AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Reporter

Tempo.co

Senin, 8 April 2024 14:00 WIB

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik, “segera” untuk mengatasi “meningkatnya ancaman keamanan,” di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, Minggu.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Yonhap saat kunjungannya ke Korea Selatan, Jenderal Charles Flynn, komandan Angkatan Darat AS di Pasifik, mengatakan bahwa tentara AS telah mengembangkan "tembakan presisi jarak jauh."

Dia menyebutkan bahwa pencegat SM-6 dan serangan maritim Tomahawk merupakan rudal yang dapat diluncurkan dari sistem peluncuran baru.

Pengumuman tersebut, yang bertepatan dengan latihan kontramiliter yang dilakukan Cina, AS, dan sekutunya di Laut Cina Selatan yang disengketakan, menandai konfirmasi pertama mengenai jenis sistem persenjataan yang akan digunakan di wilayah tersebut pada tahun ini.

Sistem persenjataan itu akan dikerahkan di wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak AS dan bekas Uni Soviet menandatangani perjanjian pada 1987 untuk menghapuskan Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF).

Advertising
Advertising

AS menarik diri dari perjanjian INF pada 2019, dengan alasan dugaan pelanggaran oleh Rusia.

Tentara AS telah mengembangkan dan mengerahkan rudal jarak menengah baru di tengah meningkatnya pengaruh Cina di kawasan Indo-Pasifik.

“Sistem itu akan segera diterapkan di wilayah tersebut. Ke mana dan kapan sistem itu akan dikirim, saya tidak akan membicarakannya sekarang,” kata Flynn.

SM-6 mampu mencegat rudal balistik dengan jangkauan lebih dari 240 kilometer, sedangkan Tomahawk, sebuah rudal jelajah subsonik, dapat menyerang sasaran sekitar 2.500 kilometer.

Flynn, yang juga berkunjung ke Jepang dan Thailand selama kunjungannya ke tiga negara di Asia, menyampaikan keprihatinan atas serangkaian uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara baru-baru ini.

Dia menunjukkan kepercayaan terhadap "sistem pertahanan rudal yang terintegrasi dan berlapis" yang dimiliki aliansi tersebut.

“Pengujian yang berkelanjutan sangat memprihatinkan dan, dalam banyak hal, mengganggu stabilitas. Saya yakin, mengingat aktivitas kami baru-baru ini di kawasan ini, pertahanan rudal berlapis dari apa yang kami miliki,” katanya.

Korea Utara pada Rabu pekan lalu melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah hipersonik baru, serta mengeklaim semua rudalnya sekarang berbahan bakar padat dan berkemampuan nuklir dengan kemampuan kontrol hulu ledak.

Pilihan Editor: Di Pertemuan Menhan ASEAN, Prabowo Ingatkan Ancaman Konflik Indo-Pasifik Makin Kompleks

ANADOLU

Berita terkait

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

5 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

7 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

8 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

8 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

14 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

22 jam lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya