Hamas Sebut Israel Lakukan Kekejaman selama Penggerebekan Rumah Sakit Al Shifa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 2 April 2024 17:00 WIB

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Kelompok Hamas pada Senin, 1 April 2024, menyebut Israel telah melakukan kekejaman selama penggerebekan rumah sakit Al Shifa di Gaza City. Dalam pernyataan tertulis Hamas disebutkan telah ditemukan sejumlah jenazah dalam kondisi tangan terikat dan kemungkinan dikubur dalam keadaan hidup. Ditemukan pula jenazah yang dilindas tank-tank.

Militer Israel sudah menarik diri dari fasilitas kesehatan tersebut pada Senin pagi, 1 April 2024, setelah menduduki komplek rumah sakit itu selama 14 hari. Saksi mata mengatakan pendudukan oleh militer Israel tersebut telah membuat puluhan orang tewas dan kerusakan besar-besaran di rumah sakit tersebut.

Menurut Hamas, Pemerintah Amerika Serikat ikut sepenuhnya bertanggung jawab atas penghancuran yang disengaja dan kekejaman di Jalur Gaza. Hamas pun menyerukan pada Mahkamah Internasional (ICC) serta organisasi internasional lainnya agar memulai prosedur kongkrit penyelidikan atas tindakan kriminal ini dan penghancuran oleh militer Israel di rumah sakit Al Shifa dan sekitarnya.

Pejabat di Palestina menyebut penyerbuan ke rumah sakit yang merawat pasien yang terluka parah itu sebagai kejahatan perang, sementara para pejabat Israel mengatakan bahwa unit-unit pasukan khusus melakukan serangan yang ditargetkan terhadap benteng pertahanan Hamas yang sengaja ditempatkan di antara warga sipil yang rentan.

Ribuan warga Palestina - 6.200 orang menurut militer Israel - telah berlindung di kompleks tersebut, salah satu dari beberapa lokasi di utara Gaza yang memiliki akses listrik dan air. Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media Gaza yang dikelola Hamas, mengatakan bahwa pasukan Israel telah membunuh 400 warga Palestina di dalam dan sekitar rumah sakit termasuk seorang dokter wanita dan putranya yang juga seorang dokter, serta membuat fasilitas tersebut tidak berfungsi.

Advertising
Advertising

Hamas dan petugas medis menyangkal adanya pasukan bersenjata di rumah sakit tersebut, namun juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa tempat itu telah diubah menjadi pusat operasi utama oleh kelompok bersenjata Hamas dan Jihad Islam. Hagari mengklaim pasien darurat telah dievakuasi dari rumah sakit sebelum operasi dan mengatakan tidak ada warga sipil Palestina, pasien atau petugas medis yang terluka oleh pasukan Israel.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Netanyahu Berencana Tutup Televisi Al Jazeera di Israel, Apa Alasannya?

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

18 menit lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

10 jam lalu

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

Jaksa ICC akhirnya menerbitkan surat penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu, Menhan Israel, dan tiga pemimpin Hamas atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

11 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

11 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

12 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

13 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

17 jam lalu

Saat Israel Curigai Hamas Eksploitasi Starlink di Gaza

Saat Elon Musk sumbangkan Starlink untuk misi kemanusiaan di Gaza, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi curiga hal itu bakal dieksploitasi Hamas.

Baca Selengkapnya

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

22 jam lalu

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

23 jam lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

1 hari lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya