Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Selasa, 16 April 2024 22:51 WIB

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi penyelidikan independen yang diamanatkan PBB untuk menyelisik pelanggaran HAM dalam perang Gaza menuding Israel menghalang-halangi investigasi pada Selasa, 16 April 2024. Israel dituduh menghambat upaya komisi dalam mengumpulkan bukti dari para korban serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Hamas di Israel selatan. Serangan tersebut menewaskan 1.139 orang dan menyandera 253 orang lainnya.

“Sejauh menyangkut pemerintah Israel, kami tidak hanya melihat kurangnya kerja sama, namun juga hambatan aktif terhadap upaya kami untuk menerima bukti dari saksi dan korban Israel atas peristiwa yang terjadi di Israel selatan,” kata Chris Sidoti, satu dari tiga anggota komisi penyelidikan independen.

Sidoti mengatakan pihaknya telah mengontak banyak orang, namun mereka ingin memiliki kontak lebih banyak orang lagi. Ia mengimbau pemerintah Israel serta para korban dan saksi serangan tersebut untuk membantu komisi dalam melakukan penyelidikan.

Menurut rilis Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR) pada 10 Oktober lalu, komisi tersebut telah mengumpulkan dan menyimpan bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh semua pihak yaitu Israel dan Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023. OHCHR saat itu mengatakan “sudah ada bukti yang jelas bahwa kejahatan perang mungkin telah dilakukan dalam ledakan kekerasan terbaru di Israel dan Gaza”, dan semua pihak yang telah melanggar hukum internasional harus bertanggung jawab.

Komisi akan berbagi informasi yang dikumpulkan dengan otoritas kehakiman terkait, terutama dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), di mana Kantor Kejaksaan telah memulai penyelidikan mengenai situasi Palestina sejak 2021. Menanggapi komentar Sidoti, misi diplomatik Israel di Jenewa mengatakan telah melakukan penyelidikan sendiri atas kejahatan tersebut, dan perwakilan PBB serta lembaga-lembaga lain sudah kunjungan kerja ke Israel untuk menemui para penyintas dan korban.

"Para korban tidak akan pernah mendapatkan keadilan atau perlakuan bermartabat yang pantas mereka dapatkan dari Komisi Penyelidikan dan para anggotanya”, kata Sidoti.

Israel menggambarkan Komisi Penyelidikan tersebut memiliki “rekam jejak pernyataan antisemit dan anti-Israel”. Sedangkan awal bulan ini, komisi yang dibentuk pada 2021 itu diberi mandat untuk menyelidiki dua kasus tambahan: pemukim yang melakukan kekerasan dan kelompok pemukim, serta transfer senjata ke Israel. Temuan-temuan tersebut akan dipresentasikan di Dewan HAM PBB pada Juni 2025.


REUTERS

Pilihan editor: ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

1 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

2 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

4 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

5 jam lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

5 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

5 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

6 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

7 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

7 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

9 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya