Serangan Iran ke Israel, Rusia Khawatirkan Eskalasi Timur Tengah

Reporter

Terjemahan

Senin, 15 April 2024 09:06 WIB

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia khawatir terjadinya eskalasi ketegangan di Timur Tengah setelah serangan Iran ke Israel pada Minggu, 14 April 2024. “Kami menyatakan keprihatinan kami yang luar biasa terhadap eskalasi berbahaya lainnya di kawasan ini. Kami telah berulang kali memperingatkan bahwa banyaknya krisis yang belum terselesaikan di Timur Tengah, terutama di ranah konflik Palestina-Israel, yang seringkali dipicu oleh tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, akan memperburuk ketegangan,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya pada 14 April 2024.

Menurut Rusia, Iran telah meluncurkan sejumlah besar rudal dan drone ke wilayah Israel sebagai bagian dari hak membela diri yang diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB. Ini merupakan tanggapan Iran atas serangan Israel terhadap sasaran Iran di kawasan, termasuk serangan terhadap konsulat Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.

Rusia mengecam keras serangan Israel ke konsulat Iran tersebut. “Sayangnya, karena sikap yang diambil oleh negara-negara Barat, Dewan Keamanan PBB tidak dapat memberikan tanggapan yang tepat terhadap serangan terhadap misi konsulat Iran,” kata Rusia.

Rusia menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menahan diri. "Kami mengharapkan negara-negara di kawasan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui cara-cara politik dan diplomasi. Kami percaya bahwa penting bagi para pemain internasional yang berpikiran konstruktif untuk berkontribusi dalam upaya ini."

Iran dan Rusia adalah dua negara yang bersahabat sejak lama. Belakangan ini Rusia mempererat kerja sama pertahanan dan ekonomi dengan Iran, yang diperkirakan sebagai bagian dari upaya Rusia untuk menghadapi berbagai sanksi ekonomi negara-negara Barat atas invasi Rusia ke Ukraina dua tahun lalu.

Advertising
Advertising

Sehari sebelum Iran menyerang Israel, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir-Abdollahian atas inisiatif Iran. Keduanya membahas mengenai situasi di Timur Tengah.

Dalam percakapan itu, Lavrov menegaskan kembali kecaman kerasnya atas serangan udara Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus. Lavrov menekankan bahwa, seperti halnya pembunuhan politik, setiap serangan terhadap situs diplomatik atau konsulat, yang dijamin oleh Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik 1961 untuk tidak dapat diganggu gugat, sama sekali tidak dapat diterima.

Kedua pihak menegaskan komitmen bersama untuk mempertahankan koordinasi tingkat tinggi pada prioritas agenda internasional dan regional. Mereka juga menekankan kepentingan kedua pihak untuk terus membangun kerja sama politik dan diplomatik serta interaksi perdagangan dan ekonomi di bidang transportasi dan logistik, termasuk lalu lintas transit.

Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri RI Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Berita terkait

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

8 jam lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

9 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

11 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

11 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

12 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

14 jam lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

15 jam lalu

Setelah Perang Gaza Usai, Apa Sebenarnya Rencana Netanyahu?

Ketika Israel terus mengebom Gaza, banyak pertanyaan tentang kapan Israel akan berhenti dan apa yang akan dilakukan Netanyahu selanjutnya.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

16 jam lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

17 jam lalu

Jadi Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Viral Diinjak-injak Warga Israel, Berikut Sesungguhnya Prestasi Indomie

Tampak dalam video tersebut salah satu bantuan makanan ke Jalur Gaza yang dirusak ekstremis Israel adalah produk mi instan Indomie asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

18 jam lalu

Daftar 15 Anggota NATO yang Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Siapa Saja?

Sebanyak 15 negara anggota NATO juga mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, siapa saja?

Baca Selengkapnya