3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Reporter

Minggu, 7 April 2024 19:51 WIB

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa ribuan eks pejuang Wagner bergabung dengan tentara Akhmat. Ia mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia menyediakan lowongan yang diperlukan untuk mengakomodasi pendatang baru di Akhmat.

Kadyrov mengumumkan bahwa 3.000 mantan pejuang Wagner akan bergabung dengan unit pasukan khusus Akhmat dari Republik Chechnya. Seorang komandan Wagner terkenal dengan nama panggilan Ratibor juga akan bergabung.

Melalui Telegram, Kadyrov mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah menetapkan lowongan yang diperlukan untuk mengakomodasi pendatang baru di Akhmat. Ia memuji para mantan pejuang Wagner sebagai pejuang yang berpengalaman dan sangat efektif.

Dia menyebut penggabungan mereka ke dalam Akhmat sebagai langkah penting yang strategis menuju peningkatan kemampuan pertahanan negara. “Kita dipersatukan oleh satu tujuan untuk membela tanah air dan kepentingannya. Saya yakin bahwa keputusan ini akan segera berdampak besar pada kemajuan operasi militer khusus,” kata Kadyrov.

Pada Februari lalu, komandan Akhmat, Apty Alaudinov, menyampaikan kepada media Rusia bahwa ada tiga unit terpisah yang terdiri dari mantan pejuang Wagner di detasemennya. Sebagai bagian dari Garda Nasional Rusia, Akhmat adalah kekuatan militer internal yang melapor langsung kepada presiden dan ketua Dewan Keamanan Nasional.

Advertising
Advertising

Tahun lalu, Kadyrov mengumumkan niatnya untuk mendirikan perusahaan militer swasta setelah masa jabatannya selesai. Perusahaan militer ini akan dianggap sebagai pesaing kelompok militer Wagner.

“Tidak ada keraguan bahwa formasi profesional semacam ini penting dan perlu, jadi saya serius berencana untuk bersaing dengan saudara kita tercinta Yevgeny Prigozhin (pendiri Wagner) dan mendirikan perusahaan militer swasta,” ujar Kadyrov merilis di saluran Telegram-nya. Ia menambahkan bahwa Wagner menyoroti perlunya perusahaan militer swasta, dan jenis formasi profesional seperti ini tidak diragukan lagi penting dan perlu.

Namun Kadyrov menyatakan puas atas keberhasilan Grup Wagner dalam operasi militer khusus.

Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin meninggal bersama sembilan orang lainnya dalam kecelakaan pesawat pada 23 Agustus tahun lalu saat melakukan perjalanan dari Moskow ke Saint Petersburg. Hanya dua bulan sebelum kematiannya, Prigozhin secara terbuka menentang kepemimpinan militer Rusia dengan memulai pemberontakan singkat dengan kontraktornya, sebuah tindakan yang berpotensi menimbulkan risiko konflik sipil.

AL MAYADEEN

Pilihan editor: Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

2 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

5 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

5 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

5 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

6 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

7 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

8 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya