Militer Iran: Operasi Menghukum Israel Selesai, Zionis Jangan Membalas

Reporter

Terjemahan

Senin, 15 April 2024 17:05 WIB

Mohammad Bagheri. timesofisrael.com

TEMPO.CO, Jakarta - Iran menyatakan bahwa operasi militer menyerang Israel pada 14 April 2024 telah berakhir tapi mengancam bila Israel membalas, maka Israel akan mendapat balasan yang jauh lebih besar. Ini merupakan serangan balasan Iran setelah Israel mengebom kantor konsulat di Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.

“Kami tidak berniat melanjutkan operasi militer melawan Israel. Operasi tersebut telah berakhir dan kami menyatakan bahwa Kubah Besi (Iron Dome) ternyata tidak mampu memberikan perlawanan yang berarti terhadap operasi kami sehingga operasi ini kami hentikan,” kata Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, sebagaimana dikutip kantor berita Iran IRNA, pada Minggu, 14 April 2024.

“Angkatan bersenjata kami dalam kesiapan penuh dan kami berharap operasi ini menjadi awal kemenangan bangsa Palestina yang tertindas,” kata Bagheri, merujuk pada pendudukan Israel di Palestina dan situasi perang Hamas-Israel di Gaza.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Iran menyerang langsung ke jantung Israel. Pasukan Garda Revolusi Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke wilayah Israel dari wilayah Iran, lebih dari 1.770 kilometer dari Negeri Yahudi. Israel mengklaim 99 persen drone dan rudal itu telah dicegat di udara berkat Kubah Besi, sistem pertahanan udaranya, serta bantuan Yordania dan Amerika Serikat. Namun, IRNA melaporkan bahwa lima rudal balistik telah menghantam Pangkalan Udara Nevatim di Moshav, Israel, 23 kilometer dari Tel Aviv.

Bagheri mengakui bahwa operasi militer ini antara lain menyasar pusat informasi pertahanan Israel dan Pangkalan Udara Nevatim, tempat tempat pesawat F-35 Israel digunakan untuk mengebom konsulat Iran di Damaskus. “Kedua pusat ini hancur secara signifikan dan menjadi tidak aktif,” katanya.

Advertising
Advertising

Pemerintah Iran telah menegaskan bahwa operasinya ini merupakan balasan terhadap serangan Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan dua jenderal Garda Revolusi Iran dan lima penasihat militer. Serangan Israel itu melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik 1961. “Ini adalah tindakan yang patut ditanggapi, dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa hukuman ini harus dilaksanakan dan alhamdulillah operasi ini dilakukan atas upaya Garda Revolusi dan bantuan angkatan bersenjata lainnya,” kata Bagheri.

Bagheri memperingatkan agar Israel tak membalas serangan Iran ini. “Jika rezim Zionis kembali melakukan operasi, respons kami akan lebih luas. Kami mencoba menjadikan operasi ini sebagai hukuman dan kami pasti siap mempertahankan tanah kami,” kata Bagheri.

Ahli intelijen militer ini juga memperingatkan Amerika Serikat tidak campur tangan dalam konflik Iran-Israel ini. “Kami menyampaikan pesan ini kepada Amerika melalui Kedutaan Besar Swiss bahwa jika Amerika berpartisipasi dalam tindakan agresif Israel berikutnya, kami pastikan bahwa pangkalan dan personel Amerika tidak akan aman,” kata Bagheri.

Pilihan editor: Guru Besar Hukum Internasional UI Tanggapi Konflik Iran-Israel: Perang Dunia III di Depan Mata

Berita terkait

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

1 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

4 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

4 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

5 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

6 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

8 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

10 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC Didesak Tangkap Netanyahu, Marak Aksi Blockout 2024

Top 3 dunia adalah ICC didesak tiga negara tangkap Netanyahu, Kemlu AS minta kongres evaluasi bantuan ke Israel hingga aksi blockout selebritas.

Baca Selengkapnya