Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Selasa, 16 April 2024 11:30 WIB

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Irak menyampaikan kekhawatiran terseret perang yang lebih luas di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak yang berkonflik untuk menahan diri. Hal ini diungkapkan pemimpin Irak ketika bertemu dengan beberapa pejabat Amerika Serikat termasuk Presiden Joe Biden di Washington pada Senin, 15 April 2024.

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, yang memimpin delegasi negaranya, menyerukan semua pihak di Timur Tengah agar menahan diri. Hal ini ia katakana ketika ketegangan meningkat antara Iran dan Israel setelah serangan udara Teheran yang menyasar markas militer Tel Aviv pada akhir pekan.

“Kami mendorong segala upaya untuk menghentikan perluasan wilayah konflik, terutama perkembangan terkini,” kata Sudani di Gedung Putih pada awal pertemuan dengan Biden.

Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin berbicara tentang kerja sama politik, ekonomi dan keamanan untuk mencapai tujuan bersama, termasuk pembangunan di Irak dan kemajuan di Timur Tengah, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Pertemuan itu dilakukan ketika sekutu AS, Israel, sedang mempertimbangkan balasan terhadap serangan rudal dan drone dari Iran, sementara AS dan negara-negara Eropa mendesak para pihak agar menahan diri.

Irak menempati posisi langka sebagai sekutu Washington dan Teheran.

Wilayah udara Irak menjadi jalur utama serangan drone dan rudal Iran menuju Israel, dan para pejabat Irak mengatakan Iran telah memberi tahu mereka serta negara-negara lain di kawasan sebelum serangan tersebut.

Sudani, berbicara melalui seorang penerjemah saat ia duduk di samping Biden di Ruang Oval, mengakui bahwa AS dan Irak mungkin memiliki pandangan berbeda mengenai apa yang terjadi di kawasan Timur Tengah.

“Tetapi kami tentu saja setuju mengenai hukum internasional, hukum humaniter internasional dan tanggung jawab untuk melindungi dan hukum perang, dan kami menolak segala bentuk penindasan terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, dan kami mendorong komitmen untuk menghormati norma-norma internasional dan misi diplomasi.”

Biden mengatakan Washington berkomitmen terhadap keamanan Israel dan mengakhiri pertempuran di Gaza. “Kami berkomitmen terhadap gencatan senjata yang akan memulangkan para sandera dan mencegah konflik menyebar melebihi apa yang sudah terjadi,” katanya.

“Kemitraan antara Amerika Serikat dan Irak sangat penting,” tambahnya, seraya membahas upaya melawan ISIS dan perjanjian strategis penting kedua negara.

Sudani membahas agendanya untuk terus membangun kembali Irak pasca-ISIS dan memulihkan posisinya sebagai “mesin stabilitas dan pertumbuhan” bagi Timur Tengah, menurut rangkuman pertemuan dari Gedung Putih. Biden mencatat bahwa kekalahan berkelanjutan ISIS akan membantu menjamin keamanan Irak, kawasan dan dunia di masa depan.

Wakil Perdana Menteri Muhammad Ali Tamim, yang ikut memimpin pertemuan Komite Koordinasi Tinggi AS-Irak dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengatakan Irak khawatir wilayahnya akan “terseret ke dalam perang yang lebih luas yang akan mengancam keamanan dan keselamatan internasional”.

“Dan oleh karena itu kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan menghormati aturan kerja diplomatik dan juga hukum internasional,” ujarnya.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyambut Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani di Pentagon, 15 April 2024. Reuters

Para pejabat AS dan negara-negara Barat lainnya menyambut baik rencana reformasi ekonomi yang diajukan Sudani, namun masih ada kekhawatiran mengenai pengaruh kelompok-kelompok yang didukung Iran. Beberapa kelompok bersenjata muslim Syiah terlibat dalam serangan balasan terhadap pasukan AS menyangkut dengan perang Israel di Gaza.

AS memiliki 2.500 tentara di Irak, memberikan nasihat dan membantu pasukan lokal untuk mencegah kebangkitan ISIS, yang pada 2014 silam menguasai sebagian besar Irak dan Suriah sebelum dikalahkan.

Dalam kesempatan terpisah di Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan Washington dan Baghdad sepakat tentang “perlunya transisi menuju hubungan keamanan bilateral yang langgeng”. Ia berkata para pemimpin militer sedang melakukan peninjauan mengenai potensi pengurangan jumlah pasukan AS di Irak.

Pilihan Editor: AS Tegaskan Tak Akan Ambil Bagian dalam Serangan Balasan Israel ke Iran

REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

29 menit lalu

Untuk Kedua Kali Afrika Seret Israel ke ICJ, Apa Kasusnya Kali ini?

Afrika Selatan kembali membawa kasus genosida Israel ke ICJ dan meminta penghentian darurat serangan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

5 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

5 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

6 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

7 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

8 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

9 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

9 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya