Partai Oposisi India Kompak Menuduh Narendra Modi Sudah Curangi Pemilu

Senin, 1 April 2024 10:00 WIB

Anggota staf pemilihan menyortir surat suara sebelum menghitungnya di dalam pusat penghitungan suara Pemilu di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. REUTERS/Amit Dave

TEMPO.CO, Jakarta - Partai-partai oposisi di India pada Minggu, 31 Maret 2024, bersatu memprotes penangkapan seorang pemimpin terkemuka Ketua Menteri Delhi Arvind Kejriwal beberapa minggu sebelum pemilu. Mereka menuduh Perdana Menteri India Narendra Modi dan partainya, Partai Bharatiya Janata (BJP) mencurangi pemilu.

“Narendra Modi mencoba mengatur skor dalam pemilu ini,” kata Ketua Partai Kongres India Rahul Gandhi saat menghadiri pertemuan besar di New Delhi, dengan massa meneriakkan kata “Memalukan!”

Kejriwal, kritikus setia Modi sekaligus aktivis anti-korupsi dan pemimpin penting dari kubu oposisi "INDIA" yang beranggotakan 27 orang, ditangkap pada 21 Maret 2024 atas dugaan suap dalam pemberian izin minuman keras. Ia ditangkap kurang dari sebulan sebelum pemilu di India yang akan berlangsung pada 19 April hingga 1 Juni 2024. Pemilu ini diperkirakan akan memberikan Modi masa jabatan untuk ketiganya.

Partai Aam Aadmi yang mengusung Kejriwal mengatakan kasus terhadapnya dibuat-buat dan bermotif politik. Sementara pemerintahan Modi dan Partai Bharatiya Janata menyangkal cawe-cawe politik dan mengatakan lembaga penegak hukum hanya melakukan tugasnya.

“Jika Partai Bharatiya Janata memenangkan pemilu yang telah diatur ini dan mengubah konstitusi, maka hal itu akan membuat negara ini terbakar. Ini bukan pemilu biasa. Pemilu ini untuk menyelamatkan negara, melindungi konstitusi kita,” kata Gandhi, yang partainya memerintah India sejak kemerdekaan pada 1947, namun mengalami kesulitan sejak Modi mengambil alih kekuasaan satu dekade lalu.

Para pemimpin oposisi lainnya berbagi panggung dengan Gandhi di New Delhi, termasuk para ketua partai regional yang terlebih dahulu telah mengatasi perbedaan pendapat di antara mereka sebelum bersatu melawan Modi. Perdana Menteri Modi mengatakan perjuangannya melawan korupsi telah mengguncang oposisi. Oleh karena itu, menurutnya pemilu pada April 2024 mendatang merupakan pertarungan antara partai dan sekutunya yang ingin memberantas para koruptor, dibandingkan dengan oposisi yang ingin melindungi para koruptor.

“Orang-orang besar yang korup berada di balik jeruji besi dan bahkan Mahkamah Agung tidak memberi mereka jaminan,” kata Modi dalam pertemuan untuk meluncurkan kampanye pemilunya di negara bagian Uttar Pradesh, Minggu, 31 Maret 2024.

Kongres India mengatakan mereka sedang menghadapi “terorisme pajak” karena tuntutan pajak yang besar dari pemerintah dan pembekuan beberapa rekening bank. Kritikus menuding Modi dan partainya telah mempersenjatai badan investigasi dan otoritas pajak untuk memusnahkan lawan politik dan mengurangi peluang pemilu yang adil. Tuduhan tersebut telah dibantah sebelumnya oleh Partai Bharatiya Janata.

“Fasisme ini tidak akan berhasil di India,” kata istri Kejriwal, Sunita Kejriwal, pada pertemuan para oposisi. “Kami akan bertarung dan kami akan menang.”



REUTERS

Pilihan editor: Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

42 menit lalu

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

Para pemimpin dunia pada Senin 20 Mei 2024 bereaksi atas kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan delegasi yang tewas dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

16 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

2 hari lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

2 hari lalu

Traveling ke India Coba Aktivitas Seru Mengamati Bintang

Aktivitas seru yang dikenal dengan istilah stargazing juga bisa didapatkan di India

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

2 hari lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

2 hari lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

3 hari lalu

Teaser Baru Vivo Y200 Pro Muncul di India, Miliki Desain Ramping dengan Layar Lengkung 3D

Teaser menampilkan Vivo Y200 Pro yang memiliki bodi ramping dan layar melengkung.

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

3 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

3 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya