Bellingcat: Israel Sengaja Targetkan Pekerja Bantuan WCK di Gaza

Reporter

Tempo.co

Rabu, 3 April 2024 17:30 WIB

Seseorang melihat sebuah kendaraan di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, di Gaza tengah, Jalur 2 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. REUTERS/Ahmed Zakot

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pengawas dan cek fakta, Bellingcat dalam laporannya pada Selasa, menegaskan serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan tujuh pekerja bantuan kemanusiaan dari World Central Kitchen (WCK)—badan amal pangan yang berbasis di Amerika Serikat—dilakukan secara presisi.

Laporan Bellingcat membalas pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengklaim serangan pada Senin adalah kasus tragis dan tidak sengaja mengenai orang-orang tidak bersalah.

“Kendaraan yang hancur memiliki ciri-ciri serangan yang presisi, yang hanya mampu dilakukan oleh IDF (tentara Israel) di wilayah tersebut,” kata mantan perwira militer Inggris yang juga seorang analis sumber terbuka Bellingcat, Nick Waters dalam laporan tersebut.

“Gambar setelah serangan tersebut menunjukkan kendaraan WCK berwarna putih, dan setidaknya mobil itu memiliki logo dan nama WCK yang jelas di atapnya,” kata Waters menambahkan.

Melalui penggunaan intelijen sumber terbuka dan dengan melakukan geolokasi kendaraan yang dihantam Israel, Bellingcat menyimpulkan bahwa serangan Israel itu disengaja.

Advertising
Advertising

Lencana di jaket bertuliskan World Central Kitchen setelah serangan udara Israel yang menewaskan sejumlah pekerja sosial asing di Deir al-Balah, Gaza, 1 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. Video Diperoleh oleh Reuters/Handout melalui REUTERS

“Bellingcat melakukan geolokasi kendaraan tersebut ke pinggiran Deir al-Balah (Gaza tengah) ketika mereka diserang tidak jauh dari lokasi fasilitas WCK di Deir al-Balah,” kata laporan itu.

Dokumen tersebut juga memberikan rincian tentang tiga kendaraan bantuan yang menjadi sasaran Israel.

Waters melaporkan foto setelah kejadian tersebut menggambarkan tiga mobil yang hancur akibat serangan tersebut, sejalan dengan pernyataan WCK bahwa konvoi tersebut mencakup dua mobil lapis baja dan kendaraan tanpa pelindung.

Waters menambahkan kendaraan kedua, yang lebih rusak berat dan mengalami kerusakan akibat kebakaran, dapat diidentifikasi dari jarak sekitar 800 meter.

Laporan Bellingcat memberikan data geolokasi untuk ketiga mobil tersebut, dan menambahkan kendaraan bantuan terakhir yang dihantam Israel diidentifikasi sekitar 1,6 kilometer ke arah barat daya dari kendaraan pertama.

Setelah laporan Bellingcat dirilis, harian Israel Haaretz menerbitkan artikel berdasarkan sumber-sumber militer Israel yang mengetahui masalah tersebut. Mereka juga membenarkan bahwa serangan itu disengaja, bukan kecelakaan seperti diklaim oleh Netanyahu.

Haaretz mengutip sumber-sumber keamanan yang mengatakan bahwa orang-orang yang selamat dari serangan pertama, mencoba berlindung di mobil kedua sebelum mobil tersebut juga dibom. Mereka kemudian berpindah ke mobil ketiga yang juga terkena serangan. Di mobil ketiga, ketujuh pekerja itu seluruhnya tewas.

Haaretz juga mencatat bahwa kendaraan bantuan secara jelas ditandai di atap dan samping badan kendaraan sebagai milik organisasi bantuan. Konvoi kendaraan ini bergerak di sepanjang rute yang telah disetujui dan dikoordinasikan dengan tentara Israel.

Meski demikian, Haaretz menambahkan ruang perang dari unit yang bertanggung jawab atas keamanan rute tersebut, memerintahkan operator pesawat nirawak untuk menyerang salah satu mobil dengan rudal.

Hal tersebut tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali, tetapi hingga sebanyak tiga kali mengenai kendaraan tersebut, sehingga membunuh tujuh pekerja bantuan sukarela itu.

WCK mengatakan bahwa IDF mengetahui pergerakan mereka. Badan amal itu menyatakan bahwa “meskipun telah melakukan koordinasi dengan IDF, konvoi tersebut diserang ketika meninggalkan gudang Deir al-Balah, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui jalur maritim”.

Tiga warga negara Inggris termasuk di antara mereka yang tewas, bersama dengan pekerja Australia, Polandia, Palestina, dan seorang warga negara ganda AS-Kanada.

Pembunuhan tujuh pekerja bantuan ini terjadi hampir enam bulan setelah konflik di mana hampir 33.000 orang terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah anak=anak dan perempuan, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Israel telah melancarkan pengeboman besar-besaran dan serangan darat di Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas – kelompok kelompok pejuang Palestina membunuh 1.139 warga Israel dan menculik lebih dari 250 orang lainnya.

Pilihan Editor: Warga Negara Australia Tewas Diserang Israel, PM Albanese Marah kepada Netanyahu

ANADOLU | HAARETZ | INEWS.CO.UK

Berita terkait

KSBSI Tegas Tolak DPLK dan DPPK Kelola Dana JHT dan JP Milik Pekerja

5 jam lalu

KSBSI Tegas Tolak DPLK dan DPPK Kelola Dana JHT dan JP Milik Pekerja

Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) secara tegas menolak wacana pemerintah yang membuka peluang bagi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) untuk mengelola dana Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) milik pekerja.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

7 jam lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

10 jam lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

11 jam lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

13 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

13 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

14 jam lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

15 jam lalu

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

16 jam lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya