsi audit internal dan meningkatkan pengawasan eksternal terhadap manajemen proyek.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pembangunan Jerman mendesak UNRWA untuk segera menerapkan rekomendasi laporan tersebut. “Untuk mendukung reformasi ini, pemerintah Jerman akan segera melanjutkan kerja samanya dengan UNRWA di Gaza, seperti yang telah dilakukan oleh Australia, Kanada, Swedia dan Jepang,” katanya.

Jerman adalah donor terbesar kedua UNRWA, menurut data peringkat donor per 31 Desember 2023. Tercatat, Jerman menyumbang sebesar total AS$212.890.232 kepada badan tersebut, menempatkannya di bawah AS.

Direktur komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan UNRWA “sangat berterima kasih” atas keputusan negara Eropa tersebut. “Jerman telah menjadi donor yang sangat berkomitmen kepada badan ini,” ujarnya.

Israel hingga sekarang belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya terhadap staf UNRWA, menurut hasil tinjauan yang dipimpin Colonna. Israel melayangkan tuduhannya saat itu berdasarkan daftar staf UNRWA yang mereka terima pada Maret lalu, bahwa para staf yang disebutkan merupakan anggota “kelompok-kelompok teroris” Gaza.

Tinjauan tersebut menemukan UNRWA lebih netral dibandingkan kelompok PBB atau lembaga bantuan serupa lainnya. Namun, masih ada “masalah terkait netralitas” misalnya staf yang mengungkapkan pandangan politik mereka secara terbuka.

PBB sedang menyelidiki tuduhan terpisah terhadap 12 staf yang dituduh oleh Israel. Setelah isu ini muncul pada Januari, UNRWA mengatakan pihaknya telah memecat 10 orang yang tidak disebutkan namanya, sedangkan dua lainnya tewas.

Israel kemudian meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan bahwa lebih dari 450 staf UNRWA adalah pejuang “kelompok-kelompok teroris” di Gaza. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel menyebut keputusan Jerman “disesalkan dan mengecewakan”. Dia mengatakan Israel telah membagikan informasi rinci tentang “ratusan” staf UNRWA yang merupakan anggota Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ).

Setelah rekomendasi dari kelompok tinjauan keluar, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak semua negara untuk mendukung UNRWA sebagai “jalur penyelamat bagi pengungsi Palestina di kawasan”. Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan pada Selasa bahwa UNRWA saat ini memiliki cukup dana untuk membiayai operasi mereka hingga Juni.

UNRWA mempekerjakan 32 ribu orang di wilayah Palestina dan negara-negara sekitarnya, termasuk 13 ribu orang di Jalur Gaza. Sejauh ini UNRWA merupakan lembaga bantuan terbesar, mengelola sekolah dan layanan sosial bagi para pengungsi yang mayoritas adalah warga Gaza.



REUTERS

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

3 jam lalu

Telkomsat dan Starlink Tandatangani Kerja Sama Layanan Segmen Enterprise di Indonesia

Telkomsat dan Starlink melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) untuk layanan segmen enterprise berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

3 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

4 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

8 jam lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

11 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

21 jam lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya