Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Reporter

Tempo.co

Senin, 8 April 2024 12:45 WIB

Jorge Glas. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu. Ini dua hari setelah polisi Ekuador menggerebek fasilitas tersebut, dalam sebuah tindakan yang memicu putusnya hubungan diplomatik kedua negara sekaligus memicu kecaman global terhadap negara Amerika Latin tersebut.

Polisi dan tentara Ekuador memaksa masuk ke kedutaan Meksiko di Quito pada Jumat malam untuk menangkap mantan Wakil Presiden Jorge Glas. Dia selama berbulan-bulan mengungsi di sana, setelah pejabat Meksiko menawarinya perlindungan suaka formal pada hari sebelumnya.

Ekuador berargumentasi bahwa memberikan suaka kepada Glas, yang telah dua kali divonis bersalah atas tuduhan korupsi, merupakan pelanggaran hukum.

Glas, 54 tahun, yang memiliki surat perintah penangkapan preventif atas kasus korupsi lainnya, telah bersembunyi di kedutaan besar di Quito sejak meminta suaka politik pada Desember.

Di bandara utama ibu kota Meksiko, Menteri Luar Negeri Alicia Barcena memuji solidaritas yang ditunjukkan terhadap Meksiko dari 18 pemerintah Amerika Latin – hampir di seluruh kawasan dan mencakup berbagai ideologis – selain 10 negara Eropa, ditambah Amerika Serikat dan Kanada.

Advertising
Advertising

Saat menyambut sekitar beberapa lusin personel kedutaan yang diterbangkan kembali ke Meksiko, Barcena juga mengecam “agresi fisik” Ekuador terhadap kedutaan. Dia juga menegaskan kembali rencana untuk meminta teguran internasional lebih lanjut terhadap pemerintahan Presiden Daniel Noboa atas insiden tersebut.

Sebelumnya pada Minggu, Inggris menjadi negara terbaru yang mengutuk serangan Ekuador ke kedutaan Meksiko, menurut pernyataan kantor luar negeri.

Duta Besar Meksiko untuk Ekuador, Raquel Serur, mendampingi Barcena pada upacara tersebut.

“Presiden Noboa melakukan kesalahan dengan mengambil keputusan yang tidak hanya melanggar semua konvensi internasional yang sudah ada, namun juga menunjukkan ketidaktahuan akan realitas yang ada di negaranya,” kata Serur.

Ia menambahkan bahwa presiden Noboa “tidak memahami” bahwa ada individu yang dapat diberikan perlindungan suaka tanpa menilai apakah mereka tidak bersalah atau bersalah.

Polisi Ekuador menangkap Glas, yang menjabat sebagai wakil presiden mantan Presiden sayap kiri Rafael Correa, karena tuduhan korupsi yang sedang berlangsung.

Pekan lalu, pemerintahan Noboa mendeklarasikan Serur persona non grata karena apa yang disebutnya sebagai komentar "yang disayangkan" oleh presiden Meksiko, dengan mengomentari pemilihan presiden tahun lalu di Ekuador dan mengklaim bahwa manipulasi media setelah pembunuhan seorang kandidat menyebabkan kekalahan rekannya dari sayap kiri.

Pilihan Editor: Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

REUTERS

Berita terkait

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

5 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

14 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

22 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

1 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

1 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

3 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

6 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya