AS Diam-diam Kembali Setujui Pengiriman Bom dan Pesawat Tempur Senilai Miliaran Dolar ke Israel

Minggu, 31 Maret 2024 16:19 WIB

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat diam-diam kembali mengizinkan pengiriman bom dan pesawat tempur senilai miliaran dolar AS ke Israel dalam beberapa terakhir, Washington Post melaporkan pada Jumat, 29 Maret 2024, mengutip dua sumber yang mengetahui hal tersebut.

Hal tersebut dilakukan meski Washington telah menyatakan kekhawatiran mengenai kemungkinan serangan darat Israel di kota Rafah.

Paket senjata baru itu mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 200 pon, kata surat kabar itu, mengutip sumber pejabat Departemen Pertahanan AS atau Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS.

Sebagai sekutu terbesar Israel, Washington mengucurkan bantuan militer senilai US$3,8 miliar (Rp60 triliun dengan kurs sekarang) setiap tahunnya kepada Tel Aviv.

Paket bantuan terbaru ini muncul ketika Israel tengah menghadapi kecaman keras dari komunitas internasional atas kampanye pengeboman dan serangan darat yang terus berlanjut di Gaza.

Beberapa anggota partai Presiden Joe Biden pun menyerukan agar dia menghentikan bantuan militer Amerika kepada Israel.

Amerika Serikat telah mengerahkan pertahanan udara dan amunisi ke Israel, namun beberapa kelompok Demokrat dan warga Arab-Amerika mengkritik dukungan teguh pemerintahan Biden terhadap Israel, yang menurut mereka melanggengkan impunitas.

Biden pada Jumat lalu mengakui “kepedihan yang dirasakan” oleh banyak orang Arab-Amerika atas perang di Gaza, dan atas dukungan AS terhadap Israel dan serangan militernya.

Banyak dari mereka yang mendesak presiden dari Partai Demokrat tersebut untuk menyerukan gencatan senjata permanen, menghentikan penjualan senjata ke Israel dan menggunakan lebih banyak pengaruh untuk melindungi kehidupan warga sipil di Gaza.

“Kita juga harus berhenti sejenak untuk merenungkan penderitaan yang dirasakan oleh begitu banyak komunitas Arab-Amerika akibat perang di Gaza,” kata Biden dalam proklamasi untuk Bulan Warisan Arab-Amerika, dirilis oleh Gedung Putih. Ia mengaku merasa “sangat sedih” atas penderitaan tersebut.

Kendati demikian, ia berjanji akan terus memberikan dukungan kepada Israel meskipun terjadi perselisihan publik dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pertikaian antara keduanya muncul setelah Amerika Serikat abstain dari pemungutan suara Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin lalu, untuk resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza selama bulan Ramadan.

Sebelum pemerintahan Biden dilaporkan menyetujui pengiriman paket senjata baru, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sempat berkunjung ke Washington pekan ini, membahas kebutuhan senjata Israel dengan rekan-rekannya di Amerika Serikat.

Berbicara kepada wartawan pada Selasa, Gallant mengatakan ia menekankan pentingnya hubungan AS terhadap keamanan negaranya dan untuk menjaga “keunggulan militer kualitatif” Israel di kawasan, termasuk kemampuan udaranya.

Pilihan Editor: Hamas Tolak Usulan Israel Kirim Pasukan Arab ke Gaza

AL ARABIYA | REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

12 menit lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

58 menit lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

3 jam lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

3 jam lalu

5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman

Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

4 jam lalu

Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang

Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

5 jam lalu

Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza

Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

6 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

7 jam lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

7 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

7 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya