Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Senin, 1 April 2024 17:45 WIB

Faisal bin Farhan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Sumber: Fabrizio Bensch/Reuters/aljazeera.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Minggu, 31 Maret 2024, mengumumkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membahas perkembangan terbaru di Jalur Gaza saat bertelepon dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa yang baru dilantik bersama pemerintahan baru Palestina. Keduanya juga membahas upaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, termasuk cara meningkatkan masuknya bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Gaza.

“Yang Mulia Faisal bin Farhan mengucapkan selamat kepada Dr. Mohammed Mustafa atas penunjukannya untuk membentuk pemerintahan Palestina dan menduduki posisi Menteri Luar Negeri. Pangeran Faisal juga mendoakan kesuksesan bagi pemerintahan baru Palestina dalam melayani rakyat “mengingat keadaan sulit yang mereka hadapi,” demikian Kementerian Luar Negeri Arab Saudi di platform media sosial X, Minggu, 31 Maret 2024.

Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan warga Palestina sedang menghadapi pembombardiran dan blokade ketat Israel sejak Oktober 2023. Serangan Israel itu telah menewaskan 32.782 orang dan membuat lebih dari 75.298 orang lainnya luka-luka.

Israel menyerang wilayah kantong tersebut setelah kelompok Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera 253 lainnya. Mustafa, sekutu Presiden Negara Palestina Mahmoud Abbas dan seorang tokoh bisnis terkemuka, ditunjuk menjadi perdana menteri pada Maret 2024 dengan mandat untuk membantu mereformasi Otoritas Palestina (PA), yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Kantor berita Palestina WAFA mewartakan penunjukan Mustafa terjadi setelah meningkatnya tekanan untuk merombak badan pemerintahan wilayah Palestina yang diduduki, dan meningkatkan pemerintahan di Tepi Barat. Sebanyak 19 anggota pemerintahan baru Palestina dilantik pada Minggu malam, 31 Maret 2024, di markas besar kepresidenan di Ramallah. Abbas memimpin pertemuan perdana pemerintahan baru setelah upacara pelantikan, dan menyampaikan bahwa tugas pemerintah saat ini mencakup Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

“Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) adalah satu-satunya perwakilan sah rakyat kami dan tetap menjadi otoritas yang bertanggung jawab atas urusan politik, negosiasi, dan rekonsiliasi Palestina,” kata Abbas yang juga menjabat ketua PLO tersebut. Pemerintahan baru Palestina menggantikan pemerintahan sebelumnya, dipimpin oleh Mohammed Shtayyeh yang mengundurkan diri dari posisi perdana menteri pada Februari 2024.



AL ARABIYA | WAFA

Pilihan editor: Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

5 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

5 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

7 jam lalu

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada Rabu siang

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

8 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

10 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

11 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

12 jam lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

13 jam lalu

Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

13 jam lalu

9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

15 jam lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya