Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

Reporter

Andika Dwi

Rabu, 3 April 2024 15:26 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Partai oposisi utama Turki, Partai Rakyat Republik (CHP) berhasil memimpin perolehan suara dalam pemilu lokal hari Minggu, 31 April 2024 di sejumlah kota besar di Turki, termasuk kota terbesar, Istanbul, dan ibu kota Ankara. Partai tersebut mengalahkan Partai AK yang dipimpin oleh Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Pemungutan suara lokal berskala nasional ini menjadi pukulan telak bagi Erdogan dan partainya karena memberi “sinyal” memperkuat posisi oposisi sebagai kekuatan politik yang signifikan dan mendukung Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, sebagai pesaing utama presiden.

“Mereka yang tidak memahami pesan negara pada akhirnya akan kalah,” kata Imamoglu di hadapan ribuan pendukungnya yang bergembira pada Minggu malam, dikutip dari Reuters.

Setelah lebih dari 95 persen kotak suara dibuka di Istanbul pada Minggu, 31 Maret 2024, Imamoglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) mengklaim kemenangan atas kandidat Partai AK dengan selisih lebih dari satu juta suara pada pemilu Turki. Secara keseluruhan, CHP memenangkan pemerintahan kota di 36 dari 81 provinsi di Turki.

Kemenangan CHP kali ini menandai kekalahan terburuk bagi Erdogan dan Partai AK (AKP) sejak ia berkuasa dua dekade lalu. Ini juga bisa menjadi sinyal perubahan dalam lanskap politik negara yang terpecah. Lantas, apa yang menyebabkan Erdogan kalah dalam Pemilu?

Penyebab Erdogan Kalah Telak Di Pemilu

Dilansir dari Reuters, sebenarnya pada tahun 2019, Imamoglu pernah meraih kemenangan atas Erdogan dengan memenangkan pemilihan di Istanbul. Kemenangan Imamoglu kala itu mengakhiri 25 tahun pemerintahan AKP dan kekuasaan sebelumnya yang bersifat Islamis di kota tersebut, termasuk pencalonan Erdogan sebagai wali kota pada tahun 1990an.

CHP juga berhasil memenangkan Ankara pada saat itu. Meskipun begitu, pada tahun 2023, Presiden akhirnya melakukan serangan balik dengan memenangkan kembali pemilihan dan meraih mayoritas parlemen dengan dukungan dari sekutu nasionalisnya, meskipun di tengah krisis biaya hidup yang berlangsung bertahun-tahun.

Dalam Pemilu 2024, CHP kembali lagi mengungguli Partai AK. Para analis menilai penyebab Erdogan dan partainya bisa kalah karena faktor tekanan ekonomi, termasuk tingkat inflasi yang hampir mencapai 70 persen dan perlambatan pertumbuhan yang dipicu oleh kebijakan moneter yang ketat. Faktor tersebut telah mendorong para pemilih untuk menghukum AKP.

“Perekonomian adalah faktor penentunya,” kata Hakan Akbas, penasihat senior di Albright Stonebridge Group. “Rakyat Turki menuntut perubahan dan Imamoglu kini menjadi musuh bebuyutan Presiden Erdogan.”

Kemudian dikutip dari The Sydney Morning Herald, pada pemilu nasional sebelumnya, Erdogan tiba-tiba mengubah kebijakan ekonomi setelah kemenangannya. Hal ini mengakibatkan kenaikan suku bunga secara agresif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi yang melonjak.

Selain itu, dukungan yang meningkat dari masyarakat terhadap Partai Islam Kesejahteraan Baru, yang mengadopsi sikap yang lebih keras terhadap Israel dalam konflik Gaza dibandingkan Erdogan, juga telah melemahkan dukungan terhadap AKP. Partai tersebut berhasil merebut Sanliurfa dari kandidat petahana AKP di wilayah tenggara. Sementara itu, Imamoglu berhasil terpilih kembali meskipun aliansi oposisi telah runtuh dan gagal menggulingkan Erdogan tahun lalu.

RIZKI DEWI AYU | REUTERS | NPR

Pilihan editor: Netanyahu Akui Pasukannya Membunuh Pekerja World Central Kitchen di Gaza

Advertising
Advertising

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

2 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

2 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

3 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

9 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

12 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

12 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

13 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

13 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

13 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya