World Central Kitchen Desak Investigasi Independen atas Serangan Israel di Gaza

Sabtu, 6 April 2024 09:00 WIB

Seseorang melihat sebuah kendaraan di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, di Gaza tengah, Jalur 2 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. REUTERS/Ahmed Zakot

TEMPO.CO, Jakarta - Badan amal World Central Kitchen (WCK) pada Jumat, 5 April 2024 mendesak agar dilakukan investigasi oleh komisi independen terkait serangan udara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang menewaskan tujuh stafnya di Jalur Gaza. World Central Kitchen mengeluarkan pernyataan desakan setelah IDF mengakui kesalahannya dalam sebuah laporan hasil investigasi mereka sendiri.

"IDF tidak dapat menyelidiki kegagalannya sendiri di Gaza secara kredibel”, demikian pernyataan World Central Kitchen.

Israel telah memecat dua perwira militer dan melakukan peneguran resmi terhadap komandan-komandan senior, setelah hasil penyelidikan yang menunjukkan kesalahan serius dan pelanggaran prosedur oleh militer.

Penyelidikan tersebut menemukan pasukan Israel keliru, di mana mereka mengira sedang menyerang anggota Hamas ketika meluncurkan pesawat tak berawak atau drone yang menghantam tiga kendaraan World Central Kitchen yang sedang membawa bantuan pada Senin malam, 1 April 2024. Penyelidikan juga menemukan standar prosedur telah dilanggar.

“Ini adalah langkah maju yang penting,” demikian pernyataan resmi World Central Kitchen, seperti dikutip dari websitenya.

World Central Kitchen mengungkap dari penyelidikan awal itu, IDF telah “mengerahkan kekuatan mematikan” tanpa memperhatikan protokol, rantai komando dan aturan keterlibatan mereka sendiri. IDF mengakui tim World Central Kitchen sudah mengikuti semua prosedur komunikasi yang benar. Video IDF sendiri tidak menunjukkan alasan apa pun untuk menembaki konvoi personel World Central Kitchen, yang tidak membawa senjata dan tidak menimbulkan ancaman.

Serangan udara Israel menewaskan masing-masing seorang warga negara Polandia dan Australia, tiga warga negara Inggris, seorang warga lokal Palestina dan seorang yang punya dwi-kewarganegaraan Amerika Serikat dan Kanada.

Kecaman dan kemarahan telah diutarakan oleh pemimpin masing-masing negara yang terdampak, antara lain dari Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, presiden dan perdana menteri Polandia Donald Tusk dan Andrzej Duda, hingga Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. WCK mengatakan “tanpa perubahan yang sistemis, akan ada lebih banyak kegagalan militer, lebih banyak permintaan maaf, dan lebih banyak keluarga yang berduka.”

Organisasi itu menyoroti krisis makanan di Gaza sebagai akar masalah dari penembakan terhadap konvoi yang mengangkut tujuh pekerja mereka. World Central Kitchen dalam pernyataannya menuntut Israel untuk meningkatkan jumlah makanan dan obat-obatan yang masuk ke Gaza melalui jalur darat.

“Kami menuntut pembentukan komisi independen untuk menyelidiki pembunuhan rekan-rekan WCK kami. IDF tidak dapat menyelidiki kegagalannya sendiri di Gaza secara kredibel,” demikian keterangan World Central Kitchen. Operasional World Central Kitchen hingga berita ini diturunkan masih ditangguhkan sementara. Israel diminta perlu mengambil langkah nyata untuk menjamin keselamatan para relawan kemanusiaan.


REUTERS

Pilihan editor: Biden Ancam Netanyahu: Lindungi Warga Sipil Gaza atau AS akan Ubah Kebijakannya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

23 menit lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

11 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

12 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

13 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

17 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

23 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

1 hari lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

1 hari lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

1 hari lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

1 hari lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya