Peneliti dan Guru Besar Memperkirakan Dampak Serangan Iran ke Israel

Reporter

Tempo.co

Senin, 15 April 2024 20:00 WIB

Ratusan rudal dan drone menghujani langit Israel Sabtu malam. Rudal-rudal itu merupakan serangan balasan dari Republik Islam Iran atas pemboman Israel yang menyasar kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, dua pekan lalu, yang menewaskan tujuh petugas militer Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) Iran. Dua diantaranya adalah perwira senior IRGC di Suriah dan Lebanon, yakni Mohammad Reza Zahedi serta wakilnya, Hadi Haj Rahemi.

Ahli bidang Timur Tengah dari The Indonesian Society for Middle East Studies, Smith Alhadar mengatakan serangan balik ini berpotensi berdampak pada perang Gaza. Israel memborbardir Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.

"(Berdasarkan) kondisi sekarang, maka perang Gaza harus diselesaikan demi memulihkan hubungan dia (Israel) dengan negara arab dan sekitarnya," ujar Smith.

Menurut Smith, tekanan yang dilakukan Iran bisa jadi punya daya tawar pada perdamaian di Gaza, Palestina. Pasalnya, Iran mendukung adanya perdamaian di Gaza. Tanpa pertolongan dari Yordania, Amerika Serikat dan Inggris yang menembak jatuh drown-drown Iran Sabtu malam, sebagian besar kota Israel mungkin sudah hancur.

Serangan Iran ini adalah yang pertama kali dilakukan Tehran secara langsung, setelah keduanya bersitegang beberapa dekade. Pasal 51 dalam Piagam PBB dipakai sebagai dalih Iran membalas perbuatan Israel tempo hari. Pasal tersebut memperbolehkan tiap negara melakukan pembelaan jika mendapat serangan senjata lebih dulu.

Advertising
Advertising

Smith juga berpendapat, jika nantinya Israel melakukan serangan balasan, maka tidak menutup kemungkinan akan meningkatkan ketegangan Israel dengan negara-negara Timur Tengah lain. Selain itu, serangan Israel pada 1 April lalu, bisa jadi upaya untuk meredam atau mengalihkan kritik atas tindakannya di Gaza Palestina. Akibat serangan-serangan Israel itu, warga Gaza kelaparan. Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang notabene mendukung Israel, pada Kamis, 8 Februari 2024, ikut buka suara atas kepalaran di Gaza dengan menyebut tindakan Israel terhadap Gaza sudah berlebihan.

Berbeda dengan Smith, Guru Besar Ilmu Kajian Dunia Arab dan Islam, Ibnu Burdah menilai serangan Iran ke Palestina tidak akan berdampak signifikan. Hanya akan mempengaruhi eskalasi untuk menekan perluasan dan penyerangan Israel disamping Gaza. Seperti tekanan untuk meluaskan serangan ke wilayah Selatan Libanon, Negara Timur Tengah yang juga jadi incaran Israel.

Sebelumnya, Israel telah menjatuhkan bom di beberapa titik di libanon dan Suriah, dimana Iran memiliki pengaruh besar. Namun, menurut Ibnu, tekanan itu tidak akan mempengaruhi desakan untuk mengakhiri konflik di Gaza. Sebab tujuan awal Israel adalah menumpas Hamas di Palestina dan pembebasan sandera sehingga perdamaian di Gaza tidak akan terjadi tanpa syarat utama terpenuhi. Ibnu juga pesimis Israel akan melakukan serangan balik kepada Iran.

"Begitu dia melakukan balasan serupa, yang dihadapi bukan lagi Iran, tapi pendukung-pendukung Iran," ujar dia.

Ibnu mengatakan serangan Iran lebih kepada pemunuhan janjinya atas serangan Israel pada 1 April lalu. Serangan balasan ini tidak akan memancing eskalasi besar karena banyak pihak akan berpikir lebih rasional. Bukan hanya itu, keputusan melakukan konfrontasi secara terbuka dengan Iran beresiko besar.

Hubungan Iran dan Israel telah merenggang sejak 1951 saat Muhammad Mosaddedh menjabat Perdana Menteri Iran. Salah-satunya karena Israel menyalahi aturan batas wilayah yang disetujui PBB terkait konflik Gaza-Israel

Banyak pihak mengkhawatirkan langkah Iran akan memicu perang dunia ke III. Sebagaimana yang dikhawatirkan Guru Besar hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana. Menurutnya, kemunkinan perang berlanjut bisa saja terjadi karena posisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang serba salah. Jika Netanyahu memutuskan tidak membalas serangan, maka ada kemungkinan dia digulingkan karena dianggap tidak becus menangani masalah yang menimpa Israel.

Sementara, keputusan untuk melawan juga akan membuat Israel kehilangan dukungan mengingat pemicu konflik Israel-Iran adalah Israel sendiri. Sedangkan Ibnu berpandangan konflik Israel-Iran ini masih jauh jika dihubungkan dengan perang dunia III. Sebab keputusan perang hanya akan diambil dalam kondisi yang sangat mendesak dan Israel memiliki banyak pertimbangan.


JIHAN RISTIYANTI

Pilihan editor: Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

1 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

2 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

4 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

5 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

5 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

6 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

7 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

8 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

9 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

11 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya