Perdana Menteri: Norwegia Siap Akui Negara Palestina

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 13 April 2024 18:00 WIB

Bendera Palestina dikibarkan di halaman luar Balai Kota Oslo pada Rabu pagi di Oslo, Norwegia, 29 November 2023. NTB/Ole Berg-Rusten/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store menyatakan pada Jumat, 12 April 2024 bahwa negaranya “siap” untuk mengakui negara Palestina dan tempatnya yang “pantas” sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal itu ia katakan setelah bertemu Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, yang sedang berkampanye keliling Eropa untuk meyakinkan lebih banyak negara agar mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

“Pertanyaannya adalah pada momen apa dan dalam situasi apa (mengakui Palestina) guna mendukung proses menuju perdamaian di kawasan. Dan yang jelas dari pertemuan hari ini adalah kami tetap berkoordinasi erat antara Madrid dan Oslo,” kata Store dalam konferensi pers bersama Sanchez.

Mereka menyoroti pentingnya sejarah Spanyol dan Norwegia sebagai mediator, mengingat keduanya menjadi tuan rumah pertemuan internasional tentang proses perdamaian Israel-Palestina. Konferensi Madrid 1991 memulai negosiasi yang akhirnya menghasilkan penandatanganan Perjanjian Oslo pada 1993.

Store menyatakan bahwa ia akan “terlibat secara aktif” dengan Spanyol dalam mengakui Palestina dalam beberapa pekan mendatang, dan bahwa ia mendukung “Palestina yang demokratis” dengan Otoritas Nasional Palestina (PA) memerintah Gaza dan Tepi Barat. Gaza, yang saat ini masih dibombardir oleh Israel, berada di bawah pemerintahan kelompok Hamas.

Sanchez menilai ada “tanda-tanda jelas” di Eropa bahwa negara-negara di kawasan itu siap mengakui negara Palestina.

Ia mengatakan ada “momentum yang jelas” dalam mengakui Palestina karena situasi di Gaza, merujuk pada debat mendatang di PBB yang akan menentukan status Palestina sebagai negara anggota penuh.

Norwegia dan Spanyol sekaligus mengutuk situasi kemanusiaan di Gaza, menyerukan gencatan senjata segera dan agar Israel mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan untuk penduduk yang terkepung.

“Kita perlu mencapai solusi politik yang membawa perdamaian dan keadilan untuk selamanya di kawasan ini, dan kita semua sepakat bahwa hanya solusi dua negara yang akan mengakhiri konflik,” kata Store.

“Sudah waktunya untuk beralih dari kata-kata ke tindakan,” tambahnya, menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak guna membantu mengakhiri konflik. “Terlalu banyak orang yang meninggal.”

Setelah bertemu Store, Sanchez langsung melakukan perjalanan ke Irlandia sebagai pemimpin asing pertama yang bertemu dengan pemimpin baru Irlandia, Simon Harris. Irlandia telah menyatakan komitmen untuk mengakui negara Palestina, namun kedua pemimpin akan membahas masalah ini lebih lanjut.

Kemudian pada Senin, ia akan menerima Perdana Menteri baru Portugal Luis Montenegro di Madrid untuk mencoba meyakinkannya melakukan hal yang sama. Tur kampanye Sanchez kemudian akan berlanjut ke Slovenia dan Belgia.

Awal bulan ini, perdana menteri itu melakukan perjalanan ke Yordania, Arab Saudi dan Qatar untuk membahas situasi di Palestina dan Israel.

ANADOLU | REUTERS

Pilihan Editor: Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Berita terkait

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

25 menit lalu

Top 3 Dunia: Rencana Arab untuk Palestina hingga Surat Orang Tua Tentara Israel

Top 3 dunia adalah rencana negara-negara Arab terhadap Palestina, para orang tua tentara Israel mengirim surat dan ancaman 5 negara ke ICJ.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

9 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

10 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

12 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

13 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

14 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

15 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

16 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

17 jam lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

18 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya