YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Reporter

Sabtu, 30 Maret 2024 15:28 WIB

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bintang YouTube asal Amerika Serikat diculik di Haiti oleh salah satu geng yang menjadi penguasa de facto. Addison Pierre Maalouf atau dikenal sebagai pemilik akun Youtube YourFellowArab atau Arab, diculik ketika berusaha mewawancarai pemimpin geng kriminal paling terkenal di negara itu.

Maalouf melakukan perjalanan dari rumahnya di Atlanta untuk mewawancarai Jimmy “Barbecue” Chérizier, pemimpin geng Keluarga dan Sekutu G9 yang terkenal kejam. Ia telah mengambil alih kendali pemerintah, menurut Haiti 24.

Namun hanya 24 jam setelah dia tiba di negara tersebut, Maalouf dan seorang rekannya asal Haiti dibawa oleh anggota geng 400 Mawozo pada 14 Maret.

Dia ditahan untuk mendapatkan uang tebusan sebesar US$ 600.000 atau setara Rp 9,5 miliar. Ia telah membayar US$ 40.000 namun para penculik terus meminta sejumlah besar uang untuk menjamin pembebasan Maalouf, menurut laporan outlet Haiti.

Ketika berita hilangnya bintang YouTube itu menyebar secara online pada hari Kamis, sesama streamer Lalem mengonfirmasi bahwa temannya telah disandera. “Mencoba merahasiakannya selama dua minggu, tapi kini tersebar ke mana-mana,” tulis Lalem di X.

Advertising
Advertising

“Ya, Arab telah diculik di Haiti dan kami sedang berupaya mengeluarkannya,” katanya. Ia bersumpah, Maalouf akan segera dibebaskan.

Lalem juga membagikan video terakhir yang diposting Maalouf secara online. Ia tampak berada di sebuah hotel di Haiti dan memberi tahu pemirsa tentang bahaya berada di negara tersebut.

Dalam video tersebut, Maalouf mengatakan ia dan krunya berniat melakukan perjalanan ke ibu kota Port-au-Prince, namun harus menunggu hingga dini hari agar bisa tiba di bawah sinar matahari.

Dia juga mencatat bahwa Port-au-Prince sepenuhnya dijalankan oleh geng-geng. Ia mengaku telah mendapatkan jalur yang aman.

Maalouf sebelumnya telah memposting pada 10 Maret bahwa dia akan melakukan salah satu perjalanan lainnya. “Jika saya mati, terima kasih telah menonton apa yang saya terbitkan ini,” tulisnya di X. “Jika aku hidup, segala kemuliaan bagi Tuhan.”

Pada hari Jumat, YouTuber lain, Miles “Lord Miles” Routledge, mengklaim telah berbicara langsung dengan Maalouf menggunakan telepon penculiknya.

Routledge mengatakan Maalouf tiba di negara itu bersama Sean Roubens Jean Sacra untuk memfilmkan kerusuhan yang sedang berlangsung di Haiti. Namun mereka diculik hanya 24 jam setelah tiba di Haiti.

“Arab (Maalouf) dikurung di sebuah tempat di pinggiran timur ibu kota, Port-au-Prince,” tulis Routledge.

Militer Amerika telah menerbangkan pegawai kedutaan keluar dari Haiti. Namun beberapa warga Amerika dan orang asing lainnya masih terjebak di negara yang menjadi sasaran konflik tersebut.

Para misionaris AS mengatakan bahwa kedutaan tidak membantu selama krisis ini. “Ketakutan saya adalah kita akan terjebak di tengah-tengah sesuatu yang sangat berbahaya. Kami sudah berada di garis depan, kami berada di area yang buruk,” kata Jill Dolan, pengelola panti asuhan.

Dia mengklaim ada upaya untuk membayar uang tebusan. “Tapi itu salah dan sejujurnya semua orang berusaha keras untuk membantu Arab.”

Routledge, seorang warga Inggris, kemudian mengkritik pemerintah AS dan Departemen Luar Negeri karena gagal menjamin pembebasan warga Georgia tersebut.

Haiti telah dikuasai oleh geng-geng dan memaksa Perdana Menteri Ariel Henry untuk mengundurkan diri awal bulan ini.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri mengonfirmasi bahwa pihaknya mengetahui laporan penculikan warga negara AS di Haiti namun tidak memberikan rincian apa pun. "Departemen Luar Negeri AS dan kedutaan serta konsulat kami di luar negeri tidak mempunyai prioritas lebih tinggi daripada keselamatan dan keamanan warga negara AS di luar negeri,” kata seorang juru bicara. “Kami mengulangi pesan kami kepada warga AS, jangan bepergian ke Haiti.”

NEW YORK POST

Pilihan editor: Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

Berita terkait

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

15 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

21 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

22 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

1 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

1 hari lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya